19.BP🏫

685 67 5
                                    

Eunha memutuskan untuk istirahat sebentar. Tinggal lima kali putaran lagi. Dia meminum sampai tiga buah minuman. Eunha benar benar haus.

Glek.. Glek.. Glek... Ah...

"huft... Capek banget"gumam eunha. Saat eunha sedang asiknya melamun, tiba tiba ada sesuatu yang sangat dingin menyentuh pipi eunha. Eunha pun langsung menoleh.

Itu ulah jungkook. Dia menempelkan minuman dingin ke pipi eunha.

"ini, minuman buat majikan penguin"ucap jungkook dengan senyuman khas nya, lalu menyodorkan minuman dingin tadi ke eunha.

Eunha tidak menanggapi ucapan jungkook. Eunha langsung bangkit dan kembali lari lagi. Iya, eunha masih marah akan sikap jungkook yang semalam. Menurut eunha, sikap jungkook yang semalam sudah kelewatan batas. Mengenai mengapa eunha bekerja, itu sendiri sudah menjadi privasi bagi eunha. Dan jungkook tidak berhak untuk memaksa mengetahui apa privasi itu. Karna, jungkook sendiri bukan siapa siapa eunha.

Iya, jungkook bukan siapa siapa eunha. Hanya sebatas Babu Privat.

"he...nham...bhelas. Huh.... Huh.... Thu...juh...bhelas. Dhelaphan... Belash..."eunha kembali berfikir, sebenarnya perasaannya kepada jungkook itu apa?

Kenapa, jika eunha marah pada jungkook, rasanya di dalam diri eunha sendiri tidak terima.

"duah... Pu--AW!"eunha tiba tiba terjatuh.

Kaki eunha sudah tidak kuat lagi untuk berlari. Eunha jatuh dengan posisi terlentang. Eunha sampai terlempar beberapa cm, karna eunha yang sedang berlari kencang.

"Eunha!"jungkook yang melihat itu, langsung melempar asal minuman tadi dan langsung menghampiri eunha.

"majikan penguin! Apa kau baik baik saja?"tanya jungkook khawatir. Eunha berusaha bangkit, namun gagal.

Jungkook langsung membantu eunha bangkit. Namun, tangan jungkook ditepis oleh eunha.

"aku bisa sendiri"ucap eunha dingin, dan kembali berusaha bangkit sendiri. Jungkook melihat, lutut, lengan, dan juga dahinya berdarah.

Tapi yang paling parah tentunya lutut eunha. Lutut eunha menganga cukup lebar dan mengeluarkan banyak darah. Eunha saja, berjalan sampai tertatih tatih.

Jungkook yang melihat itu, menatap eunha sendu. Eunha pasti masih marah kepadanya.

.

.

"sh... Aw! Pelan pelan!"eunha meringis kesakitan ketika tengah diobatin nayeon. Nayeon mengangguk, lalu kembali membersihkan luka eunha.

"apa yang terjadi padamu, eunha-ya? Luka di lututmu cukup parah. Mungkin, perlu 3 atau 5 jahitan?"ucapan nayeon tadi membuat eunha cukup terkejut. Lutut mulusnya, mau dijahit?!

"tidak, tidak! Aku tidak mau!"bantah eunha.

"tapi, nanti akan lama sembuhnya, eunha-ya"

"tidak masalah!"

Nayeon menghela nafas kasar. "aku akan bilang ke yoona unnie, supaya kau tidak perlu bekerja dulu"

Eunha membulatkan kedua matanya. "kau adiknya?"tanya eunha. Nayeon menganggukkan kepalanya.

"pantas saja cantik"gumam eunha dan masih sapat didengar nayeon. Nayeon hanya tertawa kecil mendengar gumaman eunha.

"sudahlah, eunha-ya. Sebaiknya kau istirahat dulu. Mag mu sepertinya juga kambuh"

"bagaimana kau bisa tau, aku punya sakit lambung?"tanya eunha heran. "sudahlah, tak usah difikirkan. Perutmu kosong, kau pasti belum makan dari pagi. Kau harus makan terlebih dahulu, baru istirahat. Kau juga tidak boleh banyak bergerak, lututmu masih terluka"nayeon terus saja mengomeli eunha, membuat eunha menjadi bosan sendiri.

Eunah mengangguk ngangguk saja. Tak lama kemudian, sowon datang dan membawakan makanan untuk eunha.

"eunha-ya, aku bawakan kau kue beras dan juga ada kimchi. Makanlah"ucap sowon yang entah kenapa, selalu saja dapat membuat eunha tenang. Eunha menerima makanan yang sowon bawakan.

"gomawo, sowon unnie"ucap eunha dan diangguki sowon.

"oiya, aku pergi dulu ya? Jadwalku menjaga uks sudah selesai. Aku harus kembali ke kelas"kata nayeon.

"tunggu, nayeon. Aku ikut denganmu. Aku juga harus kembali ke kelas. Tak apa kan, eunha?"

Eunha mengangguk. "aku bisa sendiri kok, unnie"

"baiklah. Makan dan jangan lupa minum, lalu istirahat. Unnie pergi dulu"ucap sowon, lalu kembali ke kelas bersama nayeon.

Eunha pun memakan makanan yang dibawa oleh sowon tadi. Akhirnya, perutnya terisi juga. Kalau eunha tidak bisa bekerja dulu, lalu, gimana dengan pekerjaan eunha? Eunha tidak mau gajinya dipotong. Apalagi tidak mendapatkan gaji. Eunha tidak mau!!

"biar aku suapin"jungkook datang tiba tiba. Eunha menoleh menatap jungkook yang baru saja datang. Eunha sama sekali tak menolak, ketika jungkook menyuapi eunha.

Lagipula, untuk apa eunha marah lama lama kepada jungkook? Yang ada, eunha gak bisa nyuruh ini itu.

"apa majikan penguin masih marah sama babu jerapah?"tanya jungkook, yang masih sambil menyuapi eunha.

"tidak"

"lalu, kenapa majikan penguin tadi mengacuhkanku dan menolak minuman dariku?"tanya jungkook heran.

"kau fikirkan saja kenapa aku seperti itu"

"baiklah"putus jungkook. Setelah selesai makan, jungkook pun menyodorkan air bening pada eunha. Eunha menerimanya, lalu meminumnya. Setelah itu, eunha istirahat, tanpa memperdulikan apa tugas jungkook berdiam diri disitu.

Jungkook menatap wajah damai eunha ketika tidur. Jujur, baru kali ini, jungkook dekat dengan wanita seperti ini. Biasanya, dia paling dekat dengan ibu dan adik perempuannya saja. Namun, majikan penguinnya satu ini membawa dunia baru bagi jungkook sendiri.

Eunha itu seperti seorang wanita dalam satu paket yang sangat complete.

Dia bawel, manja, ada sedikit anehnya, kadang galak, suka nagih janji karna menurut eunha janji adalah janji, pintar memasak, bisa memainkan alat musik, punya suara yang bagus, cantik dan juga imut, punya otak yang cukup jenius, dan pastinya mandiri.

Eunha memang benar benar cewek yang langka, bagi jungkook.

Entah kenapa, setiap kali jungkook dekat dengan eunha. Selalu saja penyakit jantung. Dia selalu merasakan desiran aneh di dalam tubuhnya, dan juga selalu nyaman saat didekat eunha. Rasanya, sedetik pun jungkook tidak ingin pisah dari eunha.

Entahlah, apakah eunha juga sama seperti jungkook atau tidak. Tapi jungkook berharap, eunha juga merasakan hal yang sama dengannya. Jungkook tak peduli bahwa ia bolos demi menemani eunha di uks. Karna jungkook juga takut, sewaktu waktu lisa akan mencelakai eunha.

Mengenai lisa, jungkook tidak suka pada perempuan satu itu. Menurut jungkook, lisa terlalu manja dan juga labil. Apalagi jungkook yang punya kriteria cewek pandai memasak, dan juga punya suara yang bagus. Sementara lisa sendiri jauh dari kriteria jungkook. Lisa lebih menonjol di bidang dance, tapi jungkook tidak terlalu suka cewek yang pandai dance.

Tapi berbeda lagi dengan sinb, mantannya. Iya, sinb mantan jungkook. Seantero sekolah juga tau kalo sinb mantan jungkook. Tapi untungnya, mereka berdua sekarang hanyalah sebatas teman. Mereka juga putus secara baik baik bangeeeet kalau bisa dibilang. Lagian, sinb juga udah punya seseorang yang dia suka. Kalau ditanya, sinb dan jungkook sudah move on satu sama lain? Jawabannya pasti seribu persen sudah. Mereka pacaran juga hanya didasarkan rasa nyaman saja, yang ternyata nyaman hanya dalam sebatas teman. Jadilah, karna mereka memang sudah sadar akan perasaan masing masing, akhirnya mereka putus, lalu kembali berteman secara baik.

Ah, kenapa topik nya lari ke sinb ya?

Yang penting, lisa hanya dianggap sebatas teman oleh jungkook. Tapi berbeda cerita lagi kalau suga, menganggap jennie seperti apa. Jungkook sudah kenal betul suga seperti apa. Tidak suka, tetap tidak. Jennie saja dianggap sebagai musuh berbeda gender yang paling tidak disukainya.

Tapi, hal yang paling terpenting lagi. Eunha akan menjadi milik jungkook.

Mungkin gak sih, babu bisa menjadi kekasih si majikan?

Babu Privat (EunKook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang