27. Masalah Yang Belum Berakhir

13 1 0
                                    

Hari demi hari berlalu, hubungan antara mereka masih tetap sama seperti saat itu. Dimana antara Wirda dan Tiany tak lagi bertegur sapa satu sama lain. Terlebih juga hubungan Wirda dan Dymash pun ikut terkena imbas dari masalah tersebut karena memang menurut Wirda awal tuduhan bahwa ia yang menghapus foto itu adalah berawal dari Dymash maka dari itu ia salah paham jika Dymash menuduhnya.

Saat ini pun mereka sedang dihadapkan dengan UNBK yang telah menanti mereka. Walaupun tak bisa dipungkiri suasana yang mereka rasakan cukup berbeda saat ini, terlebih oleh Viany dan Melvy karena pikiran mereka cukup terganggu dengan masalah kedua sahabatnya itu.

Viany dan Melvy pun menunggu didepan ruangan dimana mereka akan melakukan ujian, sambil ngobrol dan membicarakan tentang masalah kedua sahabatnya itu pastinya.

"Sumpah ya mereka yang punya masalah kenapa gue yang tersiksa banget gini sih. Gue belajar kemaren aja Sampek harus berulang-ulang gegara pikiran gue kebagi-bagi" keluh Viany yang cukup membuat pikirannya capek karena cukup terkuras.

"Iya nih sama gue juga kepikiran terus sama mereka" jawab Melvy menimpali omongan Viany. Karena memang ia juga merasakan apa yang dirasakan sahabatnya itu

"Gue ga nyangka aja disaat kita UNBK malah kepikiran masalah kek gini. Apa mereka ga ada niatan buat baikan gitu ya"

"Ya lu tau lah sifat mereka kek gimana. Mereka kan punya egonya masing-masing apalagi kalo udah ngerasa bukan salahnya mereka yodah kagak ada yang mau minta maaf dah"
ya memang mereka sudah mengetahui bagaimana sifat masing-masing dari mereka jika memang merasa bukan salahnya tidak mungkin bisa minta maaf

Tak lama setelah mereka berbincang-bincang dari kejauhan terlihat Wirda yang hendak datang menuju arah mereka.

"Tumben lu dianterin sama nyokap lu, biasanya bawa kendaraan sendiri" tanya Melvy pada Wirda yang tadi diantar oleh mama nya. Tidak biasanya memang

"Iya nih, tadi gue sebenernya ga boleh masuk karena perut gue sakit dari kemaren tapi ga mungkin lah kan hari ini ujian. Gaenak juga kalo gue ikut ujian susulan sendiri kan" ungkap Wirda mengenai kondisinya saat ini yang bisa dibilang dalam keadaan sakit.

"Kambuh lagi tuh lambung lu?" Tanya Viany memastikan karena Wirda sendiri memiliki sakit lambung sejak beberapa waktu yang lalu

"Iya deh kayaknya, abisnya dari kemaren sakit banget"

"Mangkanya makan tuh jangan suka yang pedes, asam juga. Lu sih bandel, badan udah kurus tambah kurus dah tuh" Melvy pun menggoda Wirda, anak itu memang memiliki tubuh kurus oleh sebab itu juga kalau ia sakit rasanya malah terlihat lebih kasihan lagi

Bel pun telah berbunyi mereka pun bergegas untuk masuk ke ruangan dan menempati tempat duduknya masing-masing. Kebetulan Viany bisa sebangku dengan Tiany. Itu memudahkan ia untuk bicara dengan Tiany apakah ia ada niatan untuk berbaikan dengan Wirda apa tidak

"Tiany, em... Gue boleh tanya sesuatu? Sebenernya lu ada niatan ga buat baikan sama Wirda" tanya Viany memulai pembicaraan dengan Tiany mumpung ujian masih belum dimulai dan pengawas belum datang

"Jujur gue sebenernya pengen gue juga capek sebenernya gini terus. Tapi Gatau gimana masih bingung juga" Tiany menjawab pertanyaan Viany karena memang ia sudah capek dibuat kepikiran terus dengan masalah itu

"Ya gampang tinggal minta maaf buang semua ego lu yang udah nuduh dia waktu itu. Gimana pun juga belum tentu dia pelakunya kan, nanti gue sama Melvy pasti bantuin kok. Tapi lu udah ikhlasin kan masalah itu, maksud gue udah ga nuduh Wirda kan" bagaimana pun juga memang Wirda belum tentu pelaku yang menghapus foto Tiany maka dari itu Viany sendiri pun ingin kedua sahabatnya itu berbaikan

"Gue sih udah lupain kejadian itu juga. Toh rugi sendiri malahan kalo ada masalah kek gini ya kan"

" Kasian dia juga lagian, dia sekarang lagi sakit juga malah ketambahan ada masalah gini malah nanti ga sembuh-sembuh dia"

"Loh dia sakit, sakit apa emang?" Tanya Tiany pada Viany mengetahui bahwa Wirda sakit

" Kek nya sih sakit lambungnya kambuh lagi. Gatau juga katanya sakit perut dari kemaren"Viany memberi tahu Tiany, Wirda sekarang memang sedang sakit

"Ya udah deh.. liat nanti aja gimana enaknya"

----------------------------
Ujian untuk sesi Viany dan yang lainnya telah selesai dilaksanakan. Mereka pun bergegas meninggalkan ruang ujian. Sementara Wirda langsung bergegas pamit untuk pulang terlebih dahulu karena memang perutnya semakin terasa sakit.

Viany dan Melvy pun hanya menatap Wirda dari jauh. Merasa turut kasihan dengan apa yang dirasakan oleh Wirda. Tak lama setelah itu pun ada seseorang yang membuat mereka kaget saat tengah asik memandang Wirda yang perlahan meninggalkan area sekolah.

"Woy.. serius amat kalo liat" Dymash datang mengagetkan mereka tanpa merasa bersalah. Sementara yang dikagetkan pun cukup merasa kaget dengan ucapan Dymash tersebut

"Isshhh.. lu mah ngagetin aja sih" ungkap Viany dengan ekspresi yang sebal saat melihat Dymash lah yang mengagetkan mereka

"Ya lagian serius amat liatin si Wirda. Tuh anak juga ga bakal nyasar juga kali"

"Ga gitu bang, kita kasihan sama dia udah tuh anak kurus sekarang lagi sakit pula belom lagi masalah dia sama Tiany. Apa ga tambah kepikiran tuh anak" Melvy menjelaskan tentang apa yang sedang mereka pikirkan ketika sedang asik melihat Wirda tadi

"Kalian ada cara ga gimana gitu caranya biar mereka bisa baikan. Gue tanya Tiany tadi sebenernya dia pengen banget bisa baikan sama Wirda tapi ya gitu masih bingung gimananya" Viany menjelaskan bahwa memang Tiany ada keinginan untuk berbaikan tapi masih bingung

"Baikan ya tinggal baikan aja sih. Gue juga ada niatan juga buat minta maaf gimana pun mungkin omongan gue juga salah waktu itu, mangkanya Tiany langsung nuduh wirda" memang Dymash sendiri pun ikut merasa bersalah dengan apa yang terjadi diantara mereka

"Tumben lu, biasanya juga cuek aja kalo ada masalah. Lagian bukan salah lu juga kok, salah si pelaku yang ngehapus tuh foto walau kita Gatau siapa" Viany sendiri cukup heran karena tak biasanya Dymash sebegitu nya walau bukan masalahnya. Mungkin karena memang itu masalah temannya yang notabennya mereka cukup dekat dari lama

"Nah kalo gitu pas, kalian bisa minta maaf barengan kan, tapi gimana caranya ya"

Mereka masih bingung cara apa yang akan mereka lakukan agar masalah ini bisa cepat terselesaikan. Disaat mereka asik memikirkan cara yang mungkin bisa dilakukan terdapat pengumuman bahwa sesi ke 2 ujian akan dimulai sehingga Dymash yang memang absennya bisa dibilang terbawah itu harus segera masuk ke ruang ujian untuk mengikuti ujian tersebut.

"Eh gue masuk dulu ya. Ga usah terlalu dipikirin nanti juga ada waktunya kan" Dymash pun bergegas masuk ke ruang ujian meninggalkan mereka berdua yang masih terdiam

"Bener juga sih kata bang Dym, kayaknya kita terlalu mikirin masalah ini deh. Yang lain aja kayaknya santai gitu" ucap Melvy pada Viany yang memang baru menyadari ucapan Dymash bahwa waktu dimana mereka akan baikan akan datang sendiri tanpa kita mencari cara

"Iya sih, tapi kan kita Gatau sebenernya pikiran mereka kek gimana diluar nya aja kek ga peduli biasa aja didalemnya kan kita Gatau"
Viany pun membalas ucapan Melvy

Mereka pun akhirnya memutuskan untuk pergi meninggalkan sekolah untuk pulang kerumahnya masing-masing. Mungkin memang benar perkataan Dymash jangan terlalu memikirkan cara yang tepat untuk membuat mereka saling baikan karena waktu yang tepat akan datang selagi tuhan memang mengijinkan.

~~~~~~~~~~~~~~~

TO BE CONTINUE

Let's MoveonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang