Suasana di bandara international Cairo, Mesir benar-benar ramai. Seorang wanita dengan pakaian tertutupnya berlari mencari seseorang. Dengan keadaan seramai ini tak mungkin ia dapat menemui orang itu.
Namun, usaha tak pernah mengkhianati hasilnya. Kakinya berhenti berlari saat melihat orang yang di cari. Senyum indah terlukis dari bibirnya.
"Al." panggilnya.
Sang empunya nama menoleh saat namanya di sebutkan.
"Halimah," ucapnya.
Wanita dengan balutan hijab itu, berlari mendekat kearah laki-laki yang bernama Al.
"Syukur aku ketemu kamu disini, Al," ucap Halimah mengatur nafasnya.
"Ada apa memangnya?" tanya Al.
Wanita itu mengeluarkan sesuatu dari saku bajunya. Sebuah tasbih berwarna hitam.
"Aku titip ini, tolong kasihkan ke Nuga. Bilang ke dia, bertasbihlah dalam ketaatan dan penantian cinta."
Al menerima tasbih tersebut. Ia tak mengerti maksud dari perkataan Halimah. Yang ia tahu cuma satu hal, Nuga dan Halimah memiliki hubungan yang spesial.
***
Nuga menyeruput teh hangat yang di buatkan Nabila. Ia sedang menunggu Nabila keluar dari kamar mandi. Jantungnya berdegub tak karuan. Semoga hasilnya sesuai yang di harapkan oleh mereka berdua.
Cklek
Nuga bangun dari duduknya begitu pintu kamar mandi itu terbuka. Ia menghampiri Nabila yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Apa hasilnya?" tanya Nuga.
Tatapan Nabila turun kebawah lantai dan kemudian kepalanya menggeleng. Nabila memberikan tes pack yang ia bawa ke dalam kamar mandi tadi.
Nuga menghela nafasnya saat melihat garis satu di benda pipih itu. "Ya udah enggak apa-apa. Kita usaha lagi aja nanti," ucapnya menyemangati Nabila.
Nabila hanya mengangguk. Sedih yang ia rasakan. Berharap jika ia sedang mengandung tapi ternyata hasilnya negatif.
Nuga melihat Nabila begitu lesu. Ya, dia juga merasakannya. Lewat sudah 6 bulan pernikahan mereka. Tapi Nabila belum jua mengandung. Hasilnya selalu begini, negatif.
"Jangan sedih dong. Nanti cantiknya hilang." rayu Nuga.
Nabila hanya tersenyum. Jujur saja hatinya merasa takut, takut jika ia tidak bisa memberikan keturunan kepada Nuga. Dan takut jika Nuga akan berpaling dari dirinya.
"Hm, gimana kalau kita keliling pesantren aja. Mau ya. Mumpung lagi sama-sama di rumah." ajak Nuga.
"Kan waktu itu udah."
"Waktu itu kan sama Marwah, sekarang sama Nuga," ucap Nabila.
"Ya udah. Aku siap-siap dulu ya."
***
Sore ini, Nabila dan Nuga mengelilingi daerah pesantren. Mereka melihat kegiatan para santri di sore hari. Mengelilingi kawasan putra dan selanjutnya kawasan putri.
Semua santriwati yang lewat menegur dan tersenyum kearah mereka berdua. Tapi, terkadang ada juga yang tersenyum malu saat melihat wajah suaminya.
"Jangan ganjen sama cewek lain. Inget mereka santri kamu." tegur Nabila sedikit cemburu
"Siapa yang ganjen sih, bil. Mereka senyum ya aku juga senyum dong. Kan enggak enak." jawab Nuga.
"Senyumnya biasa aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Pilihan Allah
RomanceCerita Sudah tamat (Maret 2020) Ketika hati telah memiliki pilihan sendiri, namun Allah menghadirkan orang lain di dalam kehidupanmu. Takdir Allah itu begitu indah, meskipun kita tak pernah peka terhadapnya. Ya, itulah yang dirasakan oleh Anugrah Nu...