Matahari pun telah bersinar. Sekarang adalah hari terakhir mereka melaksanakan UNBK sekaligus mengadakan pembuatan video perpisahan kecil-kecilan sebelum kelulusan datang, hitung-hitung sebagai kenangan jika mereka tak lagi menjadi murid sekolah itu lagi.
Hari ini Wirda lagi-lagi tak dapat mengikuti UNBK yang terakhir kalinya karena memang kondisinya yang tidak memungkinkan, kabarnya kondisinya sekarang lebih parah dari kemaren dan sekarang pun kabarnya Wirda sedang dirawat di rumah sakit.
"Btw habis ini katanya ada kegiatan buat kenang-kenangan gitu ya" ucap Melvy saat mereka baru saja keluar dari ruang ujian.
"Lah.. jadi sekarang? Gue kira besok. Kata siapa emang?" Memang Viany mengira bahwa kegiatan itu dilaksanakan besok. Karena dari kemaren beredar kabar katanya kalau tidak sekarang ya besok.
"Ya gue katanya bang Dym lah, orang dia yang mimpin kegiatan itu sama pak Irul. Bang Dym juga kan yang punya ide kayak gitu"
Pak Irul adalah guru TIK sekaligus pemimpin ekstra kulikuler desain grafis yang diketuai oleh Dymash sendiri. Viany pun lagi-lagi dibuat kagum dengan Dymash. Ia tak habis pikir saja menurutnya Dymash adalah orang yang baik, bijaksana, juga mempunyai pikiran yang tak ada habisnya menurutnya, karena memang ada saja ide-ide atau pendapat yang ia keluarkan.
"Woy.. lu ngapa dah abis gue ngomong gitu lu jadi bengong gitu" tanya Melvy karena melihat Viany tiba-tiba diam terbengong setelah ia mengucap tentang Dymash tadi.
"Gue mikir aja, apa sih yang ga bisa dilakuin sama tuh anak. Udah dia bijaksana, baik. Rasanya kek ga nyangka gitu ada orang kek gitu"
"Hm... Mulai deh mulai puji terus aja tuh Abang gue. Tapi bener sih bang Dym tuh menurut gue panutan gitu. Ya meskipun dia pasti laluin hal yang ga mudah lepas dari itu semua ya kan."
Saat mereka sedang asik ngobrol datanglah Tiany menghampiri mereka.
"Eh Wirda mana kok ga keliatan?"
"Dia kan lagi dirawat di rumah sakit, mangkanya ga masuk dia sekarang. Emang kenapa tumben nyariin Wirda?" Ungkap Viany. Mereka sangat menyayangkan ketidak hadiran Wirda disaat seperti ini.
"Gue mau minta maaf sama Wirda.. eh dia ga masuk ternyata" Tiany berkeinginan untuk minta maaf pada Wirda karena setelah dipikir-pikir ia sangat merindukan moment kebersamaan mereka dulu.
"Gimana kalo nanti aja kita jenguk Wirda ke rumah sakit sekalian minta maaf juga kan." Saran Melvy yang disetujui oleh mereka.
"Eh gimana kalo ajak Dymash sama yang lain juga biar sekalian rame-rame gitu" usul dari Viany pun diangguki oleh Melvy dan Tiany.
-------------------------
Semua murid sudah berhamburan untuk menuju ke halaman sekolah. Mereka pun mulai membentuk formasi mengelilingi halaman sekolah. Setalah mengatur formasi mereka dengan formasi lingkaran, mereka pun saling merangkul satu sama lain. Lalu saat musik berjudul sampai jumpa dari Endank Seokamti mulai dinyalakan mereka semua mulai menggerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri tanpa memindahkan posisi kakinya. Sehingga jika di shoot dari atas seperti gerakan memutar.
Semakin dalam lantunan lagu yang terdengar semakin mereka meresapi arti dalam lagu itu. Sehingga tanpa mereka sadari semua terbawa suasana dan terciptalah rasa haru diantara mereka semua. Tak terkecuali Viany, Melvy, dan Wirda mereka sama-sama menangis karena terbawa suasana.
Setelah selesai pembuatan video tersebut mereka semua pun berpelukan dengan teman-teman nya. Lagu pun masih terputar, masih menciptakan rasa harus yang membekas. Diantara semua ada yang berpencar menghampiri teman akrab mereka masing-masing sambil berpelukan dan meminta maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Moveon
Fiksi RemajaMove on.. Suatu hal yang sulit dilakukan jika seseorang sudah terlanjur sayang pada orang lain terlebih lawan jenis. Hal itu pula yang dirasakan Viany, ia sudah terlalu dalam memiliki perasaan dengan sahabatnya sendiri. Semua berawal saat datangnya...