Tiga bulan telah berlalu, Nabila merasa senang karena hari ke hari hubungannya dengan orangtuanya mulai membaik. Papanya sekarang lebih sering menghabiskan waktu di rumah.
Usaha Nabila juga sekarang semakin maju. Ia bertambah sibuk dengan pekerjaannya itu. Tapi, sesibuk apapun dirinya. Ia tidak pernah melupakan kewajibannya sebagai seorang istri.
Hari ini, Mamanya, Rena. Meminta Nabila untuk ikut berbelanja. Bukan tanpa alasan Mamanya meminta Nabila berbelanja bersama. Hari ini adalah hari pernikahan Mama dan Papa Nabila yang ke 32 tahun. Jadi mereka memiliki rencana untuk membuat surprise kecil-kecilan dirumah.
Puas berbelanja keperluan. Mereka mulai mempersiapkan semuanya. Nabila yang sangat antusias dalam hal ini. Bahkan hampir semua bahan makanan dia yang mengolahnya. Malam ini akan menjadi malam bersejarah bagi Mama dan Papanya. Hanya mereka berdua, Nabila akan pulang setelah tugasnya selesai disini.
"Ma, Nabila seneng, akhirnya Papa dan Mama bisa baikan. Dan sekarang, Mama mau buat kejutan buat Papa," ucap Nabila saat melihat Mamanya sedang mengadon Kue.
"Hm, Mama juga seneng, Bil. Akhirnya, untuk sekian lama Mama bisa akur lagi dengan Papa kamu. Mama harap, di Anniversary pernikahan tahun ini. Papa dan Mama bisa bersama selamanya. Enggak ada lagi tu percekcokan dalam keluarga kita,"ucap Rena dengan tawa diakhirnya.
"Aamiin ya Allah." Rena membelai wajah anaknya itu dengan senyuman.
Rumah yang dulunya sangat sunyi, sepi dan tertutup satu sama lain, kini mulai berwarna. Semuanya tak secanggung dulu. Antara para pelayan, pembantu dan Nyonya rumah ini tampak begitu akrab.
"Maaf Nyonya, ada tamu." Ucap salah satu pelayan menghampiri Rena.
"Siapa?"
"Mmm, kurang tahu, Nya. Dia cuma bilang mau ketemu dengan Nyonya Rena."
"Siapa ya?" tanya Rena pada diri sendiri.
"Idah," panggil Rena.
"Iya, Nya." sang empu mendekat kearah majikannya.
"Kamu lanjuti kerjaan saya ini ya." pinta Nabila
"Baik, Nya."
Rena pergi menghampiri sang tamu. Saat ia tiba diruang tamu, ia melihat seorang wanita berambut pendek sebahu dengan seorang anak laki-lakinya yang berumur 9 tahun.
"Anindya?" panggil Rena.
"Mbak Rena."
Wanita yang dipanggil itu mendekat kearah Rena. Ia memeluk tubuh itu dan saling mencium pipi satu sama lain.
Anindya, wanita yang dulu merupakan adik tingkat dari Rena dan Fran. Rena sudah lama tak bertemu dengan dirinya lantaran Anin dibiayai kuliah oleh orangtua Rena ke Paris.
"Apa kabar, lama tak jumpa." tanya Rena.
"Baik, Mbak."
"Oh iya, ini siapa?" tanya Rena menatap anak laki-laki itu.
"Ini anak aku, Mbak. Namanya Wildan." jawab Anin memperkenalkan anaknya.
"Oh, anak kamu. Ganteng ya. Matanya kayak mirip seseorang." ucap Rena memperhatikan wajah Wildan. Anin hanya bisa tersenyum sedikit
"Suami kamu mana, enggak ikut?" tanya Rena langsung menatap Anin.
"Mmm, suami aku ... "Anindya gugup saat Rena bertanya dimana suaminya.
Mimik muka yang dinampakkan Anindya membuat Rena sedikit khawatir. Ia berfikir jika Anindya ditinggal oleh suaminya bahkan bisa jadi, jika suami dari adik tingkatnya ini meninggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Pilihan Allah
RomanceCerita Sudah tamat (Maret 2020) Ketika hati telah memiliki pilihan sendiri, namun Allah menghadirkan orang lain di dalam kehidupanmu. Takdir Allah itu begitu indah, meskipun kita tak pernah peka terhadapnya. Ya, itulah yang dirasakan oleh Anugrah Nu...