36. Manusia biasa

7.9K 406 24
                                    

'Kita bukanlah Malaikat dan bidadari yang tak pernah melakukan kesalahan. Kita adalah Manusia biasa, yang senantiasa melakukan kesalahan.'

~ Kamu Pilihan Allah~

***

Nabila menatap embun uapan air dingin yang berada digelasnya. Ia menopang kepalanya dengan tangan kanan. Menghela nafas begitu halus dan lembut, ia sedang memikirkan sesuatu.

Eriska, sahabatnya itu melihat Nabila yang duduk dihadapannya. Dari awal datang ke Cafe ini, Nabila hanya diam. Ia tak banyak bicara kepada Eriska. Oke,  Eriska bukanlah anak ABG yang tidak tahu apa-apa. Ia adalah seorang istri sekaligus seorang ibu rumah tangga yang telah banyak mengalami promblematika dalam hubungan rumah tangga. Sehingga, ia mengambil kesimpulan bahwa sahabatnya itu pasti sedang mengalami masalah didalam rumah tangganya.

"Bil, lo kenapa sih. Dari tadi gue perhatiin diem aja." tanya Eriska.

"Enggak apa-apa. Gue cuma lagi mikir aja."

"Mikir apaan?"

Nabila menatap temannya itu. "Gue lagi mikir, kok hidup gue ini udah kayak drama sinetron aja."

"Ha? Drama sinetron apaan?" tanya Eriska sembari tertawa.

"Hahahha," Eriska menaikan satu alisnya karena bingung.

"Lo kenapa ketawa?" tanya Eriska.

"Lo inget enggak, waktu kecil gue kehilangan kakak gue gara-gara kecelakaan, Allah ngambil Kakak gue karena Allah lebih sayang sama kak Jihan. Terus, saat besar gue punya tunangan, dan tunangan gue malah diembat sama temen gue. Kemudian, Mama Papa cerai karena Papa nikah sama orang yang udah Mama gue anggap sebagai adeknya sendiri dan sekarang ..." Nabila mengangtungkan kalimatnya.

"Sekarang apa?"

"Sekarang, suami gue, sedang menjaga cewek yang dulu pernah dia janjiin buat dinikahi."

"What?!"

"Kenapa kaget?" tanya Nabila begitu santai.

"Kenapa kaget?" ucap Eriska mengulang kalimat Nabila. "Nabila, tadi lo bilang, suami lo lagi jaga cewek yang dulu pernah dia janjiin nikah. Lo enggak marah gitu suami lo deket sama cewek lain?"

"Ya awalnya gue marah. Marah banget. Apalagi pas tahu dia bohong ke gue."

"Dia bohong apa sama lo?!" tanya Eriska yang mulai emosi.

"Iya, dia bohong pas gue tanya dia ada dimana. Dia bilang, dia ada kerjaan di pesantren tapi ternyata, dia jagain cewek itu."

"Wah, parah-parah. Parah banget suami lo. Kok bisa-bisanya dia bohong. Bohong kan dosa, harusnya dia tahu."

"Hm, suami gue juga manusia biasa kali. Dia bisa melakukan kesalahan sama kayak laki-laki lainnya."

"Jadi, lo enggak marah gitu suami lo ngerawat, jengukin itu perempuan."

Nabila menggeleng, "Suami gue bilang, kalau dia ngelakuin itu semua karena dia merasa iba. Dia mau bertangung jawab atas semua perbuatannya."

Eriska masih tidak percaya dengan kebesaran hati Nabila. Nabila yang terbilang sangat sulit memaafkan sesuatu tiba-tiba saja berbuah menjadi seorang wanita yang luar biasa.

"Oke, gue tahu kalau gue kecewa banget sama dia. Tapi kan, dia mau berbuat baik sama orang lain."

"Tapi orang lain itu cewek yang pernah ngisi hati suami lo, Nabila." Eriska mulai kesal sendiri mendengar penuturan dari Nabila.

Kamu Pilihan AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang