Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Merenung sejenak di tangga dekat kantor guru adalah kegiatan yang sedang kulakoni saat ini. Seumur hidup, aku tak pernah merasakan hal aneh seperti ini.
Terbayang senyuman wanita?
Rasanya aku ingin tertawa renyah saja.
Dari dulu, sebelum mahluk unik itu mengusik hidupku yang sangat datar, asumsiku tentang wanita adalah mahluk membosankan, ribet, dan sulit dimengerti.
Mereka suka berkelit, merepotkan, dan memusingkan.
Aku tidak berniat untuk menyukai wanita. Tapi, bukan berarti aku menyukai pria.
Aku hanya malas untuk berkomitmen. Bukan karena trauma picisan yang sering dijabarkan di dunia film. Atau yang lainnya. Melainkan, aku ini hanya seorang pria yang belum pernah menyukai wanita.
Tapi para wanita menyukaiku.
Hahaha!
Bisa membayangkan tawaku? Hah tentu saja, walaupun sedang tertawa terbahak-bahak pun aku ini masih tampan.
Karena aku, Kim Doyoung.
Oke, jika kalian muak,
Mari, kembali lagi kepada suatu persoalan yang sedang mengganggu pikiranku dari tadi— Senyuman Jung Ara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku segera mengambil gambar itu dengan aplikasi tangkapan layar yang ada di ponsel. Aku menemukannya di akun media sosial Ara. Usernamenya aneh sekali.
araa_olaf
Menggelikan, bukan?
Dasar, anak itu ada-ada saja perilakunya.
Seumur hidup aku baru menemukan spesies mamalia seperti Jung Ara.
Tidak bisa diam, banyak tingkah, dan banyak bicara. Namun, tak dapat kupungkiri, dia memiliki otak yang cerdas.
Aku kagum.
Selain memiliki senyuman yang man—ah ralat, senyuman yang bagus, dia juga bisa membuat orang yang berada di dekatnya merasa nyaman, meskipun tingkahnya abstrak.
