°amplop merah°

198 23 0
                                    

Andira dan Natasya berjalan menuju lift. Sempat sebelum beranjak dari kamar asramanya mereka bertengkar kecil karena Andira tidak mau pergi ke jembatan penghubung namun Natasya memohon sambil menunjukan wajah memelas dan itu membuat Andira mau tak mau menuruti permohonan temannya tersebut meskipun ia sangat malas.

Lorong asrama terlihat sepi sebab jam menjukan pukul 9 malam semua penghuni sudah berada di dalam kamar asrma bahkan sudah ada yang tertidur. Sesekali Andira melihat ponselnya untuk melihat jam dan sesampainya merekapun masuk ke dalam lift yang sudah terbuka.

Setelah sampai di lantai teratas lebih tepatnya rooftop asrama mereka langsung berjalan menuju jembatan penghubung.

"Mana? Kata lu mereka ngajak ketemu di sini" ucap Andira yang tak melihat Alex dan Azka.

Natasya mencari keberadaan Azka dan Alex. Tak lama ia pun menemukan mereka berjalan dari ujung jembatan penghubung kearah mereka.

"Itu mereka" tunjuk Natasya ke arah Alex dan Azka.

Alex berjalan menuju asrama siswi menggunakan celana jeans dan hoodie sambil membawa bingkisan berwarna hitam sedangkan Azka menggunakan jaket hitam, kaos putih dan celana jeans.

"Sorry ladies, kita buat kalian nunggu ya"ucap Alex

Azka berdecak. "so' inggris lu ndro"

"Bangsat ya bisa ga sih lu tuh bantu gur jaga image" alex melihat ke arah Azka yang berada di sebelahnya dengan tatapan sebal. "Mana manggil nama gue gak bener lagi"

"Lah nama lu kan emang Alexandro? Gak salah dong kalau gue panggil lu Andro atau ndro doang"

Kali ini Alex menatap Azka dengan tatapan ingin membakarnya idup idup "minta di bakar pala lu ya?"

Tanpa di sadari Andira sedikit tertawa melihat kelakuan dua orang laki-laki di depannya.

Jam menunjukan pukul 10 malam namun mereka masih berada di rooftop sambil memakan bakso yang Alex bawa. Yap, Alex mengajak andira dan Natasya beserta teman yang menyebalkannya Azka bertemu untuk memakan bakso bersama sambil ia mencoba mendekati Andira. Di rooftop ada tempat untuk kumpul pastinya ada kursi dan meja tapi malam ini tidak ada siapa pun yang datang ke atap kecuali 4 orang tersebut.

"Kebiasaan lu lex, punya lu udah abis eh punya gue malah jadi korban asu emang" Azka menyadari satu bakso yang ada di mangkuknya di ambil oleh Alex dengan santai.

Sambil mengunyah Alex menanggapi Azka "yamudah sih kanm guha yam baya"

"Hah lu ngomong apa?"tanya Azka tak mengerti apa yang Alex katakan

Alex pun menelan bakso yang ia kunyah "YAUDAH SI KAN GUE YANG BAYAR, masih gak ngerti juga gue sembur lu pake kuah bakso"

" iya emang lu yang bayar tapi kan pake duit gue"

Natasya tertawa kecil. "sumpah, kalian tiap ketemu selalu berantem?" Tanya Natasya

"Bukan tiap ketemu lagi Sya. bahkan di kamar asrama aja sering gue barentem sama si Azka"jawab Alex

"Dia duluan yang ngajak berantem bukan gue" Azka mencoba membela diri.

"Kaya pasutri aja lu berdua berantem mulu" celetuk Andira lalu tertawa

"Amit amit ra... Nih ya, kalaupun gue di takdirin jadi cewe ogah gue sama si Azka yang ada gue bisa botak gara gara kelakuan ni anak" timpal Alex sambil menggidikan bahunya dengan wajah merah karena kepedasan.

Andira tertawa setelah melihat respon keduanya begitupun dengan Natasya.

Tring...

Satu pesan masuk ke ponsel Natasya. Tak butuh waktu lama ia membuka pesan tersebut setelah membukannya ia pun mengalihkan pandangan ke arah Andira.

"Ra, si Key nanya kita dimana?"

"Udah biarin aja"jawab Andira ketus.

"Lah kenapa? Dia kan temen kita juga"

Andira tak menanggapi ucapan Natasya ia hanya asyik memakan bakso

"Yaudah ra kasian gue suruh dia ke atap ya?" Ucap Natasya

"Jangan suruh dia kesini" jawab Azka tiba tiba

"Kenapa?" Natasya semakin penasaran alasan dua teman didepannya tidak menginginkan Keyln ke atap.

"Bakso nya udah abis. Nanti dia gak kebagian bakso kan kasian"jawab Azka santai

"Jadi gimana?"

"Bilang aja lu lagi cari angin di sekitar sekolah ntar juga ngerti kali" Kata Alex tiba tiba.

•••

Natasya berjalan sendirian ke kelas karena dua temannya tidak sekelas. Saat memasuki kelas, ia tidak mendapati siapapun. Kelasnya kosong namun ia tak berpikir macam macam mungkin saja ia datang terlalu pagi. Saat ia akan duduk di mejanya terdapat amplop berwarna merah.

"Siapa yang naroh amplop di meja gue?" Gumam Natasya lalu membolak balikan amplok tersebut tak lama ia mendapati namanya di sana dan kemungkinan besar amplop itu untuk dirinya. Tak butuh waktu lama, ia pun membuka amplop tersebut dan mendapati surat tertera satu kalimat di atas kertas tersebut.

"Jangan suka merebut yang orang lain miliki atau kamu akan celaka" Natasya membaca isinya.

Andira tak mengerti maksud dari surat itu apa. Namun, ia tak terlalu memikirkan isi surat tersebut mungkin orang iseng yang sengaja mengiriminya.

"Natasya"

Natasya menengok kearah pintu kelas. Ia mendapati Azka bersandar di kusen pintu sambil memasukan tanganya di saku celana. Ntah sejak kapan dia berada di sana.

"Kenapa ka?"tanya Natasya lalu memasukan surat tersebut ke dalam tas.

"Anterin gue ke koprasi yuk"ajak Azka sambil berjalan ke meja Natasya.

Andira melihat ke kanan dan kekiri mencari sosok yang sering bersama Azka "kenapa gak sama Alex aja?"tanya Natasya

"Si Alex masih di asrama katanya ada yang mau di beresin sama dia jadi gue gak bareng sama si Alex" jawab Azka sambil duduk di atas meja.

"Gimana mau gak?"sambung Azka

Natasya mengangguk "boleh, sekalian gue mau beli stok pulpen"

Azka tersenyum.

•••

Sesampainya di koprasi Natasya langsung memilih pulpen yang ia inginkan sedangkan Azka tidak membeli apapun.

Natasya yang menyadari itu langsung bertanya kepada Azka. "Kok lu gak beli apa apa sih?"

"Kan gue cuma nyuruh nganterin doang bukan berarti gue mau beli sesuatu di koprasi kan"jawab Azka sambil tersenyum

Sedangkan di balik jendela kaca koprasi ada dua pasang mata yang melihat kedekatan mereka dengan tatapan tak suka.

Bersambung...

Archipelago AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang