"ibu akan memberikan satu tugas untuk kalian--"
"yhaaaaa"belum sempat Bu Taeyeon berbicara, satu kelas langsung bersorak, mengeluh.
"akan dikumpulkan seminggu lagi--"
"yeeeeee"
"tugasnya adalah, minggu depan, kalian harus menampilkan satu lagu sambil memainkan sebuah alat musik. Terserah mau lagu rock, mellow, jaz, atau apapun itu. Kalian juga boleh per grup. Batasnya sampai 5 orang saja. Atau mau solo pun juga boleh. Ingat, minggu depan. Atau mau besok saja?"
"TIDAAAAAAK!"
"baiklah, sekian untuk hari ini. Silahkan pulang"Bu Taeyeon pun keluar dari kelas. Para murid di dalamnya heboh keluar dari kelas untuk pulang, ada juga yang berdiskusi masalah tugas dari Bu Taeyeon tadi.
"teman teman! Bagaimana, kalau kita bikin per grup? Setuju!"usul sowon. Dan diangguki dengan semangat oleh yang lainnya, kecuali eunha.
"tapi batasnya hanya 5 orang saja, unnie."ucap eunha. Mereka berfikir, benar juga. Mereka berenam. Sementara batasnya hanyalah 5 orang. Terpaksa, salah satu dari mereka harus solo, atau ikut grup lain.
"gak usah pusing. Aku saja yang keluar"ucap eunha lagi. Mereka memandang eunha sendu.
"tidak eunha-ya. Kita harus tetap sama sama. Mau bagaimanapun, kita ini sudah seperti saudara. Aku akan bujuk Bu Taeyeon supaya kita bisa berenam"kata sowon. Mereka semua mengangguk.
"ayolah, eunha"rengek yerin. Eunha mengulas senyuman.
"pada awalnya, kalian hanyalah berlima. Aku adalah pendatang baru. Tidak ada yang tidak masuk grup itu, kecuali aku. Aku solo saja, kalian berlima grup. Karna aku tidak mau, kalian akan terpecah hanya karna aku yang ingin mempertahankan diriku di grup itu"
"eunha unnie. Kau tetaplah bagian dari kami. Kau bukan pendatang baru, kau adalah bagian terakhir dari kami"ucap sinb sambil memegang pundak eunha.
"tidak, sinb. Aku baik baik saja. Sudahlah, kita pulang. Aku juga harus bersiap siap untuk tugas itu"ucap eunha lalu pergi meninggalkan mereka berlima.
Benar, eunha adalah pendatang baru. Dia tidak pantas untuk egois. Lagipula, eunha sudah banyak berbohong kepada mereka berlima.Namanya bukanlah Eunha, tapi Luna. Lalu tentang ia bercerita bagaimana kehidupan keluarganya, bukanlah yang sebenarnya.
"bagaimana denganmu eunha-ya? Ayo ceritalah sedikit tentang kau"ucap yerin bersemangat. Dan disetujui oleh member lainnya.
Eunha menggigit bibir bawahnya, entah ia akan mengatakan yang sebenarnya atau....
"aku... Aku awalnya memiliki sebuah keluarga. Benar benar harmonis. Tapi, mereka semua sekarang sudah tidak ada lagi"
"maksudnya?"tanya yuju.
"saat itu, kami sedang berliburan ke jeju. Kami semua menaiki satu mobil, menuju villa yang akan kami tempati selama liburan. Tapi.... Mobil kami ditabrak oleh truk besar. Membuat mobil yang kami pakai terhempas, masuk kedalam jurang"
Mereka berlima menutup mulut mereka, tak percaya akan apa yang dikatakan eunha.
"mo...mobil kami terbalik. Aku yang sadar, langsung berusaha keluar dari mobil. Aku berhasil, tapi semua keluargaku yang didalamnya terjebak. Dan...."eunha menghentikan ucapannya. Dia benar benar harus berbohong. Temna temannya menatap eunha sedih.
"olinya bocor, mereka meledak bersama mobil itu"ucap eunha dan saat itu juga, air matanya jatuh. Dia sudah terbiasa. Ketika semua orang menanyakan dimana keluarganya, dia selalu mengatakan hal yang serupa. Karna sudah terbiasa, eunha lancar untuk mengatakan hal itu. Bahkan kelihatan seperti tidak berbohong.
Mereka berlima memeluk eunha. Tak lama kemudian, tangis eunha pecah.
"sudahlah eunha-ya, kami selalu ada untukmu. Jangan bersedih lagi"ucap sowon berusaha menyemangati eunha.
"eunha pasti bisa!"
"eunha pasti kuat!"
"kau adalah yang terbaik!"
"unnie itu hebat!"Semua member Gfriend menyemangati eunha. Eunha yang awalnya menangis, kini kembali tertawa karna ucapan semangat dari teman temannya.
Eunha menangis bukan karna sudah handal berbohong. Ia merasa bersalah karna sudah membohongi para teman teman yang sudah menganggapnya saudara. Eunha memang seperti ini. Selalu berbohong, bohong dan bohong.
Dia mengatakan bahwa namanya Jung Eunha, padahal nama aslinya Jung Luna.
Eunha sendiri ia ambil namanya karna kata appanya, sebelum namanya luna, sang appa ingin memberikan nama eunha. Nama Luna adalah pemberian sang eomma. Lihatlah, ia sudah mati bagi eomma nya. Dia juga sudah mati untuk menjadi putri eommanya. Tapi, dia tidak akan pernah mati bagi appa nya. Ia juga tidak akan mati untuk menjadi putri appanya.Eunha selalu berbohong ketika ia ditanya mengenai keluarganya, alasannya, dia tidak ingin semua orang mengetahui cerita kelam hidupnya yang sebenarnya. Itu adalah aib besar baginya, dan juga seluruh keluarga. Eunha tidak akan dengan mudah menyebarkan suatu hal yang berbau sangat negatif bagi siapapun.
Eunha yang sudah lelah menunggu di halte, akhirnya bus pun lewat. Eunha menaiki bus itu dengan pikiran dan pandangan kosong. Eunha bingung. Memikirkan segala hal yang seharusnya tidak ia pikirkan.
Eunha melihat kearah jendela, melihat orang orang berlalu lalang. Ia melihat, ada sebuah keluarga kecil yang bahagia tengah memakan es krim bersama. Eunha iri, sangat iri. Dia tidak akan bisa seperti itu. Eunha menghela nafas kasar, lalu memalingkan wajahnya dari jendela--
"KYAA!!"eunha berteriak kaget. Dia mendapati jungkook yang kini tengah duduk di bangku sebelahnya.
"yak! Sejak kapan kau disini?!"tanya eunha. Jungkook mengulas sebuah senyuman.
"sejak majikan penguin keluar dari kelas sambil melamun, aku panggilin gak denger, sampai akhirnya di bus ini. Majikan penguin masih juga melamun, sambil liat keluar jendela. Lalu berteriak kaget ketika melihat aku disini, padahal aku sangat tampan"jelas jungkook panjang lebar sambil sedikit menyombongkan diri dibagian akhirnya.
Eunha mendecak kesal. Dia tau, jungkook itu Babu Privat nya. Tapi, gak sampai harus diikutin segininya kan? Nanti yang ada, eunha mengira jungkook penguntit. Yah walaupun emang dasarnya penguntit.
"bukannya kau bawa motor?"tanya eunha dan diangguki oleh jungkook.
"kalau gitu, ngapain naik bus?! Motor kau gimana?!"tanya eunha galak. Jungkook mengelus dadanya sabar. Memang ya, tipe orang yang dekat dengan eunha itu pasti penyabar semua. Karna, kalau ketemu teman yang sama bawelnya, bakalan bahaya besar. Api dengan Api, makin membara.
"motor aku titip ke jimin hyung. Udah, tenang aja"ucapan jungkook barusan benar benar kelewat santai. Dasar orang kaya! Cibir eunha dalam hati.
Eunha pun mulai merasa kantuk menyerangnya. Eunha terus menguap beberapa kali. Jungkook yang melihatnya, langsung menarik kepala eunha lembut ke bahunya. Mengisyaratkan agar eunha sebaiknya tidur di bahunya saja. Eunha tak peduli, ia akan tidur di bahu jungkook.
Biarkan eunha tenang sebentar. Ia sudah lelah untuk hari sebelumnya dan hari ini, dia butuh tenaga untuk esok hari.
Eunha sadar. Dia sudah menaruh perasaan lebih pada babu privat nya itu. Bukan sekedar babu atau teman, tapi jungkook sudah eunha anggap salah satu orang yang spesial dalam hidupnya sekarang.
Eunha salah, tidak seharusnya ia menaruh perasaan pada babu sendiri. Ah, kasar sekali bahasa eunha, menyebutnya babu. Padahal, eunha sama sekali keberatan juga kalau menyebut jungkook sebagai babunya.
Siapa yang tidak akan jatuh hati pada pria seperti jungkook? Dia baik, tampan, perhatian, kadang bawel dan cerewet, smart. Siapapun tidak akan bisa lepas dari dirinya yang dapat memikat siapapun yang melihatnya.
Banyak hal yang sudah ia alami bersama jungkook. Dia tidak akan bisa menyangkal, bahwa moment yang ia ciptakan bersama jungkook benar benar indah.
Apakah salah, eunha mencintai jungkook?
KAMU SEDANG MEMBACA
Babu Privat (EunKook)
FanfictionEunha. Dia mendapat kesempatan untuk masuk kedalam sekolah impiannya. School Idol. Kehidupannya di sekolah biasa biasa saja. Tidak seasik yang ia bayangkan. Tapi, semenjak kejadian itu. Hari harinya di sekolah terasa menyenangkan! Dia memiliki seo...