15. Kejadian Saat Study Tour

18 1 0
                                    

Saat malam hari tiba menunjukkan pukul 22.30. Bus yang dikendarai oleh telah sampai di salah satu hotel di daerah jogja. Viany dkk pun memutuskan turun dari bus dengan mata yang masih merem melek karena masih merasa ngantuk.

Saat sampai di lobby hotel pun panitia membagi kamar yang hendak di mereka tinggali beberapa saat. Viany sekamar dengan Tiany dan Ina, salah satu teman kelasnya. Sementara Melvy sekamar dengan Wirda, dan Anna. Sekamar berisi 3 orang karena memang ukuran kasur yang cukup besar.

"Mimpi apa cobak gue sekamar sama Anna" Melvy pun menggerutu sebal.

"Udah terima aja, untung gue ga sekamar sama dia wkwk" ucap Viany mengucap syukur sambil meledek Melvy.

Mereka pun bergegas untuk menuju kamar masing-masing. Sesampainya di kamar Viany membereskan barang-barang dan membersihkan diri, lalu mengistirahatkan badannya untuk tidur.

----------------------------

Keesokan harinya semua murid sedang bersiap untuk sarapan. Setelah sarapan mereka mengambil barang mereka yang ada dikamar lalu bersiap berkumpul di lobby untuk segera meninggalkan hotel.

"Eh gimana bisa tidur ga lu tadi malem" tanya Melvy pada para sahabatnya itu.

"Gue mah kagak bisa tidur kegencet sama Tiany ama Ina. Mereka maunya pada disamping ya gue ngalah akhirnya gue yang ditengah" kesal Viany sambil melihat ke arah Tiany yang juga memperhatikannya.

"Ya maap kalo lu kegencet, gue mah kalo udah tidur ga ngerasa apa-apa" Tiany pun meminta maaf pada Viany

"Hahah kasian bener deh lu, gue mah cukup nyenyak tidurnya, Wirda juga. Malah Anna kayaknya yang gabisa tidur beberapa kali gue lihat dia gerak mulu" ungkap Melvy bercerita pada para sahabatnya itu.

Tak berapa lama kemudia datang Dymash dkk menghampiri mereka. Sepertinya mereka ingin membahas nanti saat sampai ditempat pertama Study Tour mereka.

"Woy gaes, gimana buat rencana nanti" Dymash pun membuka pembicaraan diantara mereka.

Memang akhir-akhir ini Dymash sudah tidak sejutek saat awal ia masuk menjadi murid baru disini. Ia sudah mulai sedikit terbiasa dan mulai mengakrabkan diri pada mereka semua. Memang tak bisa dipungkiri Dymash termasuk orang yang asik dan bisa diajak bicara dengan serius.

"Ya sesuai rencana awal ada yang ngefoto objek ada yang nyatet penjelasan dari pembimbing kita nanti" Melvy pun menjawab pertanyaan dari Dymash

"Semuanya udah siap kan. Kameranya aman kan" Dymash kembali bertanya untuk memastikan bahwa semuanya lancar.

"Kamera di gue aman kok kemaren udah gue coba" Wirda pun menjawab pertanyaan Dymash.

"Oke kalo gitu semua aman. Yang nyatet nanti siapin buku kecil yang bisa pas di saku atau tas yang kalian selalu bawa" Dymash pun tidak berhenti mengintrupsi teman-temannya agar kegiatan mereka berjalan lancar.

"Gue udah bawa buku kecil juga buat nyatet nanti" ungkap Viany memberitahu Dymash bahwa ia juga telah siap dengan buku kecilnya.

"Eh iya kaki lu gimana. Udah baikan" tanya Wizky yang melihat keadaan Viany yang menurutnya jauh lebih baik dari kemaren.

"Iya udah agak mendingan kok" jawab Viany sambil menatap Wizky heran karena tidak biasanya anak itu bertanya yang terkesan memperhatikannya.

"Tumben lu perhatian ama Viany sampek nanyain keadaanya lagi" tanya Wirda juga merasa heran pada Wizky

"Ya gapapa kan sama temen sendiri" ungkap Wizky dengan nada santainya.

"Bagus deh kalo udah baikan. Lain kali hati-hati kalo jalan untung kemaren lu ga jadi jatoh. Coba kalo gue ga sempet megang tangan lu pasti sekarang lu lebih parah dari sekarang sih" Dymash pun mengingatkan kembali agar Viany tidak ceroboh lagi

Let's MoveonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang