Hari ini, wali kelas mereka Pak Habib hendak masuk untuk memberikan informasi. Entah informasi apa yamg hendak disampaikan. Karena tak ada satupun dari murid kelas yang keluar saat jam kosong ini. Tak berapa lama masuk lah seorang laki-laki berperawakan tinggi,rambut klimis, badan sedikit kurus, dan mempunyai lesung di pipinya tersebut. Yang tak lain adalah Pak Habib. Seketika suasana kelas yang tadinya ramai seperti pasar langsung mendadak diam dan sepi seperti di kuburan.
"Selamat pagi anak-anak"
"Selamat pagi pak"
"Disini bapak mau memberikan informasi kepada kalian. Bahwa akan diadakan kegiatan study tour ke jogja 2 bulan lagi." Pak Habib pun mulai mengumkan informasi tersebut.
"Horeee liburan ke jogja"
Sorak semua murid yang ada dikelas."Eitss... kalian disana tidak sepenuhnya liburan. Disana nanti kita akan mengunjungi 4 tempat yaitu Candi Prambanan, Goa Pindul, Pantai indrayanti, dan Taman Pintar. Nah disana kalian harus mencari informasi atau sejarah tentang tempat tersebut." Ucap Pak Habib menjelaskan tentang kegiatan tersebut.
Tiba-tiba ada yang mengacungkan tangan yang sontak tatapan pak habib langsung mengarah kearahnya.
"Pak mau tanya, itu individu apa kelompok" ucap Wirda bertanya pada Pak Habib
"Untuk tugasnya itu perkelompok. Jadi nanti satu kelompok 8 orang. Ini mau bapak yg bagi kelompoknya atau kalian yang menentukan" Tanya Pak Habib.
"Tentukan sendiri pak" ucap serempak semua murid di kelas
"Oke, silahkan tentukan kelompoknya nanti sebelum pulang kasihkan ke bapak di ruang guru ya."
"Iya pak"
"Kalau begitu sekian yang dapat bapak sampaikan. Kalian jangan ramai ya kalo tidak ada guru. Bapak tinggal dulu"
Pak Habib pun meninggalkan kelas dan kembali ke ruang guru untuk menyelesaikan urusannya karena memang bukan jadwalnya mengajar di kelas ini. Sementara keadaan dikelas kembali gaduh karena mereka sibuk menentukan siapa kelompok mereka masing-masing.
"Eh eh kita sekelompok kan ya"
Tanya Tiany pada para sahabatnya itu."Ya pasti elah. Kenapa harus ditanya sih. Tapi kita kurang 4 orang dong berarti" ucap Melvy menjawab omongan dari Tiany. Sementara Wirda dan Viany hanya menyimak omongan sahabatnya itu sekaligus berpikir siapa kira-kira yang akan bergabung dengan kelompok mereka
"Gimana kalo ajak Dymash dkk. Kan mereka pas 4 orang tuh." Wirda mengungkapkan saran pada para sahabatnya.
"Harus ya ngajak mereka" ucap Viany yang keliatan sedikit ragu dengan saran dari Wirda itu.
"Ya gapapa sih apa salahnya yakan. Sekalian biar hati dan perasaan lu terbiasa dengan situasi kayak gini. Mau gimana lagi hal kayak gini tuh ga bisa di hindari tetep aja kan lu ya bakal ketemu tiap hari sama bang Dym" Ucap Melvy panjang lebar menanggapi omongan dari Viany. Sementara Viany yang mendengar hanya meringis meendengar perkataan Melvy panjang lebar seperti itu
"Iya gue tau, lagian gue juga udah biasa aja. Tapi masalahnya liat tuh si Anna nyamperin Dymash siapa tau mereka mau jadi sekelompok yakan" Viany menunjuk kearah Dymash dan Anna yang lain pun sontak langsung melihat kearah Dymash dan Anna yang memang sedang berbicara tersebut.
"Yaudah sih apa salahnya dicoba, nanti biar gue yang ngomong sama Dymash" Wirda pun membuat keputusan final untuk mencoba berbicara dengan Dymash agar mereka bisa sekelompok. Sementara yang lain pun hanya mengangguk saja.
----------------------------
Saat ini waktu sedang menunjukkan jam istirahat para murid pun berhamburan keluar dari kelas menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan. Viany dkk pun ingin bergegas ke kantin tapi sebelum menuju ke kantin mereka pun memutuskan untuk berbicara dengan Dymash dkk agar mereka bisa sekelompok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Moveon
Teen FictionMove on.. Suatu hal yang sulit dilakukan jika seseorang sudah terlanjur sayang pada orang lain terlebih lawan jenis. Hal itu pula yang dirasakan Viany, ia sudah terlalu dalam memiliki perasaan dengan sahabatnya sendiri. Semua berawal saat datangnya...