Yuri keluar dari dalam kamar mandinya setelah ia selesai membersihkan dirinya.
Yuri berjalan ke arah lemari pakaiannya dan mengambil kaus putih polos yang cukup ketat di tubuhnya hingga baju itu tak bisa menutupi lekuk tubuhnya yang terlihat sehat dan gagah dengan otot dada juga perut yang terbentuk sempurna itu.
Sebelum Yuri mengambil celana pendeknya,ia merasakan ada sepasang tangan yang saat ini di rasanya tengah melingkari pinggangnya dan punggung yang tengah di sandari oleh sesosok wanita yang malam tadi menjadi teman bercintanya di atas ranjang.
Yuri menolehkan kepalanya guna melihat wanita yang kini terlihat nyaman menyandarkan kepalanya pada punggung Yuri sambil memejamkan kedua matanya bersama pelukan hangat yang di berikan oleh wanita itu untuknya bahkan,Yuri dapat dengan jelas merasakan sepasang bukit kembar milik wanita itu yang saat ini tengah menempel dan menekan lembut pada punggungnya hingga membuat kedua pipi Yuri merona karenanya.
"Oppa~...",
Panggil Jessica manja dengan suara serak khas bangun tidurnya.
"Hn???",
"Aku lapar...",
Kata Jessica yang masih setia memeluk tubuh Yuri sambil memejamkan kedua matanya.
"Kalau begitu,kau mandilah dulu.Aku akan menyiapkan makanan untuk makan siang kita",
"Makan siang?!!",
Kata Jessica dengan suara yang sedikit keras bersama kedua matanya yang kembali terbuka dan membulat sempurna.
"Nde.Waeyo???",
"Aku...an-anni.Aku lupa jika ini adalah hari minggu",
"Eoh.Mandilah.Kau bau keringat",
Kata Yuri acuh yang membuat wajah Jessica memerah malu dan kembali teringat akan kegiatan yang mereka lakukan malam menjelang pagi tadi.
Jessica masih merasa tak percaya jika ia telah melakukan hubungan sexnya bersama Yuri sebelum pernikahannya.Hal tersebut tiba-tiba membuat Jessica di lingkupi rasa khawatirnya.
"Oppa...,bagaimana jika nanti aku sampai hamil??? Apa oppa akan bertanggung jawab untukku???",
Tanya Jessica polos dengan suara lembutnya.Ada getar pada suara juga tubuh wanita tersebut dan Yuri bisa merasakan ketakutan yang kini tengah di rasakan oleh Jessica.Yuri pun menyadari jika selama mereka bercinta tadi,Yuri selalu mengeluarkan spermanya ke dalam rahim Jessica.
"Kau mandilah dulu.Setelah kita makan siang,kita akan pergi ke rumah sakit untuk bertemu dengan dokter spesialis kandungan.Kita akan konsultasikan perihal 'itu' nanti kepada dokter kandungan",
Kata Yuri mencoba memberi solusi.Jessica hanya bisa terdiam sambil menganggukkan pelan kepalanya yang masih berada dan terlihat nyaman bersandar di punggung Yuri.
"Aku tidak merasa keberatan jika aku harus mengandung anakmu,oppa...Asalkan kau bersedia untuk menikahiku",
Ucap Jessica mencoba menjelaskan maksud hatinya kepada Yuri.
"Wae???",
"Hng???",
"Kenapa kau mau menikah denganku??? Kau bahkan tidak mengenal tentang siapa sebenarnya diriku ini",
"Nde.Kau benar,oppa.Aku memang tak tau apa-apa tentang dirimu juga latar belakangmu.Tapi apakah itu menjadi penting sekarang??? Aku bahkan sudah tidur denganmu dan menyerahkan sesuatu yang sangat berharga bagiku hanya untukmu,oppa...",
"Lalu,kenapa kau tidak menolakku ketika aku mengajakmu bercinta di atas ranjang malam tadi,huh???",
"Entahlah.Aku hanya bisa mengikutimu saja.Bahkan tubuhku menerima setiap sentuhanmu.Apakah ini yang di namakan dengan rasa cinta,oppa???",
KAMU SEDANG MEMBACA
Love & Tragedy
FanfictionFunfiction ini berisi konten dewasa yang berisi adegan kekerasan dan sexsualitas yang tak layak di baca bagi readers yang masih berusia di bawah umur!!! 🔥🔥🔥🔞🔞🔞 Harap cerdas dalam memilih bacaan yang ingin anda baca!!!. WARNING sudah di berikan...