Alex dan Andira berlari menuju asrama siswa. Setelah mendapatkan pesan dari Azka yang berisi bahwa salah satu bukti hilang. Mereka memutuskan untuk bolos meskipun konsekuensinya orang tua mereka akan di panggil.
"Tunggu" Andira berhenti di depan lift yang pintunya sudah terbuka.
"Ada apa?"tanya Alex menoleh kearah Andira setelah men-scan kartu siswa miliknya agar pintu lift terbuka.
"Gue kan gak bisa ke asrama siswa, Lex"
Alex menepuk dahi lalu mengeluarkan ponsel miliknya dan mengetikan sesuatu di sana. "Kita ke rooftop asrama siswa aja gue udah kirim pesan ke yang lain. Dan menurut gue gak masalah kalau siswi dateng ke rooftop asrama siswa"
"Oke"
Mereka pun menaiki lift lalu menuju rooftop Asrama siswa.
•••
Alex, Andira, Azka, dan Reno sudah berkumpul di gedung asrama siswa. Mereka duduk berhadapan di salah satu meja yang di sediakan di sana. Azka menjelaskan kejadian yang baru saja terjadi di kamar asramanya. Lalu ia menjelaskan bahwa flashdisk yang berisi bukti transaksi hilang.
Awalnya Alex senang saat mendengar bahwa bukti transaksi di temukan tapi saat mendengar kata 'hilang' wajahnya yang menunjukan ekspresi senang tiba tiba luntur.
"Terus gimana caranya kita ambil lagi buktinya?"Andira melontarkan pertanyaan yang sama dengan Reno saat di kamar asrama barusan.
"Bentar" Azka mengeluarkan laptop hitam milik Alex dari tas yang ia bawa lalu menyimpannya di atas meja.
"Etss... Ngapain lu bawa laptop gue?"tanya Alex yang tahu bahwa itu adalah laptopnya.
Namun Azka tak menjawab ia malah membuka laptop milik Alex dan mencari sesuatu disana. Sedangkan Andira, Alex, dan Reno hanya memperhatikan apa yang Azka lakukan. Tak lama muncul sebuah rekaman CCTV yang letaknya berada di dalam lemari Azka.
"Gila lu Ka, naro kamera cctv di dalem lemari"celetuk Reno.
Azka melihat kearah Reno dengan ujung matanya. "Bukannya lu juga kaya gitu ya?"
Reno menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Menyadari kenyataan bahwa dirinya pun menaruh kamera CCTV di dalam lemari. "Iya sih"
Alex sedikit tertawa mendengar percakapan Azka dan Reno. "Mampus kalah talak kan lu. Makannya kalau mau ngomong di pikir dulu jangan asal ngomong"
Andira sedari tadi memperhatikan rekaman CCTV tersebut lalu menyadari sesuatu saat seseorang menggunakan jaket hitam, celana hitam dan juga masker hitam dengan rambut yang di gerai berwarna blonde membuka lemari terasa tak asing baginya. "Tunggu deh, bukannya itu Keyln?"
Seketika semua mata mengarah kearah Andira. Bahkan Alex yang sedang adu mulut dengan Reno berhenti mengeluarkan olokan demi olokan yang di keluarkan dari mulut mereka masing masing.
"Bukannya rambut Keyln warnanya coklat bukan blonde?"tanya Alex setelah melihat rekaman CCTV yang di pause oleh Azka.
"Siapa Keyln? Apa sejenis senyawa??"tanya Reno dengan wajah polos yang di buat buat.
"Dia bukan senyawa tapi sejenis bakteri berbentuk manusia"celetuk Alex sambil menunjukan jari telunjuknya keatas di akhiri tawa teman temannya setelah mendengar ucapan Alex. Setelah semua selesai tertawa Azka menyuruh teman temannya untuk kembali ke topik utama.
"Ka, coba lu puter lagi rekamannya"titah Andira.
Tak menunggu waktu lama Azka memutar kembali rekaman CCTV tersebut. Sampai pada akhirnya Andira menyuruh Azka mem-pause rekamannya saat orang yang berada di dalam rekaman melihat kearah kamera CCTV.
"Gue yakin dia Keyln" ucap Andira spontan setelah mengetahui mata orang tersebut melihat kearah Kamera CCTV seperti mata Keyln dan jangan lupa dengan gestur tubuhnya.
"Kenapa lu bisa yakin? Bukannya Keyln rambutnya warna coklat?"tanya Alex penasaran dengan alasan Andira yang bersi keras bahwa itu adalah Keyln.
Andira melihat kearah Alex yang berada di sebelahnya. "Keyln baru aja ganti warna rambut sekitar satu minggu lalu sama warna blonde kalau lu gak percaya coba lu tanya sama temen satu kamar asrama lu. Terus matanya mirip kaya mata Keyln waktu dia lihat ke arah kamera"
"Ya, gue rasa dia Keyln" ucap Azka setelah mengamati gestur tubuh orang yang berada di dalam rekaman tersebut.
•••
Jam menunjukan pukul 8 malam Andira baru kembali ke kamar asramanya. Saat ia membuka pintu kamar asramanya, terlihat temannya Natasya sudah berdiri di dekat pintu sambil berkacak pinggang.
"Dari mana aja lu, Ra? Jam segini baru balik ke asrama" ucap Natasya seperti ibu yang memarahi anaknya pulang malam.
Andira melepas sepatunya dan menyimpan di rak. "Gue ada urusan makannya baru balik. By the way, kok lu mirip emak emak liat anak cewenya pulang malem ya"
"Ya abis tumben tumbenan jam segini lu baru balik ke asrama biasanya kan udah stand by di asrama dari balik sekolah"
Andira berjalan menuju tempat tidurnya sambil melempar tasnya ke sembarang arah.
"Lu gak niat mandi dulu?"tanya Natasya setelah melihat Andira yang sudah menghempaskan badannya di atas kasur.
Andira menggeleng. "Besok aja gue lagi males"
Bruk...
Satu bantal melayang ke wajah Andira. "Dasar jorok" celetuk Natasya.
"Kampret"
•••
Alex, Azka, dan Reno memutuskan menginap di kamar asrama Reno. Ada hal yang harus mereka kerjakan bersama malam ini lebih tepatnya mendiskusikan apa yang harus mereka lakukan kedepannya.
Namun terkadang ekspetasi tidak sesuai dengan realita. lihatlah Azka yang sedari tadi berkutat dengan laptop hitam milik Alex tak peduli dengan apa yang di lakukan oleh dua manusia yang sedang mengacak acak kamar asrama Reno siapa lagi kalau bukan Alex dan Reno.
Lebih tepatnya Alex yang mengacak-acak karena ia penasaran dengan koleksi miniatur mobil, motor, dan kereta yang terpajang di 2 lemari kaca besar. alhasil semua yang ada di dalam lemari ia keluarkan.
"Yes... Akhirnya gue menang"ucap Azka dengan muka bahagia setelah memenangkan game online yang baru saja ia mainkan.
Alex yang sedari tadi melihat lihat koleksi milik Reno langsung menoleh kearah Azka yang sedang duduk bersila menghadap ke arah laptop yang di letakan di atas meja kecil.
"Anjir gue kira dari tadi lu nyari info eh ternyata malah main game"
Azka meregangkan ototnya. "Ngapain gue nyari info sendiri mendingan gue main game"
"Yaudah gue mau ikutan main game ah" Alex berjalan dan duduk di sebelah Azka.
"Woy, beresin dulu koleksi miniatur gue yang lu keluarin dari lemari!" Reno yang membereskan koleksi miniatur mobil, motor, dan kereta yang berserakan di lantai sedikit kesal dengan kelakuan Alex.
"Bentar om, mau main game dulu" saut Alex yang sudah bermain game di laptopnya.
"BANGSAT!!"
Tamat.
Tapi boong:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Archipelago Academy
AcakArchipelago Academy adalah sebuah sekolah bisnis yang sangat terkenal dan mewah. Banyak sekali orang yang ingin menjadi siswa dan siswi sekolah ini begitupun dengan orang tua yang menginginkan anaknya masuk sekolah ini. Hanya orang orang tertentu ya...