Satu les pelajaran lagi mereka akan pulang, tapi sinb sama sekali tidak masuk. Gfriend sangat khawatir. Terutama sowon. Ini semua salahnya. Jika dia mau mengerti sinb, pasti tidak akan seperti ini kejadiannya.
"unnie, gwenchana?"bisik umji. Sowon menggelengkan kepalanya.
"kau tau sendiri umji-ya. Unnie sama sekali tidak ada maksud seperti itu. Unnie tidak ada maksud untuk bilang bahwa sinb itu--"
"tidak, unnie sama sekali tidak ada makaud untuk berkata seperti itu"ucap umji.
"Ekhem! Yang paling di belakang sana, bisa dengarkan saya?"suara sang guru membuat sowon dan umji terkejut.
"maaf, sir"guru itu hanya menggelengkan kepalanya pelan lalu kembali menerangkan pelajaran.
"unnie... Maafkan aku. Ini pasti salahku. Ini semua pasti awal mulanya dari aku. Jika kakiku tidak terluka seperti ini, pasti tidak akan seperti ini kejadiannya. Aku--"
"shuuutt. Tidak eunha-ya, ini bukan salahmu. Mungkin saja aku yang masih belum bisa memahami sinb. Aku tau, sinb itu cukup keras kepala. Jadi tidak seharusnya aku menjadi emosi terhadapnya"jelas sowon untuk menegaskan bahwa ini bukan salah eunha. Eunha hanya menunduk. Dia sedih, ini pasti karna dirinya.
"aku akan berbicara kepadanya dan meminta maaf"
Tapi eunha masih belum terlalu faham tentang mereka ber5. Eunha sudah menganggap mereka sahabatnya, sepertinya mereka juga. Sepertinya eunha butuh penjelasan.
****
Sinb duduk sendirian di tribun penonton lapangan basket. Dia merenungi kesalahannya. Ia, sinb salah. Tidak seharusnya dia membantah sowon seperti tadi dan juga kepancing emosi.
Sowon bermaksud baik, tapi dia malah membantahnya. Sinb harus meminta maaf pada sowon nanti!
Tapi... Sinb bilang bahwa dia membenci sowon. Sinb takut, sowon akan membencinya ketika dia mengatakan itu. Padahal sinb sama sekali tidak ada maksud untuk ngomong seperti itu. Dia sangat menyayangi sowon.
"maafkan sinb, unnie"gumam sinb.
"minta maaf lah padanya"sinb terkejut ketika mendengar suara seseorang pria tiba tiba.
Sinb menoleh "Jhope oppa?"tanya sinb bingung dan sedikit terkejut. Pria bernama jhope itu tersenyum hangat.
"aku tau, kau hanya tersulut emosi. Jadi kau dan perkataanmu tidak terkontrol. Aku yakin, sowon juga tidak akan setega itu padamu, sinb-ya"ucapan jhope setidaknya dapat membuat sinb sedikit lega. Entahlah, jhope itu memang selalu bisa meredakan emosi sinb.
"apakah itu benar? Aku takut, dia tidak akan memaafkanku"ucap sinb yang masih takut.
"menurutmu bagaimana? Apakah sowon akan memaafkanmu atau tidak?"sinb berfikir sejenak, memikirkan ucapan jhope barusan. Sowon memang tidak akan setega itu padanya. Dia itu baik, tidak seperti sinb yang gampang emosian. Tapi, bukankah kata kata sinb tadi sangat keterlaluan?
"tapi--"
"sinb-ya"ucapan sinb terpotong ketika sebuah suara cewek yang sangat familiar memanggil namanya. Itu sowon!
"sowon unnie?"gumam sinb. Tak lama kemudian, sowon berlari kecil lalu memeluk sinb dengan erat.
"maafkan unnie. Mungkin tadi aku terbawa emosi, sehingga bukannya menasehatimu tapi malah membentakmu. Aku juga tidak ada maksud untuk menyamai kau dengan jennie dan lisa. Aku benar benar minta maaf"
KAMU SEDANG MEMBACA
Babu Privat (EunKook)
FanfictionEunha. Dia mendapat kesempatan untuk masuk kedalam sekolah impiannya. School Idol. Kehidupannya di sekolah biasa biasa saja. Tidak seasik yang ia bayangkan. Tapi, semenjak kejadian itu. Hari harinya di sekolah terasa menyenangkan! Dia memiliki seo...