31.BP🏫

985 69 5
                                    

Eunha menatap sebuah bangunan besar yang menyimpan banyak kenangan untuknya. Apartement dimana dulu ia menjadi salah satu penghuninya. Kini, mingyu membelikannya untuknya.

Eunha masuk kedalam apartement itu, menaiki lift menuju lantai dimana kamarnya dulu berada. Ketika sampai di depan kamar apartementnya dulu, dia langsung memutar knop pintu ingin melihat isinya. Mingyu benar benar membuat kamar ini persis seperti dulu ia tinggal disini. Dan paling yang berbeda hanyalah, seluruh dinding kamar ini berwarna peach. Iya, eunha menjadi suka warna itu. Ternyata yoona benar, warna peach itu sangatlah menarik. Pantas saja yoona menyukainya.

Dia melihat mingyu yang tengah merapikan dasinya. Eunha pun menghampirinya, lalu membantu mingyu untuk merapikan dasi itu.

"sepertinya aku harus beli dasi kupu kupu saja, supaya kau tidak perlu repot seperti ini"ucap eunha sambil merapikan dasi mingyu. Mingyu dengan tegas menggelengkan kepalanya.

"tidak! Itu akan terlihat seperti orang tua ataupun anak anak"bantahnya. Eunha tersenyum kecil mendengar perkataan mingyu barusan.

"baiklah, mari kita keluar"ucap eunha yang kini sudah memakai tas kecil berwarna coklat polos itu.

"kau duluan saja, aku akan menyusul"eunha menganggukkan kepalanya. Eunha yang sudah keluar dari apartement, langsung menuju area parkir dimana mobil mereka terparkir disitu. Namun, eunha dikejutkan oleh kedatangan seseorang yang tidak terduga.

Jeon Jungkook.

Eunha terdiam, nafasnya tercekat ketika melihat sosok yang membuat hatinya nelangsa selama ini. Mau apa lagi pria ini datang kesini?

Eunha tau, pasti jungkook sudah berbahagia dengan lisa. Dan, eunha mungkin seperti itu. Anggap saja dia balas dendam, walaupun memang nyatanya seperti itu.

Tanpa basa basi, jungkook langsung memeluk eunha dengan erat. Berusaha menyalurkan seluruh perasaan rindunya dengan memeluk seseorang yang sangat ia rindukan belakangan ini. Eunha sendiri hanya terdiam, tidak membalas pelukan itu. Dia terlalu shyok dengan ini semua. Nyatanya memang benar.

Jika kau berusaha kembali ke kenangan masa lalumu, maka bersedialah seluruh kenangan itu mengoyak hatimu.

Contohnya seperti ini. Dia salah, mengapa harus kembali ke negara ini, dan mengapa harus tetap memilih tinggal di tempat yang sama. Nyatanya, membuat luka itu kembali basah.

"aku benar benar merindukanmu, majikan penguin"

Panggilan itu.... Yang selalu menghiasi kehidupannya dulu. Setiap hari jika orang itu tidak memanggilnya seperti itu, rasanya benar benar berbeda. Dia akan merasa harinya tidak cerah.

Dulu, jika ia sudah dipanggil seperti itu, hari harinya akan menjadi bahagia. Tapi tidak untuk sekarang. Ketika panggilan itu kembali terdengar di telinganya, rasanya hari menjadi suram. Dia seperti tidak bisa melakukan apapun lagi.

Jungkook melepaskan pelukannya.

"aku sayang banget sama kamu, penguin. Selama ini aku udah terus berkorban buat kamu, aku selalu ada untuk kamu, rela gendong kamu kalau lagi mager, selalu nasehatin kau kalau udah milih makanan gak sehat, bahkan omelanmu itu udah kayak makanan aku sehari hari. Aku gak masalah sama itu semua. Sama sekali, enggak! Walaupun terkadang aku suka sebel sama kau, karna terkadang ngomel sambil tersulut emosi, apalagi sampai ngomong kasar. Sikapmu yang terkadang labil, emosian, mageran, kekanakan, baperan. Tapi itu yang bikin aku suka, bikin aku selalu nyaman deket sama kau"jelas jungkook pada eunha. Mata eunha sudah berkaca kaca mendengar penuturan jungkook. Jungkook menarik nafas dalam dalam, lalu melanjutkan ucapannya.

"tapi, kau selama ini kemana? Aku kangen sama semua tingkah abstrakmu itu. Lebay memang, tapi mau gimana lagi? Kau terlalu pandai mencari titik lemah seseorang. Contohnya seperti ini. Kau menghilang tanpa jejak. Kau kemana selama ini??"tanya jungkook mengeluarkan seluruh perasaannya. Akhirnya, jungkook merasa sedikit lega dengan mengungkapkan perasaannya.

Babu Privat (EunKook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang