31. Masalah Lagi

20 1 0
                                    

Mereka masih saja terus berkeliling, seakan tidak ada rasa capek yang mereka rasakan. Mood Viany masih bisa dibilang sama, ia semakin menekuk wajahnya ia memang anaknya jika sekali bete maka akan berkelanjutan apa lagi jika ia merasakan perasaan yang berkaitan dengan Dymash.

"Eh eh itu wahana apa sih, kok keknya seru gitu ya" ucap Wirda ketika ia melihat wahana yang kelihatannya seru sehingga sangat ramai akan teriakan keseruan orang yang berada didalamnya.

"Lu ga capek apa dari tadi udah muter-muter sekarang mau naik wahana lagi?" Heran Viany yang saat ini terasa sangat pegal kakinya. Sehingga ia memutuskan untuk duduk ditempat yang disediakan.

"Emang lu ga ada capeknya kayaknya ya" ucap Melvin

"Udah lah istirahat aja dulu" kata Melvy sambil mendudukkan dirinya disamping Viany

"Tapi gue pengen liat wahana itu, gue mau kesana liat wahananya gimana"

Wirda pun meninggalkan mereka hendak menuju wahana yang membuat ia penasaran. Yang mendapat tatapan tak menyangka oleh mereka semua karena anak itu memang keras kepala jika sudah ada keinginan.

"Lah lah, tuh anak langsung aja kesana" heran Tiany melihat Wirda yang tanpa menunggu ucapan mereka malah langsung meninggal mereka.

Satu-persatu dari mereka pun hendak menyusul kearah dimana Wirda berada. Sementara Viany pun hanya mendengus kesal, ia berjalan dibelakang sendiri dengan langkah yang ogah-ogahan karena memang kakinya capek. Saat menuruni turunan entah kakinya yang tak tepat saat melangkah atau bagaimana, sehingga ia terjatuh dan kakinya terasa sakit.

"Aduhh..."

Semua yang hendak menyusul Wirda pun seketika menghentikan langkahnya dan menatap Viany karena terdengar suara itu.

"Eh, kok bisa jatuh sih. Mana yang sakit" tanya Melvy yang saat itu berada dekat dengan Viany, sehingga ia yang sontak menolong Viany. Semua pun mendekat kearah Viany dan Melvy .

"Aduh.. aduh.. kaki gue" Viany pun mencoba melepas sepatunya dengan pelan-pelan untuk melihat apa kakinya bengkak atau tidak, karena memang sangat sakit.

"Kaki lu bengkak Vi, coba lurusin kaki lu" Viany pun menurut dan mencoba meluruskan kakinya.

"Eh kenapa Viany?" Tanya Dymash dengan wajah keponya

"Gapapa, udah kalian susul Wirda tuh anak nanti ilang gimana" disaat seperti ini pun ia masih memikirkan temannya. Karena takut jika Wirda akan tersesat jika Wirda pergi sendiri.

Tanpa banyak yang menyadari Dymash pergi meninggalkan mereka semua untuk menyusul dimana Wirda berada. Tapi Viany menyadari itu, ia bahkan berpikir disaat seperti ini Dymash lebih memilih untuk menyusul Wirda dibanding membantunya. Tapi ia gabisa egois karena tak mungkin juga Wirda sendirian disana.

Sementara dilain tempat pun Dymash sudah menemukan dimana Wirda berada dan ia segera menghampiri Wirda.

"Lu tuh kebangetan ya emang, tuh temen lu abis jatuh, bantuin kek lu malah disini liat wahana itu" Dymash menghampiri Wirda dengan sedikit emosi karena kesal dengan sifat Wirda itu.

"Apa sih lu datang-datang marahin gue, lagian gue cuma liat aja. Dan gue juga gatau siapa yang lu maksud abis jatuh"

"Viany, dia abis jatuh gegara mau nyusul lu kesini. Lu kenapa ga dengerin kita sih, kita tuh capek istirahat dulu lah. Liat kan apa yang terjadi akibat lu yang keras kepala kayak gini"

"Yaudah sih, gue juga ga nyuruh kalian buat nyusulin gue"

"Udah deh terserah lu"

Dymash pun meninggalkan Wirda untuk menghampiri yang lain. Wirda pun mengikuti langkah Dymash untuk menuju ke yang lain. Disana terlihat yang lain pun hendak meninggalkan tempat tadi. Viany yang merasa kesulitan jalan pun dibantu Melvy dan Tiany.

Let's MoveonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang