11. Fear

40.7K 5.7K 1.7K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini aku sendiri di dalam sebuah ruangan yang teramat sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini aku sendiri di dalam sebuah ruangan yang teramat sepi. Kamarku sendiri. Merambah ruah mengarungi sebuah anomali. Suatu keadaan yang sangat sulit untuk dihadapi begitupula dimengerti.

Mama Jess, Om Sehun dan Kak Jaehyun belum pulang. Ada dua hal yang perlu kupahami saat ini. Sebuah teori yang telah disembunyikan secara rapi oleh Pak Doyoung. Sebenarnya sekarang ada beberapa pemikiran posistif yang tengah berkelana dalam otakku.

Kemungkinan pertama, ini hanya anganku saja. Mungkin Pak Doyoung sengaja memakai cincin tersebut dihadapanku, karena beliau risi─didekati terus olehku. Dan sebenarnya dia belum menikah.

Oke, cukup menyakitkan, jika benar seperti itu, meskipun sekadar sandiwara, tetapi ada sebuah perasaan tidak nyaman yang tertanam dalam hatinya untukku.

Kemungkinan kedua, dia memang benar seorang gay. Tetapi ingin dikenal oleh orang lain sebagai pria normal, hingga dia sampai memakai cincin pernikahan.

Bisa saja kan, jika pacar prianya Pak Doyoung itu sebenarnya bukan Kak Jaehyun, melainkan pria lain. Tambah menyakitkan dan menyebalkan.

Secara, Kak Jaehyun itu kan normal. Aku sudah mengenalnya dengan baik dalam seumur hidupku. Saking normalnya dia malah kelebihan pacar. Dasar Kak Jaehyun.

Aku terdiam sejenak untuk mengambil toples kecil berisi bubuk kobe gurih yang ada dibawah ranjangku. Memastikan bahwa tidak ada orang di rumah, aku segera memakan kobe tersebut. Rasanya sangat pedas, menyengat lidah, dan mengunggah air mata untuk segera meluncur dengan perlahan.

Mungkin cara ini cukup nyeleneh dan sangat menyiksa bagi kalian yang tidak suka dengan pedas. Namun, bagiku cara ini adalah hal terbaik untuk melupakan beban dan kesedihan yang berkelana.

Pernah sekali aku kepergok sedang menggadoi boncabe pada saat SMP oleh Kak Jaehyun. Dia langsung marah besar, matanya melotot tak keruan menatapku yang sedang kebingungan. Semenjak hari itu dia selalu memeriksa laci, kolong ranjangku, dan lemari pakaian. Dia tahu kalau aku suka menyembunyikan toples boncabe, atau camilan super pedas di dalam sana. Tapi, semenjak dia sibuk kuliah, kebiasaannya itu mulai terkikis kemudian terlupakan. Mungkin dia lelah.

MTMH | DOYOUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang