Ujian telah mereka lewati, hari demi hari yang mereka anggap berat pun telah terlewati juga. Hari ini mungkin hari terbahagia bagi Viany dan yang lain karena disamping mereka telah menyelesaikan ujian kelulusan mereka pun juga telah menyelesaikan masalah diantara mereka. Dan sekarang pun mereka akan bergegas pergi ke taman hiburan, memang ini adalah acara sekolah tapi tak menutup kebahagiaan bahwa acara ini sangat bermanfaat bagi mereka untuk melepas segala beban beberapa hari yang lalu.
Mereka saat ini telah sampai di salah satu tempat hiburan. Terdapat banyak sekali disana wahana yang menurut mereka dari yang biasa saja sampai cukup ekstream. Mereka pun berkeliling untuk melihat-lihat sambil sesekali berfoto ria. Viany pun masih asik melihat-lihat selagi menunggu Wirda dan Tiany yang sedang berfoto dengan juru kamera Dymash pastinya.
"Wah.. seru tuh kayaknya" seru Viany sambil melihat wahana ayunan yang berputar-putar
"Ya naik sana dong" ungkap Wizky yang berada dibelakang Viany sambil tersenyum
"Tapi keknya serem deh tinggi gitu. Mana diputar-putar lagi apa nanti ga pusing ya"
"Santai aja kali, gue temenin deh" ucap Wizky yang kemudian diberi tatapan sinis oleh Viany
"Gaes.. ayo naik itu dong kayaknya seru" ucap Viany sambil menunjuk wahana yang ia perhatikan tadi.
"Eh iya kuy, seru tuh kayaknya"
"Lu yakin naik itu, awas aja kalo nanti lu ngerengek pusing abis naik tuh wahana. Kalo gue sih ga deh, takut muntah nanti" ungkap Melvy menolak
"Tenang aja paling pusing cuman sesaat aja, kan gue strong" ucap Viany sambil tersenyum cengengesan
"Gue juga enggak deh takut pusing juga, gue disini aja sambil ngefoto kalian" Dymash pun juga menolak untuk naik dengan alasan yang sama
"Yeee.. bilang aja lu takut pak kunyuk" ejek Wirda sekaligus menggoda Dymash sementara yang digoda hanya menampilkan wajah sedikit kesal
Mereka pun bergegas untuk menaiki wahana tersebut. Hanya tinggal Melvy dan Dymash yang menunggu dibawah. Sementara Viany pun sebenernya deg-degan karena memang ia sedikit takut dengan ketinggian.
Perlahan-lahan wahana itu naik setelah naik akan diputar secara pelan tapi lama-kelamaan putaran itu semakin kencang. Sehingga banyak yang berteriak karena sedikit takut dan kaget tak terkecuali Viany. Ia teriak sambil memejamkan matanya, sekali-kali ia membuka matanya tak lama ia menutupnya lagi. Baru setelah putaran itu perlahan menelan ia baru berani membuka matanya lagi.
Melvy dan Dymash yang berada dibawah pun terus mengamati para sahabatnya itu. Dan sesekali tertawa karena melihat ekspresi takut diwajah mereka yang terlihat lucu menurutnya. Tak melewatkan moment itu Dymash pun juga sesekali memotret beberapa ekspresi mereka dari bawah.
Setelah wahana itu benar-benar berhenti semua pun bergegas membuka pengaman dan segera turun. Tapi badan Viany rasanya masih terasa lemas dan gemetaran sehingga ia rada kesulitan membuka pengaman. Lalu ia meminta tolong pada Melvin Yang memang duduk didepannya untuk melepaskannya.
Viany pun berjalan terombang-ambing karena memang yang ia rasakan cukup pusing dan badannya juga masih gemetaran. Ia pun berhenti sebentar sebelum menuruni anak tangga karena ia tak mau ambil resiko jika ia meneruskan maka ia akan jatuh. Setelah dirasa sudah cukup ia pun meneruskan jalannya menghampiri dimana teman-temannya menunggunya.
"Lu ngapa dah sampe gemetaran gitu" heran Melvy melihat sahabatnya itu yang yang berjalan dengan tangan yang masih gemetaran.
"Sumpah gue sebenernya takut tinggi cuy, Ampe gemetar gini badan gue"
"Kan gue bilang apa tadi, lu sih"
"Kalo ga berani tuh gausah coba kali, mana diatas tadi keliatan banget ketakutan Ampe merem-merem gitu matanya. Kocak abis muka lu haha" goda Dymash pada Viany. Sementara yang digoda tak memperdulikan karena masih cukup lemas untuk berdebat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Moveon
Teen FictionMove on.. Suatu hal yang sulit dilakukan jika seseorang sudah terlanjur sayang pada orang lain terlebih lawan jenis. Hal itu pula yang dirasakan Viany, ia sudah terlalu dalam memiliki perasaan dengan sahabatnya sendiri. Semua berawal saat datangnya...