12. Rencana Study Tour (2)

17 1 0
                                    

Saat ini Viany dkk sekaligus Dymash dkk berencana untuk membahas rencana Study Tour mereka. Maka terlihatlah mereka ber 8 tinggal dikelas yang telah sepi itu. Karena memang tadi pagi mereka sudah sepakat untuk membahas ini saat pulang sekolah saja agar waktu yang dibutuhkan untuk membahas tak terpotong oleh apapun, sehingga mereka bisa fokus pada rencana studi tour mereka nanti.

"Jadi gimana? Apa yang perlu dibahas? Mungkin kepada bapak Curut silahkan dimulai" ucap Wirda memulai pembicaraan. Yang dimaksud bapak Curut disini adalah Dymash. Sementara Dymash yang sadar perkataan itu untuknya pun hanya menatap Wirda dengan sebal.

"Lu jangan mulai lagi deh cumi" Dymash pun membalas perkataan Wirda yang tadi memanggilnya dengan sebutan pak Curut.

"Bentar deh kenapa pada manggil Curut cumi dah?" Tanya Melvy heran pada mereka berdua.

"Coba lu tanya sendiri deh Mel, dia dari kemaren manggil gue Curut Mulu. Ya sekalian aja gue panggil dia cumi yakan" sahut Dymash menjawab pertanyaan Melvy tadi.

Saat diantara Wirda dan Dymash masih saja saling menggoda dengan nama julukan mereka yang entah sejak kapan sudah mereka tetapkan itu. Tanpa mereka sadari Viany menatap dengan sedikit tidak suka. Entah kenapa baginya Dymash bisa diajak becanda hanya dengan Wirda saja. Jujur ia iri tidak bisa seakrab itu dengan Dymash, atau mungkin justru ia sedang merasakan cemburu.

"Udah deh, mending lanjut bahas tentang tugas kita nanti. Keburu sore tau ga" Viany pun akhirnya mengeluarkan suara dengan nada sedikit kesal nya itu.

"Weh santai dong buk, kalo cemburu ngomong" lagi dan lagi Wirda menggoda sahabatnya itu. Ia paham betul mungkin Viany cemburu tapi bukan salahnya kan karena sifatnya memang seperti ini.

"Eh iya jadi gini, kemaren kan gue udah ngasih kertas nama kelompok kita ke Pak Habib, nah disitu Pak Habib juga jelasin kalo kelompok kita kedapetan penelitian tentang proses penyaringan air dari gunung sampek dikemas." Jelas Dymash panjang lebar memberi tau mereka.

"Eh gimana kok gue rada bingung gitu ya?" Ucap Melvy kembali bertanya tentang penjelasan Dymash tadi.

"Ya pokoknya nanti di taman pintar ada replika kek alurnya gitu. Nanti kita tinggal nyatet atau nggak foto aja gitu sambil merhatiin. Katanya Pak Habib kita juga bisa beli buku disana buat nambah-nambah catetan kita nanti" Melvin pun ikut menjelaskan tentang maksud dari perkataan Dymash tadi. Karena memang Melvin tadi ikut mengumpulkan bersama Dymash.

"Oh gitu. Oke kita paham kok. Terus nanti siapa yang bagian nge foto sama nge catetnya gitu" ucap Melvy kembali bertanya pada mereka semua.

"Biar nanti gue yang nyatet dibantuin sama Melvy atau siapa gitu deh." Ucap Viany menjawab pertanyaan Melvy.

"Gue mau dong bantuin lo" ucap Wizky kembali menggoda Viany.

"Serah lo deh" balas Viany tak jutek menanggapi omongan Wizky.

"Awas aja ya lu kalo ga bantuin apa-apa. Gue tabok juga lu nanti" ancam Melvy dengan nada tak kalah jutek sama seperti Viany.

"Tenang aja kali kita mah pasti bantuin kok" ucap Wizky meyakinkan Melvy bahwa ia akan ikut membantu juga.

"Iya kita bantuin kok. tapi bantuin ngabisin makanan kalian wkwk" Ferry pun juga ikut-ikutan Wizky menggoda Melvy. Yang mengakibatkan Melvy semakin gemas pada mereka serasa ingin menabok mereka.

"Yaudah yaudah kalo gitu biar gue yang ngefoto deh. Nanti gue pinjem kamera abang gue" Dymash pun mengajukan dirinya untuk membantu bagian mem foto.

"Gue juga bantu nge foto deh nanti gue pinjem kamera saudara gue" Wirda pun juga mengusulkan bahwa dirinya ingin membantu Dymash.

"Yaudah kalo gitu Dymash sama Wirda bagian ngefoto. Viany sama gue dan Melvy bagian catat-mencatat. Yang lain kalian boleh bantu ngamatin objek buat dicatet atau foto juga boleh pake hp kalian sendiri." Ucap Tiany membagi tugas untuk mereka semua.

Let's MoveonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang