Hari ini adalah acara amal sekolah, tetapi semua siswa-siswi sekolah kecuali kelas 10-1.
Alex sedang memainkan ponselnya di kelas. Menurutnya acara amal itu menguntungkan baginya karena kelasnya tak ada guru dan artinya ia bisa melakukan hal sesuai keinginannya begitu juga dengan siswa-siswi lain di kelas 10-2.
Tetapi, tiba tiba ketua kelas yang baru saja dari ruang guru menghampirinya "lex, lu di panggil ke ruang guru"
"Ogah ah males, lu aja sana ke ruang guru gantiin gue"saut Alex asal.
Natasya yang berada di sebelahnya langsung memukul pundak Alex "mending lu ke ruang guru dari pada dapet masalah"
"Nah bener tuh kata si Natasya cepetan ke ruang guru, toh yang manggil lu Bu Allen bukan Pak Hamdan"timpal ketua kelas yang bernama Reno Sebastin. Seketika Alex langsung semangat menuju ruang guru setelah mendengar nama Bu Allen.
"Yaudah gue ke ruang guru"Alex pun berjalan keluar kelas dengan senyum yang mengembang.
"Gue gak nyangka ternyata si Alex suka sama tante-tante"ucap Reno sambil menggelengkan kepalanya. Tak menyangka.
Natasnya yang mendengarnya langsung menambahkan "jangankan tante tante, ibu-ibu sama nenek-nenek juga pasti di embat sama si Alex kalau pada cantik cantik"
•••
Alex sudah berada di depan pintu ruang guru, saat ia mau membuka pintu tiba tiba pintunya terbuka menampilkan siswi yang ia kenal. Andira.
"Eh Dira" panggil Alex namun yang di panggil hanya menatapnya dengan wajah tanpa ekspresi.
"Ngapain di ruang guru? Mau gue bawain gak bukunya mumpung gue lagi baik nih" sambung Alex menawarkan bantuan setelah melihat Andira membawa buku yang lumayan banyak.
"Gak usah gue masih bisa sendiri" andira menolak tawaran Alex dengan ketus.
"Yaelah kasian tangan lu sakit nanti kalau lu bawa buku seban-" ucapan Alex terhenti setelah melihat Andira pergi meninggalkannya di depan ruang guru tanpa mengucapkan kata apapun.
"Susah amat deketin cewek jutek"
Setelah Andira tak terlihat dari pandangannya ia memutuskan untuk mengetuk pintu dan masuk ke ruang guru dan ia langsung menghampiri Bu Allen yang berada di salah satu meja guru.
"Pagi bu, ada apa ibu memanggil saya?"tanya Alex dengan sopan.
Bu Allen yang sedang membaca beberapa lembar kertas lalu melepaskan kacamatanya dan melihat kearah Alex.
"Ibu hanya ingin menanyakan sesuatu""Sesuatu?" Alex mengerutkan dahinya. Kali ini ia sedang menduga duga Bu Allen akan menanyakan orang tuanya.
"Kenapa orang tua kamu tidak bisa datang ke acara amal hari ini?"tanya Bu Allen
Alex melempar pandanganya kearah lain. Ternyata dugaan Alex benar. Guru tersebut akan menanyakan orang tuanya.
"Ah itu bu, orang tua saya sedang ada urusan di luar kota jadi beliau tidak bisa hadir hari ini" Alex mencoba menggunakan alasan tersebut meskipun sebenarnya orang tuanya tidak keluar kota tapi Alex lah yang tidak memberitahu tentang acara tersebut. Toh untuk apa orang tua Alex mengikuti acara seperti itu, menurutnya itu hanya membuang waktu orang tuanya saja. Karena acara itu hanya menggunakan embel embel acara amal menurut Alex.
"Yasudah kamu kembali ke kelas"
Alex langsung meninggalkan ruang guru tanpa mengatakan apapun. Tapi ternyata sebelum Alex benar benar meninggalkan ruang guru. Ia melihat Bu Allen mengambil ponsel yang berada di atas meja lalu menelpon seseorang.
"Mampus gue"
•••
"Ra, Bu Allen kemana? Bukannya sekarang pelajarannya ya?" Tanya Keyln yang berada di pintu kelas saat melihat Andira akan masuk kelas.
"Hari ini Bu Allen ada rapat penting jadi beliau gak bisa masuk hari ini, oh iya key bantuin gue dong berat nih" jawab Andira lalu meminta bantuan kepada Keyln untuk membawakan sebagian buku yang ia bawa.
"Sini" keyln pun membawakan sebagian buku dari tangan Andira lalu menyimpannya di atas meja guru begitu pula dengan Andira.
"Bentar deh, ini buku buat apaan sih?"tanya Keyln
"ya di baca lah key yakali mau di bakar"jawab Andira asal.
"Kalau itu gue tau, Maksud gue tuh ini buku di rangkum apa gimana?"
"Di bagiin ke anak anak yang lain terus isi soal yang ada di buku ini, itung itung latihan soal buat UTS kata Bu Allen"jawab Andira sambil membagikan buku.
"Mau gue bantuin ga?" Tawar Keyln
"Boleh asal jangan minta traktiran"saut Andira sambil tersenyum kearah Keyln
"Ya enggalah"
Setelah membagikan buku tersebut Andira menulis di papan tulis perintah dari Bu Allen lalu duduk di kursinya tak lama Azka datang lalu dengan santainya ia langsung duduk di kursinya.
"Eh ini buku buat apa?"tanya Azka setelah melihat buku yang telah dibagikan oleh Andira dan Keyln di atas mejanya.
"Liat papan tulis"titah Andira tanpa melihat kearah Azka
Setelah melihat ke arah papan tulis Azka hanya meng-oh ria lalu membuka buku tersebut.
"Azka" panggil seseorang dari belakang. Seketika Azka berbalik dan mendapati Keyln yang melihat kearahnya sambil tersenyum.
"Lu manggil gue?"
Keyln mengangguk "kerjain soalnya bareng sama gue mau ga?"
Azka terdiam sejenak lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal "maaf kaya nya lain kali aja, gue mau tidur di kelas lumayan kan jam kosong di pake tidur" tolak Azka halus sambil tersenyum tipis lalu berbalik menghadap mejanya.
Senyum yang keyln sunggingkan seketika luntur dan berakhir dengan dengusan sebal.
Azka mengetahuinya namun ia mengabaikan Keyln karena menurutnya itu tidak penting, tapi pada saat pantatnya baru saja mencium kursi tiba tiba ponselnya berdering dan ternyata ada pesan masuk. Isi pesan tersebut menyuruh Azka untuk pergi ke rooftop.
Azka berdiri dari kursinya sambil menghela nafas "Ra, kalau ada yang tanyain gue bilang aja gue ke toilet"
"Bilang aja sama ketua kelas jangan ke gue"
Azka mendelikan matanya "lu lupa? Ketua kelas kan gak masuk hari ini"
Andira berdecak "yaudah iya, nanti gue kasih tau kalau ada yang nanyain lu"
"Sip thanks Ra"
Bersambung...
Reno Sebastin [Seo Youngho]
KAMU SEDANG MEMBACA
Archipelago Academy
De TodoArchipelago Academy adalah sebuah sekolah bisnis yang sangat terkenal dan mewah. Banyak sekali orang yang ingin menjadi siswa dan siswi sekolah ini begitupun dengan orang tua yang menginginkan anaknya masuk sekolah ini. Hanya orang orang tertentu ya...