7. Rumor Pacaraan

29 1 0
                                    

Hari ini termasuk hari yang cerah, tapi mungkin tak mampu membuat suasana hati Viany ikut menjadi cerah. Pasalnya ia dari kemaren tidak ada semangat sama sekali. Ya, ia masih memikirkan perihal apakah ia siap menerima kenyataan jika benar Dymash dan Anna sedang menjalin hubungan. Apa ia akan sanggup menghapus perasaan itu dari hatinya dan membiarkan Dymash bahagia dengan pilihannya. Entahlah, sedih pasti tapi ia tak mungkin membiarkan itu berlarut bukan.

Hari ini ia berangkat sendiri, jika biasanya ia akan berangkat dengan Melvy maka tidak untuk hari ini. Tadi pagi ia menghubungi Melvy bahwa mereka hari ini tak bisa berangkat bersama. Ia memutuskan untuk berangkat sendiri karena memang pikirnya ia masih butuh sendiri. Toh disekolah nanti akan bertemu.

Ia pun saat ini sedang melangkahkan kaki menuju kelasnya. Hari ini ia sengaja berangkat lebih siang dari biasanya, karena memang berangkat seperti biasanya dan berakhir dengan ia melihat Dymash dikelas sendirian. Setidaknya jika ia berangkat lebih siang pikirannya dapat teralihkan oleh sahabat-sahabatnya yang sudah lebih dulu datang daripada ia.

Saat sedang fokus dengan pikirannya sendiri. Tiba-tiba ada yang menghampirinya, menyamaratakan langkah kakinya dengan Viany lalu mengajaknya bicara.

"Tumben berangkat jam segini"

Viany pun menoleh kesampingnya hendak melihat siapa yang mengajaknya bicara, yang ternyata adalah Wizky.

"Ya gapapa biar pernah aja" jawab Viany seadanya.

"Tumben ga sama Melvy, ga masuk dia?" Tanya Wizky lagi yang dibalas gelengan oleh Viany

"Dia udah berangkat duluan" Wizky pun mengangguk paham dengan apa yang diucapkan Viany.

Mereka memang tak begitu akrab, tapi sesekali memang mereka kerap berbicara. Diantara ketiga sahabat Dymash seperti Melvin, Wizky, dan Ferry ia lebih sering berbicara dengan Wizky.

Setelah itu pun tidak ada pembicaraan diantara mereka. Mereka pun sama-sama diam tanpa adanya pembicaraan lagi. Dilihatnya kelas sudah tidak jauh akhirnya pun mereka berjalan bersama memasuki kelas.

Saat memasuki kelas mata Viany tak sengaja bertatapan dengan mata Dymash yang saat itu tengah menatap kearah pintu masuk kelas juga. Viany yang menyadari itu pun langsung mengalihkan pandangannya kearah lain dan bergegas menuju bangkunya yang sudah terdapat Melvy yang tengah menunggunya disana.

"Lah, lu barengan sama Wizky?" Tanya Melvy saat menyadari bahwa sahabatnya itu memasuki kelas bersama dengan Wizky.

"Iya tadi ketemu di depan" jawab Viany seadanya yang selanjutnya diangguki oleh Melvy

"Vi, gue harap nanti kalo ada hal yang bikin lu sakit hati jangan di dengerin ya"

Tiba-tiba Melvy berbicara seperti itu dengan Viany. Sementara Viany yang mendengar hal itu pun menatap sahabatnya itu dengan tatapan heran.

"Lu bicara apa sih? Gue ga paham"

"Nanti juga lu tau kok"

Semakin heran lah Viany dengan apa yang dimaksud oleh Melvy. Ia berpikir apa ada hubungannya dengan Dymash. Apa mungkin..

--------------------------------
Saat ini keadaan kelas tengah terdengar gaduh. Memang saat ini tidak ada guru yang mengajar dikarenakan para guru sedang melaksanakan rapat. Sebagian murid ada yang sedang bercengkrama dengan murid lain, ada yang memilih memainkan ponsel untuk sekedar bermain game, dan masih banyak lagi.

"Mel, gue tinggal tidur bentar ya. Nanti kalo ada guru atau apa gitu bangunin gue" pamit Viany pada Melvy yang kemudian diangguki oleh Melvy.

Viany pun bergegas memasang earphone di telinganya. Mencoba mencari lagu yang sekiranya mau ia dengar lalu segera ia pun menelungkup kan kepalanya dibawah tumpukan lipatan tangannya di atas bangku dan mulai memejamkan matanya.

Let's MoveonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang