28.BP🏫

715 65 4
                                    

"CUKUP!"

teriakan seorang pria menghentikan ocehan tak bermutu sohye. Semua pandang mata menuju ke jhope. Iya, pria yang teriak itu jhope. Nafas eunha tercekat melihat jhope.

Pria yang dulu selalu mengisi hari harinya. Pria yang selalu membuatnya tertawa dan tersenyum. Pria yang tidak pernah membuatnya sedih maupun sakit hati. Tapi semua itu musnah, ketika sang appa tiada.

"hoseok oppa?"lirih eunha.

"tutup mulutmu sohye! Dia bukan pembunuh! Jangan macam macam kau dengannya, atau kau habis ditanganku!"kali ini, jhope lah yang berbalik mengancam sohye. Sohye sendiri tersenyum licik memandang jhope.

"memangnya kau siapa, huh?"tanya sohye memandang jhope rendah.

"aku adalah kakaknya. Kau mau apa?!"

Semuanya terdiam mendengar sebuah fakta baru. Jhope adalah kakak kandung eunha. Mereka semua tidak menyangka, bahwa jhope adalah kakak eunha. Mereka semua langsung berbisik bisik mengenai hal ini.

Eunha memundurkan langkah kakinya perlahan disertai air mata yang terus jatuh di pipinya. Dia tersenyum remeh. Kakak? Dia mengaku ngaku sebagai kakaknya? Yang benar saja. Jhope langsung berbalik menatap eunha. Eunha langsung berlari keluar kelas, menghindar dari apapun.

"Luna! Luna!!"hoseok berteriak, lalu mengejar eunha. Mereka semua ditambah bingung lagi, dia eunha bukan luna. Lalu, mengapa jhope memanggilnya luna?

Jungkook hanya diam tidak melakukan apapun. Jika biasanya pria itu selalu bertindak jika ada sesuatu hal yang terjadi pada eunha, kini dia tidak bergerak sama sekali. Dia terlalu bingung. Anak pembunuh, jhope kakaknya, siapa luna, dia bingung.

"apa kau bingung?"tanya lisa. Jungkook langsung tersadar dari lamunannya, dan menatap lisa. Dia menganggukkan kepalanya ragu. Lisa tersenyum.

"ayo, ikut aku"lisa menarik tangan jungkook, tetapi jungkook diam tidak mengikuti lisa. Merasa bahwa jungkook tidak mau ikut, lisa berbalik badan sambil tersenyum.

"kau tidak perlu curiga lagi kepadaku, aku bukanlah lisa yang dulu. Sudahlah, ikut aku saja dan kau akan tau semuanya"jungkook pasrah dan memilih ikut dengan lisa. Lagipula, sepertinya lisa sudah berubah.

****

Eunha berlari sekencang mungkin, menghindari siapapun termasuk kakaknya itu. Kenapa dia tidak tau, bahwa sang kakak juga sekolah disini? Untuk apa dia dipertemukan kembali dengan pria itu. Yang ada, eunha semakin sakit hati. Lihatlah, tidak sampai beberapa jam, luka lama kembali terbuka bahkan lebih lebar.

Sohye keparat! Iblis, manusia licik! Eunha benar benar membenci sohye.

Tiba tiba, tangan eunha ditarik seseorang dan membuat eunha langsung tertarik kebelakang. Pelakunya adalah kakaknya sendiri, jhope.

"luna, dengarkan aku dulu--"

"mau mendengar apa, huh?! Mendengar segala caci makianmu untukku? Mendengar segala rasa kebencianmu kepadaku? Aku rasa itu tidak penting!"

"luna, dengarkan oppa. Aku mohon. Aku akan menjelaskan semuanya!"eunha pun diam, membiarkan jhope mengatakan apapun yang pastinya eunha tidak mau mempercayai itu.

"aku memang salah, dulu tidak membelamu dan malah menyebutmu sama seperti apa yang sohye katakan tadi. Tapi, waktu itu aku diancam oleh eomma"eunha terdiam, diancam? Hal konyol seorang ibu mengancam anak sendiri.

"aku mohon jangan buat lelucon. Sama sekali tidak lucu!"ucap eunha sinis. Jhope menggelengkan kepalanya.

"oppa sama sekali tidak membuat lelucon ataupun berbohong. Oppa diancam eomma! Jika oppa melarangmu pergi, maka kau akan dihabisi oleh eomma--"

Babu Privat (EunKook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang