°Berubah°

171 24 0
                                    

Andira dan Keyln sedang berada di kantin mengantri untuk mengambil makan siang mereka. Sesekali Andira berjinjit untuk melihat menu makanan hari ini bahkan Keyln mencoba meloncat agar tau menu makanannya.

"Ra salip aja ra, laper gue sumpah mana itu ada ayam geprek lagi" sedari tadi kata kata itu terus terlontar dari bibir Keyln karena ia sudah sangat lapar. cacing cacing pda perutnya sudah berdemo meminta jatah makanan.

"Kalau bisa nih ya udah gue salip dari tadi key malah mungkin udah gue depak murid lain biar cepet dapet makan siang" kondisi Andira tak jauh beda perutnya sudah keroncongan dari tadi tapi antrian masih panjang.

Akhirnya sekian lama mengantri mereka pun mendapatkan makan siang beruntung kursi dan meja yang tersedia di kantin cukup banyak jadi mereka bisa mendapatkan tempat duduk.

"Kenapa coba kantinnya harus beda gedung? Padahal satu gedung sama gedung pembelajaran juga bisa menurut gue" oceh Keyln mengunyah makan siang.

"Bilang aja lu males jalan dari gedung pembelajaran ke kantin" jujur saja Andira pun sebetulnya malas pergi ke kantin karena beda gedung belum lagi kelasnya berada di lantai 2 itu membuat malasnya bertambah tapi karena rasa lapar ia pun terpaksa pergi ke kantin untuk mengisi perutnya meskipun jaraknya cukup jauh.

Keyln menyengir. "Tau aja lu ra, oh iya ra di lihat lihat Bu Allen cantik banget ya" Keyln mengganti topik pembicaraan dari kantin ke Bu Allen.

"Bu Allen" Andira terdiam sejenak. "Emang dia cantik banget apalagi kalau sering senyum"

"Pasti kaya gue ya cantiknya"

Andira yang sedang mengunyah makanan sontak terdiam lalu melihat ke arah keyln.

"Sadar woy sadar" Andira mengusap wajah Keyln yang berada di depannya berharap temannya bisa sadar jika dirinya tak mirip sama sekali dengan Bu Allen

"Emang kenapa sih "

"Gak lu gak Natasya demen amat ngehalu" sambung Andira sambil menggelengkan kepalanya.

Tak lama Natasya datang membawa nampan berisi makan siang lalu duduk di sebelah Andira.

"nyonya Syasya baru dateng nih" Keyln melihat Natasya dengan senyum lebar.

"Kemana aja lu sya? Liat makanan gue bentar lagi abis eh lu malah baru dateng"tanya Andira

"Yaudah si maaf lama, gue tadi di suruh dateng ke ruang guru dulu"

Andira melihat Natasya yang duduk di sebelahnya sambil mengunyah makan siangnya. Ia mencoba menebak nebak kenapa temannya tersebut di suruh ke ruang guru. "tumben di panggil ke ruang guru pasti lu di suruh ikut olimpiade ya"

Natasya menggeleng. "yakali ra anak kelas 10 di suruh ikut olimpiade"

"Lah terus kenapa lu di panggil ke ruang guru kalau gak di suruh ikut olimpiade?" Andira penasaran. Tak mungkin temannya yang satu ini di panggil ke ruang guru karena bermasalah di sekolah ia tau betul Natasya seperti apa.

Natasya tersenyum "bukan apa apa kok"

"Oh iya kalian tau gak, gue rangking satu di satu angkatan alias juara umum oh my God gue gak nyangka tau ga" ucap Keyln dengan senyum yang mengembang di bibirnya dan juga mata yang mengartika ia sangat senang.

Andira tersenyum "selamat ya,  moga aja pas di UAS lu bisa rangking satu lagi"

Sedangkan Natasya tak mengucapkan apapun ia hanya tersenyum dengan mulut penuh.

•••

Waktu terus berlalu, tak terasa Ujian Akhir semester (UAS) telah selesai di laksanakan kali ini seluruh murid berbondong bondong menuju gedung pembelajaran untuk melihat rangking mereka seperti Ujian Tengah Semester (UTS) lalu. Mereka semua sudah di beri tahu hari ini akan di umumkan rangking angkatan oleh Pak Hamdan.

Berbeda dengan yang lain Andira sungguh tak peduli ia rangking berapa yang terpenting semua nilai yang ada di rapot di atas nilai rata rata. Kata Papahnya nilai rapot tidak penting karena itu hanya angka yang tertulis di atas kertas dan kepintaran seseorang di ukur oleh pola pikir orang itu sendiri.

Sebelum berangkat sekolah Andira mengecek note di ponselnya dan hari ini ia mempunyai janji dengan papahnya Antonio Perez untuk makan malam bersama setelah pulang sekolah.

"Ra, ayo dong udah gak sabar nih  liat rangking di pintu masuk gedung pembelajaran" ucap Keyln antusias. Ntah lah semenjak hasil uts ia sangat senang membahas rangkingnya tersebut dalam beberapa bulan berturut turut rangking keyln menjadi tranding topic yang selalu di bahas oleh dirinya sendiri saat mereka bertiga telah kumpul.

Andira berdecak memasukan ponselnya ke dalam tas. "iya bentar" setelah memasukan ponselnya ia menyadari sedari pagi Natasya tidak ada di asrama. "eh key bentar deh, si Natasya kemana kok gak keliatan?"

"Mana gue tau, mungkin mau duluan ke sana buat liat rangking dia"

Andira rasa ada yang berbeda dengan Natasya setelah hasil Ujian Tengah Semester dibagikan. Ia lebih pendiam, jarang berbicara, tertutup dengan orang termasuk Andira dan satu lagi ia sering di panggil keruang guru setiap ulangan harian. Namun saat di tanya selalu menjawab 'gapapa kok cuman masalah kecil doang' atau 'santai gue gak apa apa kok'. Jawaban itu selalu membuat Andira merasa  yakin Natasya berubah karena ada sesuatu.

Bersambung...

Archipelago AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang