~ Now playingSuami kita bersama (Nct 127) - Angel
"Perkenalkan saya Doyoung, wali kelasnya Ara."
─Doyoung
***
"Cepat pulang ibumu pasti khawatir."
Satu kalimat yang biasa namun diucapkan oleh orang yang spesial. Dan hal itu tiba-tiba membuat pipiku merona, hatiku menghangat saat Pak Doyoung terdengar perhatian kepadaku. Sudah dua jam, aku berada di ruang uks. Sebenarnya daritadi aku berusaha memecahkan plot twist yang dibuat oleh Pak Doyoung. Kata dokter Jungwoo yang bertugas di Uks, Pak Doyoung itu sudah pulang saat aku tengah pingsan tadi. Tapi nyatanya sekarang Pak Doyoung masih ada disini. Bahkan kata dokter Jungwoo, saat aku mimisan tadi, Pak Doyounglah yang menyeka darah ini. Begitulah aku, kalau kecapean atau sedang tertekan pasti akan mimisan.
Namun, itu sudah biasa sih. Jadi aku tidak khawatir. Yang aku khawatirkan sekarang ini adalah sikap Pak Doyoung yang sangat tsundere, hal itu membahayakan kesehatan organ vitalku. Jantung ini terus berdegup kencang saat dia menatapku dengan tatapan tajamnya. Kenapa sih aku lemah sekali dengan pesona guru killer ini.
Terkadang aku juga merasa kesal sendiri, karena bisa dibilang kalau cintaku kepada Pak Doyoung ini kategori cinta bertepuk sebelah tangan. Menyakitkan bukan? Tapi yang membuatku terus bertahan mencintai pria dingin itu sampai sejauh ini adalah karena sikap tsunderenya yang selalu menghangatkan hatiku.
Perempuan mana yang tidak baper dengan sikap tsundere seperti itu? Bahkan modelan pria tsunderenya seperti Pak Doyoung.
"Pak katanya tadi udah pulang?" Aku mencoba untuk memecahkan keheningan yang terjadi diantara kami berdua.
Pak Doyoung menatapku kemudian menaikkan sebelah alisnya. Tolong, sekarang ini aku sudah tidak kuat melihat pesonanya. Ingin kulambaikan saja tangan ini ke kamera.
"Laptop saya ketinggalan." jawabnya.
"Laptop, apa calon pacar nih yang ketinggalan Pak Doyoung ?" Suara dokter Jungwoo tiba-tiba mengintrupsi kami berdua yang sedang terlarut dalam percakapan singkat ini.
Kulihat kini Pak Doyoung tengah menatap tajam ke arah dokter Jungwoo. Yang ditatap hanya membalas dengan tawa garingnya.
"Jangan galak-galaklah kalau lagi di depan gebetan." timpal dokter Jungwoo sambil menertawai Pak Doyoung.
"Bruk!"
Satu buku kesehatan telah melayang tepat di perut dokter Jungwoo. Sudah jelas, hal itu adalah perbuatannya Pak Doyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
MTMH | DOYOUNG
FanfictionSUDAH DITERBITKAN "Berhenti menggombal ya, calon istri." Doyoung, guru fisika yang sedang menghindari perempuan, alasannya takut diterkam. Padahal, ia sangat galak. Lantas, apa yang perlu ditakutkan? (banyak roman, sedikit komedi) Jaemicchan 2019 ©...