°Hasil Ujian°

182 24 0
                                    

Pukul 7 pagi banyak murid yang berkumpul di depan pintu masuk gedung pembelajaran. Andira yang berangkat duluan meninggalkan teman temannya di asrama penasaran saat melihat banyak sekali murid yang berkumpul disana. Saat mendekati pintu masuk gedung, Andira tercengang saat melihat spanduk yang berisi rangking siswa dari angkatan kelas 10. Beruntung mata Andira tidak minus jadi ia gampang mencari namanya di daftar rangking murid kelas 10. Ia baru menyadari Archipelago Academy selalu membuat rangking satu angkatan bukan per-kelas.

Saat andira mendapati namanya ia terbelalak kaget karena ia berada di urutan rangking ke 10 lebih kagetnya lagi ia melihat rangking Natasya berada di angka 80 padahal Andira tau Natasya termasuk murid cerdas bahkan ia sering memenangkan olimpiade saat smp. Dan soal yang keluar pun tak jauh beda dengan buku latihan yang diberikan guru. namun entah kenapa nilainya turun drastis saat uts.

"Kaget ya liat rangking lu?" Kata seseorang yang tiba tiba berada di sebelahnya.

Sontak Andira melihat ke sumber suara dan mendapati Alex dengan senyum lebar yang terukir di bibirnya sampai-sampai matanya menyipit.

"Sial, ngagetin gue aja lu. Lex?" Andira mendelikan matanya

"Sorry sorry, habisan lu serius banget liatin spanduk rangking kelas 10"

Andira tak menanggapi ucapan Alex ia masih terfokus ke spanduk rangking.

Alex menepuk bahu Andira. "Udahlah rangking lu bagus kok bisa sampe 10 besar. Liat rangking gue di 75 tapi gue biasa aja toh ini cuman uts kan"

Andira mengangguk "bener juga kata lu, oh iya kenapa rangking kakak kelas gak di umum-in?"tanyanya penasaran

"Hasil rangking kelas 11 sama 12 keluar antara besok atau lusa gue dapet informasi dari Pak Hamdan kemarin ketemu pas di taman sekolah"

Andira ber-oh ria "lu mau ke kelas bareng gue gak?"

"Tumben... Biasanya jutek lu sama gue" celetuk Alex

"Yaudah kalau gak mau" Andira berjalan mendahului Alex namun dengan cepat Alex menahan tangan Andira.

"Ehh yaudah iya kita ke kelas bareng, gitu aja ngambek"ucap Alex

•••

Di sepanjang koridor Andira dan Alex sesekali bercanda terlihat mereka semakin hari semakin dekat meskipun terkadang Andira masih jutek terhadap Alex namun setidak nya ada kemajuan dari usaha Alex.

Alex menghentikan langkanya saat melihat Bu Allen sedang berbicara dengan seorang pria. Andira yang berada di sebelahnya langsung melihat kearah Alex dengan tatapan bertanya tanya.

"Bentar deh ra itu Bu Allen bukan sih?" Alex menunjuk kearah Bu Allen berada.

Andira langsung melihat ke tempat yang di tunjuk oleh Alex "iya kenapa emang?"

"Kaya gak asing sama gestur tubuh cowoknya"gumam Alex namun masih terdengar oleh Andira.

Andira mencoba melihat wajah Pria tersebut karena pria tersebut tak asing baginya. Saat melihatnya ia langsung teringat seorang pria yang berbicara dengan kepala sekolah pada saat acara penyambutan murid baru.

Andira yakin ia tak asing dengan Pria yang sedang berbicara dengan Bu Allen saat ini karena dia orang yang sama yang berbicara dengan kepala sekolah pada saat itu.

"Gila, tu cowok yang pernah ke per..." Alex tidak melanjutkan perkataanya saat menyadari Andira berada di sebelahnya.

"Per?"tanya Andira

Alex menggeleng. "Gak kok lu salah denger"

Andira melipat kedua lengannya di dada sambil memiringkan kepalanya "gak mungkin gue salah denger orang gue gak budek"

"Emang kata siapa lu budek?" Dengan senyum jahilnya namun Andira tidak menimpalinya.

Andira menghela nafas. Benar kata Azka kalau Alex tingkahnya membuat orang lain kesal meskipun ia baru berteman dengannya beberapa hari.

•••

Bel istirahat sudah berbunyi kegaduhan mulai terdengar dari gedung pembelajaran. Natasya yang sedang memasukan alat tulisnya ke dalam tas langsung mendongak saat Reno si ketua kelas memanggilnya

Reno terlihat berjalan kearah mejanya "Sya Natasya, lu di panggil sama si Bu Allen"

"Gue?" Natasya memastikan

"Iyalah, yakali emak gue"

"Kenapa gak gue yang di panggil sama si ibu cantik" ucap Alex tiba tiba sambil melihat kearah Reno

"Takut panuan kalau manggil lu"ujar Reno.

"Sialan" Alex melihat Reno dengan senyum miris tak lupa umpatan demi umpatan ia lontar kan dalam hati.

"Yaudah gue ke ruang guru dulu, eh lex kalau si Andira nanyain lu kasih tau aja kalau gue di suruh ke ruang guru" Natasya beranjak dari duduknya lalu merapihkan jas yang ia kenakan.

Alex mengacungkan jempol "pasti gue sampaiin ke calon pacar gue"

"Oke makasih, ngomong ngomong nih ya gue kasian sama si Dira kalau dia jadi pacar lu"canda Natasya lalu berjalan keluar kelas.

Reno tertawa kecil. "Tuh lex secara gak langsung si Natasya sahabatnya Andira aja kaya gak restuin lu jadi pacar si Andira apalagi bokap nyokapnya"

"Iyain aja kasian"

•••

Natasya keluar dari ruang guru dengan wajah murung. Ia berniat menuju kantin karena keyln dan Andira memberinya pesan menyuruhnya menyusul ke kantin.

Saat di koridor ia bertemu dengan Azka yang kebetulan jalan berlawanan arah dengannya.

"Mau kemana Sya?" Tanya Azka setelah berpapasan dengan Natasya.

"Gue mau ke kantin" Natasya tersenyum. "Lu sendiri mau kemana?"

"Gue mau nemuin Pak Hamdan"

Natasya mengangguk. "Yaudah kalau gitu gue duluan ya udah di tungguin sama temen temen gue soalnya"

"Oke"

Setelah mendengar balasan Azka. Natasya langsung melenggang pergi. Sedangkan Azka melihat Natasya sampai menjauh dari tempatnya berdiri.

Bersambung...

Archipelago AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang