"sya, gue minjem buku novel lu ya?"Ucap Andira sedikit berteriak karena Natasya sedang membersihkan badannya di Kamar mandi setalah seharian belajar.
"Iya"
Setelah mendengar jawaban dari Natasya, Andira pun berjalan kearah meja belajar. kebetulan buku novel yang mau ia pinjam berada tepat di atas meja belajar. Tanpa menunggu lama ia pun mengambil buku novel dengan asal tiba tiba selembar kertas jatuh dari sela sela novel tersebut. Andira menyadari itu, ia pun langsung mengambil lembaran kertas yang sudah di lipat rapih.
Karena Andira penasaran, ia pun langsung membuka lipatan kertas tersebut. Setelah ia baca kata demi kata yang tercantum di atas kertas, ia sedikit memiringkan kepalanya.
"Acara amal? Donasi anak panti? Kenapa kelas gue gak di kasih ya?" Gumam Andira sambil memutar otaknya "ah tahu lah mungkin besok kelas gue baru di kasih"sambung Andira dan menyimpan lembaran tersebut di atas meja belajar.
•••
Keesokan harinya, saat istirahat Andira, Natasya, Alex, Azka dan juga Keyln makan bersama di kantin. Di Archipelago Academy saat istirahat, makan siang sudah di sediakan oleh sekolah siswa hanya tinggal mengantri untuk mengambil makan siangnya lalu menyantapnya.
Suara dentingan sendok yang beradu dengan piring mengisi keheningan salah satu meja siapa lagi kalau bukan Andira, Natasya, Alex, Azka, dan kelyn. Tak ada satu pun yang mau membuka obrolan semua terfokus pada makanan yang mereka santap.
Sampai pada akhirnya, Alex mengingat kertas yang di bagikan oleh Pak Hamdan "hai, lu semua pada dikasih lembaran acara amal untuk donasi anak panti gak sih?"
Azka yang sedang menikmati makananya seketika mendongak melihat kearah Alex yang duduk berada di depannya. "Donasi?" Kata Azka setelah menelan satu suap nasi yang baru saja ia kunyah di dalam mulut.
"Ah iya lu bertiga di kasih ga?" Tambah Natasya setelah meminum air putih.
Azka menggelengkan kepalanya "engga"
"Sama sekali?"tanya Alex memastikan
"Serius, engga sama sekali. Memangnya siapa yang kasih tahu?"tanya Azka
"Pak Hamdan"
"Mungkin yang ditugasin buat kasih tau cuman Pak Hamdan doang makannya kelas kita belum di kasih, terus hari ini kan kelas kita ada pelajaranya bisa jadi sekarang kelas kita baru di kasih" ucap Andira santai sambil menyantap makanan yang ada di depannya.
Setelah Alex mendengar ucapan Andira ia pun hanya mengangguk dan menyudahi pertanyaannya. Meskipun ia masih penasaran kenapa sekolah ini mengadakan acara amal untuk donasi anak panti. Namun benar juga ucapan Andira mungkin saja guru yang bertugas membagikan informasi tersebut hanyalah Pak Hamdan dan hari ini Pak Hamdan mengajar kelas 10-1.
"Agak aneh" ucap Azka pelan namun keyln yang duduk di sebelah Azka bisa mendengarnya.
"Agak aneh apanya?"tanya keyln
"Hah? Engga kok ini makan siangnya agak asem"jawab Azka asal
Alex langsung melihat kearah Azka "asem dari mana? Punya gue gak asem tuh, sini gue coba" ucap Alex sambil mengambil makanan dari piring Azka "mana gak asem kok"sambung Alex setelah menyuapkan makanan dari piring Azka berkali kali
Azka yang melihat kelakuan Alex, segera mendorong kepala Alex agar menjauh dari piringnya "lu mah bukan nyobain tapi malah ngerampok isi piring gue"
"Siapa yang ngerampok sih ka, gue kan cuma nyomot dikit doang pelit amat"
"Dikit mata lu gede, kalau dikit itu satu suap doang lah ini berkali kali"
Brak,,,
Andira menggembrak meja. Semua pasang mata yang berada di meja melihat ke arah Andira.
"Udalah nikmatin aja makan siang kalian bukannya pada berantem"ucap Andira sedikit emosi
"Eh andira jangan marah marah dong nanti cantiknya hilang" kata Alex sambil cengengesan. Namun, Andira hanya membalas dengan tatapan tajam bukannya takut Alex malah tersenyum jail.
•••
Jam menunjukan pukul 8 malam, semua siswa-siswi sudah di perbolehkan menuju Asrama sedari tadi. Begitu pula Alex dan Azka bahkan mereka sudah berada di asrama sejak 10 menit yang lalu.
Alex membuka jas sekolahnya dan melonggarkan dasi yang menghiasi kerah bajunya lalu duduk di salah satu sofa.
"Gila sih hari ini cape banget" ucap Alex
"Azka"panggil Alex
"Apa?"saut Azka yang berjalan kearah kulkas yang tersedia di dalam asrama.
"Ambilin gue minum dong haus nih"titah Alex.
Tanpa mengatakan apapun Azka pun mengambil dua minuman dari dalam kulkas lalu berjalan menuju sofa yang Alex duduki. Azka pun melempar satu botol minuman ke arah Alex dan Dengan sigap Alex menangkapnya.
"Thanks bro"
Azka mengangguk lalu duduk di sofa yang letaknya tepat di depan Alex.
"Eh ka, gue kok masih penasaran ya"ucap Alex tiba tiba.
"Penasaran soal apa?"tanya Azka sambil membuka tutup botol.
"Soal acara amal untuk donasi anak panti, gue rasa ada yang aneh"jawab Alex lalu meminum air yang berda di dalam botol.
"Gue juga sama, setau gue masalah donasi tuh udah di kumpulin waktu kita pendaftaran atau administrasi"
"Gue kira cuman gue yang ngerasa aneh, oh iya gimana Pak Hamdan ngasih selembaran gak?"
Azka menghela nafas lalu bersandar pada badan sofa "engga, jangankan di kasih selembaran dia aja sama sekali gak ngebahas masalah Donasi"
"Seriusan?" Tanya Alex memastikan.
Azka berdecak "iya serius, Pak Hamdan gak ngebahas sedikit pun soal Donasi"
"Gue yakin pasti ada yang gak beres"
Bersambung,,,,
KAMU SEDANG MEMBACA
Archipelago Academy
RandomArchipelago Academy adalah sebuah sekolah bisnis yang sangat terkenal dan mewah. Banyak sekali orang yang ingin menjadi siswa dan siswi sekolah ini begitupun dengan orang tua yang menginginkan anaknya masuk sekolah ini. Hanya orang orang tertentu ya...