Jessica tengah berada di dapur untuk menyiapkan makan malam untuk dirinya,Yuri juga Hyoyeon.Sesekali Jessica bersenandung riang ketika dirinya sedang mengaduk-aduk masakan yang ada di dalam panci di atas kompor yang apinya masih menyala itu.
Wajahnya terlihat ceria ketika ia sedang menyusun menu makanan yang telah ia siapkan barusan tadi ke atas meja makan.
Klik
Jessica mendengar suara pintu depan rumahnya itu terbuka dan tertutup secara otomatis.Ia kemudian beranjak dari arah dapur menuju ruang tamu dan menyambut kepulangan kedua orang pria yang baru saja tiba itu.
Hyoyeon langsung duduk dan menyamankan dirinya sendiri pada sofa panjang di ruangan tamu.
Yuri membalas pelukan hangat yang di berikan oleh Jessica kepadanya,lalu memberikan kecupan pada kening juga bibir Jessica.
"Bagaimana pertandinganmu hari ini,oppa???",
Tanya Jessica yang masih memeluk erat tubuh Yuri,lalu sedikit mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah Yuri yang kini berjalan sambil menggiringnya untuk duduk di atas pangkuannya saat Yuri mendaratkan bokongnya pada sofa di ruang tamu.
"Biasa saja...",
Jawab Yuri dengan raut wajah datar dan lelahnya,kemudian menyenderkan kepalanya pada bahu Jessica.
"Kalau begitu,kalian mandilah dulu... Aku sudah menyiapkan makan malam untuk kita...",
""Nde..."".
Yuri dan Hyoyeon pun melangkah menuju kamar masing-masing untuk membersihkan diri mereka,sedangkan Jessica lebih memilih untuk duduk di ruang tamu dan menunggu mereka sambil menonton tv.
✴✴✴✴✴
Tiffany tengah menangis terisak-isak di dalam kamar tamu yang di peruntukkan untuknya di kediaman mansion Jung.
Tiffany menatap dalam pada foto-foto lamanya yang ia simpan di dalam sebuah kotak kayu cantik.Foto-foto yang mengabadikan dirinya ketika dulu bersama Yuri,semasa mereka masih duduk di bangku sekolah.
Betapa rindunya ia pada sosok yang terabadikan di dalam foto yang kini berada di dalam genggaman tangan kanannya.Tiffany membawa selembar foto itu ke dalam pelukannya.
"Yuri...".
Lirih Tiffany yang kini memejamkan erat kedua matanya dan membiarkan air matanya tumpah membasahi kedua pipinya.
Tahun telah berganti,musim pun telah berulang kali berubah namun,Tiffany masih terjerat dan terjebak pada masa lalunya.Bercinta pada bayang masa lalu dan bernostalgia bersama sunyi.Sebuah rasa penyesalan yang tak kunjung jua melepaskan dirinya dari beban kesalahan yang pernah ia lakukan dulu, serta bayangan masa lalu yang senantiasa mengusiknya membuat Tiffany merasakan kehampaan yang nyata.Sebuah kata MAAF yang hingga kini belum juga mendapatkan jawaban untuknya agar bisa melangkah maju menjalani hidupnya kian menyiksa dan menyesakkan dada.Rindu,cinta,sesal,kesedihan juga kecewa menjadi kesatuan rasa yang di bungkus dalam ikatan luka penyesalan.
"Bagaimanakah lagi,dengan cara apa agar aku bisa mendapatkan maafku...,Yuri-ya...".
Kata Tiffany lirih bersama tangis sesegukkannya dengan masih setia memeluk selembar foto di dadanya.Sosok Yuri yang dengan senyum tulus terabadikan di dalam foto itu,yang malah menghantarkan rasa sedih juga rindu yang teramat sangat yang bisa Tiffany rasakan di setiap waktunya.Dan seolah seperti membunuhnya secara perlahan-lahan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Love & Tragedy
FanfictionFunfiction ini berisi konten dewasa yang berisi adegan kekerasan dan sexsualitas yang tak layak di baca bagi readers yang masih berusia di bawah umur!!! 🔥🔥🔥🔞🔞🔞 Harap cerdas dalam memilih bacaan yang ingin anda baca!!!. WARNING sudah di berikan...