16.BP🏫

724 62 0
                                    

"apa perutmu masih sakit?"tanya eunha kepada jungkook, yang tengah berbaring di ranjang uks. Jungkook menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"loh, kenapa? Kok kau senyum senyum gitu?"tanya eunha heran.

"perhatian banget sih"

"ck. Kepedean. Aku cuman gamau babuku sakit, trus nanti gak ada yang bisa aku suruh suruh!"jelas eunha. Jungkook masih tidak percaya.

"bohong. Jujur aja, kalau emang takut aku jatuh sakit, kan??"jungkook kembali menggoda eunha. Entah kenapa, tiba tiba wajah eunha memerah. Walaupun tidak terlalu nampak, tapi jungkook tau, eunha blushing!

"cieeeee~pipinya merah~"jungkook menoel pipi gembul eunha.

"ck. Apasih?"gerutu eunha. Sialan! Ngapain pipinya pake acara memerah segala sih?

"gak balik?"tanya jungkook. Eunha menoleh ke arah jungkook. "balik ke mana?"

"balik ke kelas lah! Kan gak mungkin aku suruh kau balik ke hati aku~"jungkook terus menggombali eunha. Kalau seperti ini terus, bisa makin memerah pipi eunha.

Bugh!

Eunha memukul perut jungkook cukup kuat.

"akh! Aish... Apa yang majikan penguin lakukan?!"tanya jungkook sambil mengelus ngelus perutnya yang kesakitan akibat dipukul eunha tadi.

"sudahlah, aku balik ke kelas saja!"ucap eunha tanpa rasa bersalahnya. Jungkook melongo. Dengan tampang watadosnya, eunha langsung pergi ke kelas.

"dasar! Udah pendek, kecil, pipi gembul, bibir kecil, cerewet lagi!"

"AKU MASIH DENGER, YA!"

"ck. Tapi sayangnya, aku suka"

****

"hari ini, kita akan ujian seni suara. Bukan praktek, tapi teori."sangat mendadak, membuat para murid kelas Gold 2 panik dan juga dilanda kebingungan. Mereka tidak ada belajar sama sekali!

"astaga, kenapa mendadak sekali?"
"aku belum ada belajar semalam"
"nilaiku akan hancur kalau ulangan mendadak seperti ini"
"aku mencontek kau saja, ya?"

Semua murid di dalam kelas protes, tidak terima. Sang guru yang mulai pusing mendengarkan ocehan para murid, langsung mendiamkan mereka.

"diam semuanya! Tidak ada protes sama sekali! Kalian sekolah di sekolah ini mau jadi apa? Kalian ke sekolah ini tentu saja ingin menjadi seorang artis! Penyanyi! Dancer! Seorang komposer lagu yang hebat! Ini adalah sekolah idol. Tentu saja pelajaran yang ada di sekolah ini berhubungan bagaimana agar bisa menjadi seorang penyanyi yang baik! Jika kalian tidak suka, silahkan bilang kepada saya, kalian ingin pelajaran seperti apa"ocehan sang guru langsung membuat seisi kelas terdiam. Ya, guru itu memang benar. Ini sekolah idol. Sekolah disini, tentu saja ingin menjadi seorang idol. Gak mungkin kan, nyasar jadi arsitek?

Eunha mengangkat tangannya. "iya, pelajaran seperti apa yang kau inginkan, eunha-ssi"tanya sang guru.

"ibu benar, kami sekolah disini karna kami ingin menjadi seorang idol. Tapi, buk, saya masih ingin mengetahui lebih dalam mengenai, bagaimana caranya agar bisa menjadi idol yang baik. Idol yang sangat jarang mendapatkan desas desus, idol yang jarang mendapatkan fitnah, idol yang tidak memiliki sasaeng, idol yang bisa selalu diingat oleh siapapun. Karna teori sendiri hanya menanyakan bagaimana cara bernyanyi yang baik, cara mengolah suara yang baik, cara menciptakan lagu. Tapi, kenapa tidak ada sama sekali, bagaimana cara menjadi idol yang terhebat diantara yang hebat? Karna saya ingin menjadi idol yang terhebat diantara yang hebat"

Sang guru terdiam mendengar ungkapan rasa keingintahuan eunha yang besar. Satu kelas juga terdiam. Mereka sama sekali tidak ada memikirkan, jika sudah menjadi artis, belum tentu mereka dikenal dengan baik.

Menjadi seorang idol adalah hal terhebat dan terberat yang kita miliki.

Guru itu masih bingung menjawab ucapan eunha. Kenapa bisa, pikiran eunha sejauh itu? Anak zaman sekarang rata rata hanya berfikir, ketika merepa sudah menggapai atau mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka merasa sangat hebat.

Padahal, mereka sama sekali tidak pernah berfikir, bahwa bagaimana caranya untuk mempertahankan itu semua?

"jagalah sikapmu sebagai seorang idol. Berlaku sopan dan juga bersikap seadanya. Jangan terlalu berlebihan pada sesuatu yang kau punya. Mungkin itu cukup?"jawab sang guru.

"mau aku sebaik malaikat pun, tentu saja mereka pasti akan selalu saja menyebarkan hal yang tidak tidak. Seorang Paus yang suci, bahkan mempunyai banyak pembenci. Berarti dari hal itu, tidak bisa menutupi bahwa sama saja, bukan? Aku masih belum menemukan jawabannya buk, mungkin ibu tau jawabannya. Pengetahuanku tidak sebanyak, ibu. Mohon bantu aku, bu"ucap eunha sambil berdiri di tempatnya. Guru itu masih bingung untuk menjawab pertanyaan eunha tadi. Gadis ini, pemikirannya sudah terlalu jauh.

"dengar, eunha. Kau menanyakan itu semua, belum tentu kau menjadi seorang idol--"

"maka dari itu, aku sekolah disini. Supaya aku dapat menjadi seorang idol"eunha langsung menyela ucapan guru itu.

"sssttt....eunha-ya, duduklah. Dan jangan membuat masalah"ucap sowon setengah berbisik kepada eunha. Eunha mengacuhkan ucapan sowon.

"kenapa ibu tidak bisa menjawab pertanyaanku, bu? Aku penasaran. Kau adalah seorang guru. Kau itu adalah panutan kami. Aku hanya penasaran"eunha masih terus gigih untuk bertanya. Guru itu jadi kesal sendiri pada eunha.

"hentikan omonganmu, eunha. Sekarang kita akan ujian!"

"bagaimana kalau aku yang memberi ibu sebuah pertanyaan? Anggap saja, kali ini aku yang memberi ibu pertanyaan"

"eunha! Beraninya kau--"

"tolong. Tolong jawab pertanyaanku tadi, bu guru"eunha terus memohon. Ia ingin mendapatkan sebuah jawaban. Jawaban yang pasti.

Guru yang bernama Aca itupun berusaha meredam emosinya. Pasti ada sesuatu yang disembunyikan oleh eunha.

"kau ingin jawaban seperti apa, eunha? Kau ingin jawaban yang bagaimana? Ada sesuatu yang kau sembunyikan?"tanya guru itu balik. Eunha terdiam. Guru itu tau, eunha sedang menyembunyikan sesuatu.

"aku sama sekali ti-tidak menutupi apapun. Aku hanya ingin tahu saja"

"apa kau sudah punya jawabannya sendiri?"tanya guru itu lagi. Mulai mendekati tempat duduk eunha.

"kita adalah manusia biasa. Manusia dapat melakukan berbagai kesalahan"

"lalu? Apa yang kau katakan tadi sudah mencakup jawaban dari pertanyaanmu sendiri, eunha"

Eunha langsung keluar dari kelas, tanpa memperdulikan guru yang memanggil manggil namanya.

Kriiiiiiiing🔔🔔

"baiklah semuanya, sampai jumpa minggu depan"

Lonceng pulang berbunyi. Mereka semua langsung membereskan barang mereka, lalu pulang. Sowon membereskan tasnya dan juga tas eunha.

"kalian duluan saja, biar aku yang mencari eunha, dan menanyakan ada apa dengannya"ucap sowon dan diangguki oleh yerin, yuju, sinb dan umji.

Sowon mencari eunha satu sekolah. Masih ada beberapa ruangan lagi yang belum sowon datangi.

Rooftop.

Sowon langsung melangkahkan kakinya, sedikit berlari. Ia menaiki tangga dengan berlari, tanpa perduli akan jatuh, padahal ia sedang membawa dua tas.

Eunha tidak ada disana. Nyatanya, disana kosong. Sowon pun pergi dari rooftop, lalu kembali mencari eunha lagi.

Babu Privat (EunKook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang