30. Cemburu Yang Tak Berhak

25 1 0
                                    

Setelah mereka beristirahat karena insiden Viany tertinggal tadi. Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka untuk berkeliling. Mereka pun memuaskan perjalanan mereka dengan berfoto ria jika ada hal atau pemandangan yang menurutnya menarik. Dan ya, selalu Dymash yang menjadi fotografer mereka.

Saat mereka sedang berjalan-jalan, dari kejauhan Wirda melihat ada tulisan istana boneka, ia berpikir sepertinya menarik jika kesana.

"Eh liat tuh ada istana boneka.. ayok kesana gue pengen hayukk"

Wirda pun langsung berjalan kearah sana dan mau tak mau mereka semua pun menyusul Setelah mereka masuk ternyata wahana disana menggunakan kereta mini yang diisi 6 orang untuk satu kereta. Sehingga disana mereka bisa melihat berbagai macam boneka dengan menaiki kereta mini tersebut.

"Gue ga ikut, trauma gue Ama yang tadi" tolak Dymash saat mengetahui bahwa suasananya sama dengan rumah hantu tadi sedikit gelap, takut jika nanti ada hal yang membuatnya kaget.

"Halah.. ini beda kalo dari yang tadi. Mending ini daripada yang tadi tauk"

"Ga ga, gue gamau. Capek gue kalo ketemu setan lagi didalam" Dymash tetep kekeuh untuk menolak

"Ya ga mungkin lah didalam ada setan. Namanya aja istana boneka mana mungkin ada setan"

"Ayolah bang Dym, ikutlah"

"Ga mau gue disini aja nungguin kalian"

"Gue juga ga ikut deh nemenin Dymash disini" sahut Ferry menengahi perdebatan mereka.

Akhirnya pun mereka memutuskan untuk memasuki wahana tersebut tanpa Ferry dan Dymash.

"Pinpin, sini duduk sama gue aja dibelakang" ucap Wirda mengandeng tangan Melvin dan mengajaknya untuk duduk bersebelahan, ya memang pinpin adalah panggilan Wirda saat menggoda Melvin.

"Mel sini sama gue aja lu kalo gitu" ajak Tiany pada Melvy

"Lah terus gue sama siapa kalo Melvy sama lu" tanya Viany pada Wirda. Karena biasanya Melvy dan Viany selalu apapun bersama tak heran jika Viany berbicara seperti itu.

"Ya sama gue lah, lu mau sendirian emang didepan" tiba-tiba Wizky menyahut, posisinya memang Viany sudah duduk di barisan depan disusul oleh Tiany dan Melvy dibelakangnya lalu Wirda dan Melvy dibarisan belakang.

"Dih, yodah serah. Jangan deket-deket duduknya bukan muhrim" ucap Viany dengan judesnya karena ia sebenernya tak ingin duduk bersama Wizky tapi daripada ia sendirian tak apa lah ia terima saja.

"Cieee cieee"

Semua pun menggoda Viany dan Wizky yang dibales tatapan mata melotot oleh Viany, karena sungguh ia tak suka di goda seperti ini dengan Wizky. Kalo di goda dengan Dymash mah ia terima saja sambil malu-malu.

Kereta pun berjalan dengan laju pelan. Agar mereka semua bisa menikmati jejeran boneka yang terpampang dikanan kiri mereka. Ada deretan boneka kurcaci lengkap dengan aneka Disney dan juga istana dan juga pangeran serta masih banyak lagi.

Saat ditengah-tengah perjalanan mereka yang tengah asik memandangi berbagai macam boneka tiba-tiba terdapat air yang menyemprot kearah mereka sehingga baju mereka semua terlihat agak basah. Tak lama kemudian pun mereka telah sampai di pintu keluar. Dari arah kejauhan terlihat Dymash dan Ferry masih setia menunggu mereka ditempat yang sama seperti awal mereka meninggalkan Ferry dan Dymash tadi.

"Lah.. ngapa dah kalian pada basah gitu bajunya" tanya Ferry heran melihat mereka keluar dari wahana itu dengan keadaan baju agak basah.

"Iya tadi kita tuh ga tau kalo ternyata ada air nya tuh wahana kita kaget dong tiba-tiba tuh air nyemprot aja ya kita basah jadinya" Tiany  pun menjawab pertanyaan Ferry dengan muka kesal sambil memandang bajunya.

Let's MoveonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang