Yuri tengah berada di arena pertarungannya saat ini.Ia berusaha untuk bertahan dan melakukan penyerangan kepada tiga orang petarung yang saling bekerja sama untuk mengalahkannya atau mungkin,mereka ingin menghabisinya.
Jessica tengah menyaksikan aksi petarungan tersebut dari salah satu bangku penonton.Rasa takut,cemas juga sedih tengah di rasakannya saat ini.Bahkan,kedua matanya telah memerah basah oleh air matanya yang terus saja deras mengalir membasahi wajahnya yang menampilkan ekspresi khawatirnya.
Kondisi Hyoyeon pun tak jauh berbeda dengan Jessica.Ia mencoba untuk tetap bersikap tenang.Di kondisi genting seperti ini,dirinya tetap harus berkepala dingin dan tak membiarkan emosi menguasainya karena hal tersebut hanya akan berakibat memperburuk keadaan.
Rasa khawatir Hyoyeon tetap ada untuk Yuri.Namun,Hyoyeon harus tetap fokus untuk memikirkan sebuah rencana yang baik untuk Yuri agar pria itu bisa menguasai petarungan dan membalikkan keadaan.
Entah yang terjadi hari ini hanya berupa pertandingan seperti biasanya ataukah yang terjadi kali ini berupa sebuah rencana konspirasi untuk menghabisi Yuri.Hyoyeon terus saja mengawasi dan sesekali memberi isyarat kepada Yuri di saat pria tersebut menatap ke arahnya.
'Sialan!!!'.
Batin Hyoyeon bermonolog,mengutuk pertarungan yang berlangsung saat ini.
Yuri masih berusaha untuk mempertahankan diri dan tak ingin lengah hingga dapat berakibat fatal untuk dirinya yang saat ini seperti hewan buruan yang sedang di incar dan ingin di habisi oleh predator yang lapar.
Yuri telah mempelajari dan menguasai sejumlah ilmu beladiri.Pengalamannya bertarung di berbagai arena mengajarkannya banyak hal.Meski kondisi ataupun keadaan yang mendesaknya,Yuri tetap bisa menguasai dirinya di atas arena.Bagi Yuri,kunci ketenangan adalah bila dirinya mampu untuk mengatasi segala kelemahan di dalam dirinya sendiri dan bisa mengontrol emosinya.
Ketika Yuri melihat celah pada lawan,ia pun segera menerapkan teknik tinjunya yang memang tak bisa di anggap remeh oleh petarung lain yang pernah menjadi lawan Yuri di dalam pertandingan.
Keunggulan boxing atau tinju adalah simple,pragmatis,dan bisa dikatakan paling aplikatif di lapangan.Ia tidak hanya berbahaya di ring tetapi juga di jalanan.Boxing adalah seni beladiri yang paling efektif setelah Brazilian Jiu Jitsu.
Memang terasa sangat sederhana,namun lawan sulit melayangkan 1 pukulan saja ke wajah praktisi boxing karena praktisi lincah sekali mengelak pukulan lawan.Para praktisi dapat mengalahkan lawan yang mengeroyoknya cukup dengan 1 pukulan saja.Ya,1 pukulan saja,tidak 2 apalagi banyak pukulan.Cukup 1 pukulan kuat ke arah rahang lawan,dan lawan akan jatuh tersungkur.
Yuri melakukan kombinasi tinjunya dengan tehnik grapling Jiu Jitsu atau bantingan Judo agar lebih lengkap untuk segala situasi pertarungan yang saat ini tengah di jalaninya.Sebagai jaga-jaga kalau Yuri terjatuh dan harus bertarung Ground Fighting.
Setelah cukup lama melakukan petarungan di atas ring oktagon,akhirnya Yuri pun berhasil melumpuhkan ketiga lawannya.
Wasit membunyikan peluit dan mengumumkan kemenangannya,namun tanpa Yuri sadari,salah seorang dari lawannya tersebut mengeluarkan sebilah pisau dari balik punggungnya dan segera menikamkan pisau tersebut tepat pada punggung Yuri.
Spontan saja Yuri membalikkan badannya dan langsung mengarahkan tinjunya ke arah dada orang yang telah menikamnya itu dan mengakibatkan orang tersebut memuntahkan darah segar dari mulut juga hidungnya.
Pukulan tinju keras yang di layangkan Yuri itu membuat tulang rusuk orang tersebut patah dan cukup membuat jantung orang tersebut pecah.Orang yang menikam Yuri tadi pun tewas seketika di atas arena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love & Tragedy
FanficFunfiction ini berisi konten dewasa yang berisi adegan kekerasan dan sexsualitas yang tak layak di baca bagi readers yang masih berusia di bawah umur!!! 🔥🔥🔥🔞🔞🔞 Harap cerdas dalam memilih bacaan yang ingin anda baca!!!. WARNING sudah di berikan...