"Bangsat, Hampir aja gue mau lempar lu pake laptop ka" Alex bernafas lega saat mengetahui bahwa Azka lah yang masuk ke Asramanya.
Azka melepas sepatu dan juga kaus kaki nya lalu berjalan menghampiri Alex dengan baju olahraga yang masih ia kenakan. "Ngapain lu pake laptop gue? Mana gak bilang lagi" Azka mendapati Laptopnya sedang menyala di depan Alex.
Alex berdecak. membenarkan posisi duduknya lalu tersenyum ramah. "Azka, gue pinjem laptop lu ya?"
"Telat" ujar Azka lalu melempar buku tulis yang berada di meja tepat di muka Alex.
"Eh ya lebih baik gue telat dari pada gak sama sekali" tukas Alex mengembalikan buku ke atas meja.
Azka mendelik lalu melihat kearah laptop berwarna hitam yang sedang menampilkan kata 'Loading 20%'
"Lu ngapain si? Jangan bilang lu ngelakuin hal yang sama"ucap Azka setelah mengetahui apa yang temannya sedang lakukan.
Alex tersenyum senang memandangi layar laptopnya "that's right, gue emang ngelakuin hal yang sama seperti waktu smp"
Azka terbelalak. "are you crazy? Lu tau gak sih apa yang lu lak-"
"Tenang gue masuk website sekolah pake user Pak John" timpal Alex dengan santainya ia meminum satu kaleng sprit yang berada di tangan kirinya. " Dan satu lagi I'm not crazy but... This school is crazy"
"What do you mean?"
Alex kembali tersenyum. "Setelah pengambilan data selesai lu bakal tau"
"Apa lu lagi merencanakan sesuatu?"Azka menatap Alex dengan sinis.
Bukannya menjawab Alex malah menguap sambil meregangkan tubuhnya.
Tak ada jawaban dari Alex. Azka pun memukul kepala Alex hingga jidatnya hampir mengenai meja belajar. "Jawab pertanyaan gue, brandal"
"Sialan, sabar kek gue pegel ini dari tadi duduk mulu. Untung aja jidat memposana gue gak nyium meja belajar" seru Alex sambil memegangi jidatnya.
"Dih najis mempesona dari mana"
•••
Andira sedang makan malam bersama Papahnya Antonio Perez dan juga Natasya di restoran bernama Daphne's greek cafe jaraknya tak jauh dari sekolah. Yaps, Natasya sengaja di ajak karena Antonio atau Papah Andira baru mengetahui anak koleganya bersekolah di sekolah yang sama dengan anaknya bahkan berteman.
"Andira bagaimana setelah sekolah di Archipelago Academy apa kamu senang? Ah iya dan juga nilai mu apakah naik atau menurun?" Tanya Antonio sambil melahap makanan yang ada di depannya.
Andira mengangguk sambil mengunyah lalu menelannya. "Ya andira senang sekali pah. Bahkan Andira senang sekolah di Archipelago Academy bisa bertemu lagi dengan Natasya... Untuk masalah nilai, Nilai Andira turun pah. Andira tidak mengerti mengapa Andira berada di peringkat 10"
Antonio mendengarkan putrinya dengan baik namun ia tak langsung menanggapinya. "Bagaimana dengan Natasya?"
Natasya mendongak menatap Antonio. "ah Natasya juga senang om. Tapi, nilai Natasya juga turun sama seperti Andira"
"Tak apa, jadikan itu sebuah pacuan agar nilai kalian berdua lebih baik lagi di ujian berikutnya" ucap Antonio dengan senyum hangat.
Andira dan Natasya mengangguk lalu menyantap makan malam tesebut.
"Oh iya bagaimana kabar orang tua mu Natasya?"tanya Antonio
Natasya berniat menyuapkan daging ke mulutnya ia pun mengurungkan niatnya dan menjawab pertanyaan Antonio. "Baik om, mereka baik baik saja" di susul dengan senyum yang mengembang.
"Pah, biarkan Natasya menyuapkan makanannya"protes Andira pada sang ayah
Antonio terkekeh mendengar putrinya protes. "Ah baiklah papah akan berhenti berbicara. Mari kita nikmati makan malamnya"
•••
Layar laptop menampilkan 'Loading 67%'. Alex sedang menjelaskan rencananya kepada Azka bahwa ia akan mengambil data murid kelas 10. Mereka berdua sedang duduk bersila di lantai sambil memakan mie instan yang Alex buat.
"Emang tujuan lu apaan ngambil data murid kelas 10?"tanya Azka lalu memasukan satu sendok kuah mie kedalam mulutnya.
"Ada yang gak beres sama pengumuman rangking di spanduk tadi pagi. Sekalian gue mau buktiin kalau omongan lu yang di rooftop bener apa engga" Alex meminum air putih yang berada di gelas.
"Emang ngebuktiin apaan?" Sungguh Azka merasa tak paham dengan apa yang Alex bicarakan.
"NGEBUKTIIN KALAU OMONGAN LU BENER APA ENGGA AZKA ALDRIC" Alex benar benar kesal di saat seperti ini pasti saja otak Azka macet di tambah ia sedang kepedasan karena cabai bubuk yang ia masukan ke dalam mie terlalu banyak.
Azka mengangguk meskipun tak mengerti. dari pada ia di lempar kuah mie yang sangat pedas oleh Alex.
"Ka, coba lu cek laptop gua. Udah berapa persen?"titah Alex sambil menyimpan mangkuk kosong yang isinya sudah raib di atas lantai.
"Bentar" Azka berdiri. Lalu, ia berjalan ke arah meja belajar yang terapat dua laptop di atasnya.
"Lex, udah 98%" ucap Azka setelah melihat angka di laptop berwarna hitam.
"Sip" saut Alex lalu segera menghampiri Azka yang berdiri di dekat meja.
Tak lama, muncul kata 'Complate' di layar laptop milik Alex. Dan itu membuat sang pemilik senang. Lihat lah, wajah Alex berbinar-binar setelah melihat laptopnya.
"Mari kita mulai"
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Archipelago Academy
CasualeArchipelago Academy adalah sebuah sekolah bisnis yang sangat terkenal dan mewah. Banyak sekali orang yang ingin menjadi siswa dan siswi sekolah ini begitupun dengan orang tua yang menginginkan anaknya masuk sekolah ini. Hanya orang orang tertentu ya...