°Bolos kesekian kalinya°

196 24 2
                                    

"Reno! Jorok banget si lu anjir!" Azka memukul kepala Reno hingga kepala Reno hampir terkena meja kantin.

"Ya maaf kan gue refleks ka" Reno meringis sambil mengusap kepalanya yang baru saja di pukul oleh Azka. "Abisan gue baru tahu ternyata anak pemilik sekolah bisa ada niatan bolos"

"Ren, meskipun kaya gitu gue juga kaya remaja lainnya pengen bolos, nakal bareng temen temen, dan sebagainya. Gue gak suka jaga image di sekolah karena gue lebih suka jadi diri gue sendiri toh Papah gue suka bilang gak masalah gue nakal karena itu hal yang wajar asal gak keluar batas. Dan satu lagi berenti manggil gue dengan embel embel anak pemilik sekolah gue gak terlalu nyaman di panggil kaya gitu" Ucap Andira panjang lebar sampai sampai Alex yang disebelahnya terperangah tak percaya.

"Wah... Ternyata lu bisa ngomong sepanjang itu ya"celetuk Alex sambil menggelengkan kepalanya.

Sekali lagi Reno melempar Alex dengan sepotong wortel yang tersisa di nampannya. "Jangan ngerusak suasana dong, kampret."

"Anjir, lu kira gue tempat sampah sisa makanan apa hah?! Dari tadi ngelempar wortel ke gue mulu" Alex bersungut-sungut setelah mengetahui Reno melempar wortel lagi kearahnya.

"Ya abisnya lu tuh seneng banget ngerusak suasana" tukas Reno lalu meminum sekaleng Coca-Cola di dekat nampannya.

"Heh om Reno, gue gak ngerusak suasana cuman muji do-"

Andira memasukan roti ke mulut Andira membuat Alex terkejut. "Bacot"

Azka yang sedari tadi hanya menonton, ketika melihat Andira melakukan hal tersebut langsung tertawa terpingkal-pingkal lalu di susul oleh Reno yang tertawa puas.

•••

Jam istirahat telah usai, mereka berempat sekarang berada di atas rooftop gedung pembelajaran. Hening. Tak ada yang membuka suara duluan semua tenggelam dalam pikiran masing masing.

Andira yang berdiri di pinggir rooftop tiba-tiba mengingat sesuatu. Ia pun segera berjalan kearah Azka yang sedang membaca novel di pojok rooftop. Berniat untuk memberi tahu sesuatu terhadapnya.

"Azka" panggil Andira lalu duduk di sebelah Azka.

Azka pun melihat kearah Andira. "Kenapa?"

Andira menghela nafas. "Gue gak suka basa basi jadi gue mau to the point... Gue tau alasan Natasya berubah"

Seketika Azka menutup bukunya lalu melihat kearah Andira menunggu penjelasan dari Andira. Jujur, ia sangat penasaran apa yang membuat gadis tersebut berubah. Ia selalu memergoki Natasya keluar masuk ruang guru yang membuatnya penasaran apa yang di bicarakan di ruang guru –meskipun itu bukan urusannya. Tapi itu membuatnya cukup khawatir, karena hampir tiap hari Natasya di panggil keruang guru lalu keluar dengan wajah yang muram.

Andira merogoh saku rok sekolahnya lalu mengeluarkan ponsel miliknya. Dengan cepat ia pun membuka lock screen nya dengan pingerprint. Setelah itu, Andira memutar isi rekaman suara yang ia ambil saat bertengkar dengan Keyln semalam.

"Coba lu denger rekaman ini" Andira memberikan ponselnya ke Azka yang langsung menerima ponselnya.

"ngapain lu kesini lagi?"

Rekamannya sudah terputar, Azka yakin suara barusan yang ia dengar dari rekaman adalah suara Andira.

"Lu kok gitu sih sama gue? Kita kan temen, harusnya gue balik liburan di sambut kek bukannya gitu."

Dan yang ini, Azka yakin bahwa itu adalah suara gadis yang ia benci setelah ia tahu kelakuan gadis itu dan ibunya lewat rekaman cctv yaitu Keyln Christine.

Archipelago AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang