"Eunha-ya.... Ayo ke kantin!"seru sowon. Eunha menggelengkan kepalanya seraya tersenyum.
"kalian duluan saja"ucap eunha yang masih sibuk berkutat pada buku nya.
"ayolah~"bujuk umji kali ini. Eunha tetap menggelengkan kepalanya. Mereka menyerah untuk mengajak eunha ke kantin, mereka memilih pergi ke kantin berlima, tanpa eunha. Sementara eunha sendiri, kembali berkutat pada bukunya.
Di buku itu, tertulis not not balok dan not not angka piano. Iya, eunha akan menyanyikan sebuah lagu, sambil bermain piano. Tapi, masalahnya, eunha masih ragu akan lagu yang dia pilih. Lagu yang ia pilih, sama sekali tidak ada yang masuk jika dimainkan bersama piano.
Tak lama kemudian, eunha mendengar suara sangat ricuh diluar sana. Eunha heran, mengapa diluar sangat ribut sekali. Eunha pun memutuskan untuk keluar kelas, dia melihat, ada banyak kerumunan di kantin. Eunha yang penasaran, langsung menuju kantin untuk melihat, apa yang sedang terjadi.
"unnie!!!"
Eunha terdiam melihat pemandangan seperti apa didepannya kali ini.
Sowon.
Iya, Kim So-Jeong.
Dia terkapar di tanah, dengan luka menganga di perutnya. Eunha tidak percaya akan pemandangan yang dia lihat kali ini. Yerin, Yuju, Sinb dan Umji, tengah menangis sambil berusaha membangunkan Sowon.
Eunha langsung berlari mendatangi merrka berlima.
"Unnie!!! Apa yang terjadi padamu?!"eunha ngeri sendiri melihat luka yang ada di perut sowon. Baju seragam sowon sudah kotor akan darahnya sendiri. Itu luka tusukan. Eunha menutup mulutnya tak percaya, dia benar benar tidak percaya akan apa yang dilihatnya.
"apa yang terjadi pada sowon unnie?"tanya eunha lirih. Mereka ber empat langsung menatap ke arah eunha. Tidak, tepatnya dibelakang eunha. Eunha langsung menoleh kebelakang, melihat siapa pelakunya.
Kim Jennie.
Apa urusan wanita itu dengan sowon?
Bukannya, seharusnya, jennie itu berurusan dengan umji? Terhubung bahwa jennie sangat menyukai suga.
Pisau yang ada di genggaman jennie penuh dengan darah, tepatnya darah sowon. Eunha menggelengkan kepalanya tak percaya.
Tak lama kemudian, tim medis datang untuk membawa sowon kerumah sakit, untuk segera ditangani oleh dokter. Eunha menatap keempat temannya. Ada yerin dan umji yang sedang menangis kencang, sinb yang diam termenung. Namun, ia tak melihat yuju, si gadis aneh bersuara emas dan cantik itu.
Eunha melontarkan pandangannya kesana dan sini, untuk mencari dimana yuju. Jumpa! Yuju..... Dia terlihat sangat marah.
Eunha langsung dengan cepat mendatangi yuju. Terlihat jennie yang kini tertunduk dihadapan yuju.
"MANUSIA GILA! KEPARAT! RATU IBLIS!! PEMBUNUH!!"yuju terus mengumpati jennie yang terdiam. Eunha mendekati yuju, ingin tahu apa yang sebenarnya yang terjadi.
"apa yang sebenarnya terjadi?"tanya eunha lirih. Yuju memandang eunha. Tampak jelas, walaupun yuju kini tengah dikuasai oleh emosi, tapi dia tengah hancur sekarang.
"apa kau tau, eunha? Hanya karna eunwoo menyukai sowon unnie, dia tega melakukan ini. Dia tega melakukan tindakan kriminal, eunha-ya! Hanya karna seorang pria!!"
Tunggu, bukannya jisoo yang menyukai eunwoo? Lalu, kenapa jadi jennie?
Eunha menatap jennie, benar benar tak percaya akan tindakan yang dilakukan jennie.
"dia itu psikopat! Dia berpura pura menyukai suga, supaya tidak ketahuan menyukai eunwoo. Dia tega mengkhianati unnie nya sendiri, dan membunuh seseorang yang menurutnya adalah rival nya. Dia benar benar menjijikkan!"jelas yuju disertai kilat kilat amarah. Eunha benar benar bingung sekarang. Ia juga melihat jisoo yang tampak kecewa dengan jennie. Jisoo kecewa berat dengan jennie. Selain mengkhianati dirinya, dia juga berani melukai sowon, temannya.
Eunha marah. Eunha tidak terima. Sowon sudah seperti ibu baginya. Eunha yang dikuasai oleh amarah, langsung menampar pipi jennie kuat.
Plak!!
"MENJIJIKKAN! IBLIS! KAU IBLIS!! PSIKOPAT!"kali ini, eunha yang mengumpati jennie. Lagi dan lagi, jennie diam. Yuju sendiri sudah menangis, dia hancur. Seseorang yang sudah ia anggap kakak kandung, kini tengah berjuang melawan kematian.
"PEMBUNUH! PEMBUNUH! PEMBUNUH!!--
Tiba tiba, jennie menarik kerah baju eunha. Terlihat, jennie marah. Seharusnya eunha yang marah, bukan jennie!
"aku bukan pembunuh! Dia yang salah! Eunwoo itu tunanganku! Kenapa dia harus merebut eunwoo dariku?! Aku pantas melakukan ini!"ucap jennie tanpa rasa bersalahnya sama sekali. Sekarang, semuanya terbongkar. Seperti apa perasaan, status, dan kedok jennie sekarang. Eunwoo sendiri? Menghilang entah kemana.
Sinb yang melihat eunha tengah dicekik oleh jennie, langsung menghampiri jennie. Sinb langsung mendorong jennie kuat, hingga terjatuh.
"KAU GILA, KIM JENNIE! GILA!! belum puas juga sudah menusuk sowon unnie? Sekarang kau berusaha untuk mencekik eunha sampai mati? Kau benar benar sudah hilang akal! Benar benar menjijikkan!"ucap sinb sarkatis. Eunha menyuruh sinb mundur. Eunha mendekati jennie, menarik kerah baju jennie hingga jennie berdiri.
"Neraka adalah tempat yang cocok bagimu! Tidak, bahkan neraka lebih baik daripada dirimu! Mungkin tanah ini tidak mau menerimamu!!"eunha tengah rapuh sekarang. Sowon satu satunya orang yang bisa ia jadikan sandaran, ketika tengah rindu dengan appa nya. Jungkook yang datang entah dari mana, langsung memeluk eunha dari belakang. Berusaha menenangkan eunha yang kini tengah tersulut emosi. Eunha memberontak, tidak ingin siapapun tengah mengganggunya yang kini tersulut api emosi.
"Lepaskan aku!!"berontak eunha. Jungkook semakin mengeratkan pelukannya. "tidak! Kau butuh aku, aku tau itu"ucap jungkook. Eunha tak peduli, dia berusaha lepas dari pelukan jungkook.
"dengarkan aku baik baik, kim jennie. Kau akan membusuk di rumah sakit jiwa! Aku pastikan, jantungmu akan berhenti dengan sulit!! Kau akan susah mati!! Aku ingin kau menderita! Camkan itu!! Keparat! Pembunuh!! Aku benar benar membencimu kim jennie!!"eunha terus menyumpah serapahi jennie. Jungkook yang tenaga nya pasti lebih besar dari eunha, langsung menarik eunha menjauh dari jennie.
Akan bahaya urusannya jika eunha dibiarkan disana. Bisa bisa, eunha akan membunuh jennie disana. Jennie langsung ditahan oleh beberapa orang yang diyakini dari pihak kepolisian. Mau tak mau, jennie harus ikut. Dia memang sudah bersalah.
****
"kenapa kau menarikku?! Dia sudah membunuh sowon unnie! Dia sudah membunuh sowon unnie! Aku ingin membunuhnya!!--
"Majikan Penguin~"eunha terdiam. Hanya dengan sebuah panggilan untuknya, dia terdiam. Memandang jungkook dengan sendu. Semua orang yang eunha sayang, perlahan pergi meninggalkannya. Pertama ada sang appa, kedua sang kakak laki laki, ketiga seluruh keluarganya, dan keempat, dia kehilangan sowon. Dia tidak mau, jika harus kehilangan jungkook juga. Iya, eunha benar benar sudah mencintai jungkook.
Jika eunha juga kehilangan jungkook, mungkin eunha akan menyusul ke alam baka. Jika bahasa kasarnya, mungkin dia akan bunuh diri. Dia tidak sanggup untuk kembali kehilangan. Lihatlah, sowon tengah berjuang melawan maut sekarang. Sowon sedang diambang kematian, hanya karna seorang pria.
Eunha capek. Dia selalu saja ceria, bertingkah lucu, dan terus berusaha menutupi kesedihannya. Bukannya dapat melupakan masalahnya, malah tambah menjadi beban berat baginya. Eunha tidak ingin lagi kehilangan seseorang yang sangat ia sayang dan cintai.
Eunha sudah lelah kehilangan.
Cekali cekali duble up:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Babu Privat (EunKook)
FanfictionEunha. Dia mendapat kesempatan untuk masuk kedalam sekolah impiannya. School Idol. Kehidupannya di sekolah biasa biasa saja. Tidak seasik yang ia bayangkan. Tapi, semenjak kejadian itu. Hari harinya di sekolah terasa menyenangkan! Dia memiliki seo...