24. Kamu pilihan Allah

8.7K 446 13
                                    


'Kita tidak tahu bagimana Allah mempertemukan jodoh kita. Aku memang telah memiliki pilihanku sendiri tapi Allah malah mengirimkan kamu dihidupku dan memilih kamu untuk menjadi istriku. Satu hal yang harus kita tahu adalah apa yang terbaik bagi kita belum tentu terbaik untuk Allah begitu pula sebaliknya'

~Kamu Pilihan Allah~

***

Malam ini Nabila tidur dirumah mertuanya. Setelah melaksakan shalat isya, ia menghadiri kajian pada malam Maulid Nabi di Aula pesantren, ditemani oleh Ummi.

Suasana disini begitu ramai. Di sepanjang sisi jalanan. Para santri menghidupkan obor sebagai penerang jalan. Di Aula ini, semua santri dikumpulkan. Tempat putra dan putri diberikan pembatas agar mereka tak saling curi pandang satu sama lain saat penyampaian kajian berlangsung. Penjagaannya juga begitu ketat disini.

"Bila." suara Nuga terdengar di telinga Nabila.

"Mas." Sahutnya.

Nuga menatap Nabila dari atas sampai bawah. "Luar biasa cantiknya." puji Nuga.

"Siapa? Aku kah?" tanya Nabila mengetes.

"Bukan, Ummi yang malam ini luar biasa cantiknya." jawab Nuga menatap sang Ummi yang berdiri disamping Nabila.

"Hmmm, bisa aja kamu, Ga." sahut Ummi.

"Jadi istrinya enggak cantik?" tanya Nabila mulai sewot.

"Cantik juga." jawab Nuga dengan senyum.

Nabila memasang wajah kecutnya tanpa melihat Nuga. Cemburu pada ibu mertua karena anaknya lebih memuji kecantikan ibu mertuanya. Terdengar konyol mungkin. Memang sih, meskipun umur Ummi telah memasuki kepada lima tapi karisma kecantikannya tak pernah luntur.

"Ustadz Nuga." panggil seorang santri.

"Ya, ada apa?" sahut Nuga.

"Acaranya sebentar lagi mau dimulai. Susunana acara yang Ustadz pinta kemarin mana?" tanya Santri itu.

"Ini ada di tangan saya. "Ucapnya sembari memberikan kertas A4 yang ia pegang.

"Makasih, Ustadz. Permisi Ustadzah Fatimah, Ustadzah istrinya Ustadz Nuga. " Ucap santri itu.

"Namanya Nabila, ham." Ucap Nuga memberitahukan nama Nabila.

"Oh, Ustadzah Nabila. Kalau begitu saya permisi dulu. Mari semuanya." Ucapnya permisi.

"Iya, silahkan." Sahut Ummi.

"Kak Nabila." panggil Marwah yang tak tahu datang dari mana datang menghampiri mereka.

"Ini, Marwah? cantik banget. " puji Nabila melihat menampilan dari Marwah.

"Ya namanya cewek, Kak, pasti cantik. Kalau ganteng kan lucu. Hehehe." Canda Marwah dibalas tawaan oleh Nabila.

"Nah, anak gadis Ummi ini. " Ummi mencubit pipi Marwah. "Malam ini mau tampil hadroh, Bil." Ucap Ummi merangkul Marwah.

"Hadroh?" tanya Nabila bingung.

"Marawis, rebanahan." jelas Nuga sembari memperaktekkan gerakan dengan tangannya.

"Oh Rabanahan. Good luck ya, sister." Ucap Nabila memberikan semangat.

"Siap, kak. " balas Marwah. "Oh iya, Kak Nabila tahu enggak, Kak Nuga itu dulunya jadi vokalis Hadroh santri cowok. Di pesantren ini," ucap Marwah.

"Oh ya, Kakak enggak tahu tu. Emangnya benaran?" tanya Nabila dengan senyum mengembang.

"Iya, suaranya kak Nuga ya, kak, beh .... Bagus banget. Kadang aku suka iri sama suaranya kak Nuga. Apalagi kalau denger Kak Nuga ngaji, Masya Allah, kak. " Puji Marwah penuh semangat.

Kamu Pilihan AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang