Andira melangkahkan kakinya di koridor menuju toilet sambil memainkan tisu yang ia bawa dari koprasi sekolah. Namun, langkahnya terhenti saat melihat mading digital yang menampilkan beberapa slide kegiatan sekolah. Ia melihat dengan teliti foto-foto kegiatan yang di tampilkan di mading digital.
"Ngapain kamu disini? Seharusnya kamu kan di aula bukan disini?"
Andira tersentak, seketika ia berbalik dan melihat seorang guru perempuan berparas cantik dan menggunakan seragam guru dengan rambut yang di gelung.
"saya hanya melihat lihat Mading saja bu" jawab Andira di akhiri dengan senyuman
"Terus" guru itu menunjuk ke arah tisu"kenapa bawa tisu toilet?"
Andira melihat ke arah tisu lalu menampilkan cengiran khasnya "ah ini bu, tadi saya ke toilet tapi gak ada tisu jadi ya saya ambil ke koprasi"
Guru tersebut mengangguk "kalau begitu setelah kamu ke toilet langsung kembali ke aula"
"Baik bu"
Tanpa memberikan sepatah kata pun guru tersebut pergi meninggalkan Andira. Sedangkan Andira masih diam di tempat melihat guru tersebut yang berjalan menjauh darinya.
"Jutek banget itu guru"
Tak lama Andira meninggalkan tempat tersebut dan pergi ke toilet untuk memberikan tisu tersebut kepada Natasya. Tetapi, setelah sampai di toilet Andira tidak mendapati siapapun.
"Sya" namun tak ada sautan dari toilet
Andira menyimpan tisu di dekat wastafel. Setelah itu, ia berinisiatif mengetuk semua pintu toilet. Lalu ia berjalan kearah toilet pertama dan mengetuk pintu sambil memanggil nama Natasya. lagi lagi tak ada sautan dari dalam. Andira terus melakukan itu hingga pintu toilet terakhir.
"Dira"
Sontak Andira menengok kearah sumber suara berasal. Dan ia mendapati orang yang ia cari.
"Kemana aja sih lu? Gue nyariin lu dari tadi. Sya"
Natasya menghampiri Andira "maaf tadi gue pergi gak bilang lu dulu, tapi nanti gue ceritain kejadiannya gimana. By the way ada yang mau kenalan sama lu ra"
Andira melipat kedua tangannya "siapa?"
"Nanti juga lu tau sendiri"
"Iya siapa?"
"Yaudah ikut gue biar lu ga penasaran"
"gue gak mau, sebelum lu kasih tau sama gue siapa orangnya"
Natasya menghela nafas, ia sudah tau respon Andira pasti akan seperti ini jika ada yang ingin mengajaknya kenalan. Andira akan terus terusan bertanya siapa orangnya sampai di beri tau jika tidak di beri tau ia tidak akan mau berkenalan dengan orang tersebut.
"Yang pasti dia cowo" jawab Natasya
Andira berdecak lalu berjalan kearah wastafel "gak, lu aja sana yang kenalan"
"Ayolah ra kasian dia, sekali aja ya please" Natasya memohon kepada Andira ia harap cara ini berhasil membujuk Andira. Namun hasilnya nihil Andira malah menggelengkan kepalanya tetap tidak mau.
"Ra please, masalahnya gue udah janji mau kenalin lu sama dia"
"Ya terus apa urusannya sama gue?" Ucap Andira dengan ketus
"Gue udah janji sama dia ra ayolah sekali aja ya lu kan baik hati dan tidak sombong rajin menabung ya mau ya"
Andira berbalik menghadap Natasya yang berada di depannya saat ini lalu menghela nafas jengah "yaudah iya buat kali ini gue mau"
Natasya tersenyum senang "gitu dong, yaudah yuk ikut gue"
"Kemana? Kenalan sama itu orang? Nanti aja habis acara sekolah selesai. Tadi ada guru yang negur gue suruh ke aula"
"Yaudah abis kenalan langsung ke aula aja, cuma kenalan doang kok gak lama"
Andirapun mengiyakan, karena ia tidak mau adu mulut lagi dengan Natasya. Tak lama mereka pun keluar toilet. Di depan toilet sudah ada dua orang siswa yang duduk di kursi depan pintu toilet. Siapa lagi kalau bukan Alex dan Azka. Yaps, mereka menunggu Andira dan Natasya di depan pintu toilet.
Alex yang sedang duduk sambil memainkan pulpen yang tak sengaja ia bawa langsung mendongakan kepalanya sambil tersenyum senang setelah tau Andira dan Natasya keluar dari toilet.
"Sorry lama" ucap Natasya
"Santai aja kali Sya"kata Azka sambil berdiri "eh iya nama lu Andira kan?"
Andira hanya membalas dengan anggukan.
"Oh iya ini temen gue mau kenalan sama lu"
Tak lama Alex pun berdehem sambil berjalan mendekati Andira "kenalin nama gue Alexandro Dinata" ia pun mengulurkan tangannya.
Andira membalas uluran tangan Alex dengan ekspresi datar "gue Andira"
Setelah itu, Andira merapihkan Jas sekolahnya "yuk sya"
"Eh mau kemana?"
"Ke aula, kan kata lu cuma kenalan doang"
"Yaudah kalau gitu kita ke aula bareng bareng" usul Alex
"Tumben"celetuk Azka
"Sstttt,,, jaga image depan gebetan" bisik Alex pada Azka. sedangkan Azka hanya memutar mata nya jengah.
Sepanjang koridor, mereka hanya mendengar pertengkaran kecil dari Azka dan Alex diiringi tawa dari Natasya. Sedangkan Andira hanya diam sambil melihat lihat kelas yang ia lewati Tak ada siapapun. Kosong.
Sesampainya di aula mereka pun melanjutkan menonton pertunjukan demi pertunjukan yang di tampilkan oleh kakak kelas mereka. Lagi lagi Andira tetap diam namun ia memperhatikan seorang pria memakai pakaian formal dengan jas hitam yang ia kenal. kepala sekolah Archipelago Academy sedang bercengkrama dengan seorang pria asing yang tak ia kenal menggunakan jas biru di salah satu sudut aula sekolah. Namun ia tak ambil pusing, mungkin saja itu adalah salah satu guru di sekolah ini toh itu tidak penting baginya karena itu bukan urusannya.
Jam menunjukan pukul 3 sore, acara penyambutan siswa dan siswi baru sudah selesai. Sebelum pembubaran, salah satu guru yang bernama Allen Barlas mengumumkan pembagian kelas.
"Selamat sore anak anak, saya Allen Barlas salah satu guru di sekolah ini yang menjabat sebagai Kesiswaan dan juga saya mengajar mata pelajaran Bahasa di sekolah ini. Hari ini saya di beri kesempatan untuk mengumumkan kelas mana yang akan kalian tempati" Bu Allen berdiri dengan tegap di atas podium, ia terlihat elegan dengan rambut di gelung dan senyum hangat yang terukir di bibirnya.
Sontak Andira terkejut saat ia tau guru jutek yang ia temui di koridor adalah Bu Allen guru Bahasa yang merangkap menjadi kesiswaan sekolah ini. Pantas saja saat itu beliau berjalan jalan di sekitar sekolah pasti ia mengecek siswa dan siswi memastikan semuanya berada di aula.
Berbeda dengan Alex ia malah terkagum kagum dengan kecantikan Bu Allen. Masa bodo dengan Bu Allen adalah kesiswaan di sekolah ini yang terpenting ia bisa cuci mata saat guru tersebut mengajar di kelasnya nanti. Sedangkan Azka yang berdiri di sebelah Alex hanya berdecak dan menggeleng gelengkan kepalanya setelah melihat temannya tersebut bengong dengan mulut sedikit terbuka saat melihat Bu Allen berbicara di atas podium.
"Oke, saya akan mengumumkan kelas kalian"
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Archipelago Academy
AcakArchipelago Academy adalah sebuah sekolah bisnis yang sangat terkenal dan mewah. Banyak sekali orang yang ingin menjadi siswa dan siswi sekolah ini begitupun dengan orang tua yang menginginkan anaknya masuk sekolah ini. Hanya orang orang tertentu ya...