"ngapain lu kesini lagi?"tanya Andira ketus.
Keyln berjalan mendekati Natasya dan Andira sambil tersenyum seperti tidak ada apa apa. Tidak tau diri. Mungkin deretan kata itu yang terlintas di benak Andira setelah melihat senyum Keyln.
"Lu kok gitu sih sama gue? Kita kan temen, harusnya gue balik liburan di sambut kek bukannya gitu."
Andira memiringkan kepalanya. "Temen? Memangnya ada temen yang ngebully temennya sendiri?"
"Maksud lu apa sih?"
Andira berdecak sambil mendelikan matanya. "Dasar gak tau diri" gumam Andira sambil berjalan kearah nakas dekat tempat tidur miliknya. Setelah mengambil amplop merah yang ia temukan dengan Natasya, ia pun segera kembali ketempat semula.
Andira melempar semua amplop ke hadapan Keyln sedangkan Natasya terlonjak kaget setelah melihat apa yang Andira lakukan. "Lu bisa lihat itu apa? Mending sekarang lu jujur sama gue, lu yang bully Natasya di kamar mandi sekolahkan?"
"Lu apa apaan sih?! Jangan nuduh gue sembarangan dong! Kali aja kan tu orang yang nulis amplopnya sendiri" Keyln menunjuk kearah Natasya dengan telunjuknya.
Andira menghela nafas sambil memutar matanya jengah. "Hei, gue gak nanya siapa yang nulis amplop merahnya. Gue nanya lu bully Natasya di kamar mandi sekolah atau engga? Jadi di sini lu tinggal jawab iya atau engga gitu aja." ucap Andira dengan santai meskipun faktanya ia cukup kesal dengan kelakuan Keyln yang kelewat batas.
"Tapi pertanyaan lu bikin gue tersinggung tau ga?! Gue merasa kalau lu tuh nuduh gue yang engga engga!" Keyln mendorong bahu Andira dengan kasar. Untungnya Andira bisa menyeimbangkan tubuhnya agar badannya tidak mencium lantai asrama.
Andira tertawa kecil. "Santai dong, gue kan cuma nanya kenapa lu marah?"
Natasya yang berdiri di sebelah Andira hanya diam tidak bisa melakukan apapun. Sampai akhirnya, Natasya melihat Andira menyembunyikan ponsel di balik punggungnya —Layarnya masih menyala dan menampilkan aplikasi perekam suara yang sedang berjalan.
"Lu tuh ya" Keyln mengangkat lengannya berniat menampar pipi Andira namun ia tahan.
Andira memicingkan matanya. "Kenapa? Lu mau nampar gue? Silahkan"
Keyln melangkah maju mendekati Andira sambil berkacak pinggang. "Oh jadi lu nantang gue?"
"Gue gak nantang, gue cuman mempersilahkan lu buat nampar pipi gue"
Plakk...
Satu tamparan mendarat di pipi mulus milik Andira sampai-sampai ujung bibirnya terluka dan mengeluarkan darah. Natasya membulatkan matanya dan menutup mulutnya yang terbuka. Ia sangat terkejut dengan apa yang baru saja terjadi dihadapannya.
"Lu ngapain nampar Andira?" Setelah sekian lama Natasya diam akhirnya ia angkat bicara setelah sadar dari rasa terkejutnya barusan.
Kali ini Keyln menggeser posisi badannya –Berhadapan dengan Natasya. "Masih nanya?! Lu gak nyimak dari tadi apa?! Kalau Andira nuduh gue yang engga engga"
"Andira cuman nanya, Key. Bukan nuduh lu yang engga engga" Natasya mencoba memberi penjelasan kepada Keyln secara baik baik.
"Lu tuh sam-" Keyln menghentikan ucapannya setelah mendengar ponselnya berbunyi. Ia pun segera mengangkat telpon dari seseorang setelah itu Keyln menatap tajam kearah dua orang dihadapannya. "Dasar Jalang" gumam Keyln sebelum pergi meninggalkan asrama namun masih terdengar oleh Andira dan Natasya.
Andira hanya melihat kepergian keyln sambil mengusap darah yang keluar dari ujung bibirnya dengan ibu jarinya. Sedangkan Natasya, merasa bersalah setelah melihat Andira di tampar oleh Keyln.
KAMU SEDANG MEMBACA
Archipelago Academy
RandomArchipelago Academy adalah sebuah sekolah bisnis yang sangat terkenal dan mewah. Banyak sekali orang yang ingin menjadi siswa dan siswi sekolah ini begitupun dengan orang tua yang menginginkan anaknya masuk sekolah ini. Hanya orang orang tertentu ya...