"Pertemuan pertama adalah kebetulan, pertemuan selanjutnya apakah layak disebut kebetulan?"
🌹🌹🌹
Satu hari di kota Bandung..
Safina Humaira adalah salah satu siswi SMK (sekolah menengah kejuruan) yang berdiri kokoh di kota Ciamis. Salah satu program wajib di sekolah kejuruan seperti ini adalah praktik kerja lapangan (PKL), yang di laksanakan kurang lebih selama tiga bulan lamanya.
Sama seperti teman-temannya yang lain Safina melaksanakan praktik kerja lapangan selama tiga bulan lamanya, dia memilih kota Bandung lebih tepatnya di Gedung Sate. Bukan tanpa alasan Safina memilih kota kembang ini, Safina ingin belajar hidup mandiri, jauh dari orangtua dan hidup mencari suasana yang baru.
Selama tiga bulan Safina di Kota Bandung tidak menutup kemungkinan, untuk Safina bisa bertemu dengan Fachri dan itu terjadi saat acara Bandung Marathon acara tersebut di laksanakan di depan Gedung Sate.
Bandung Marathon adalah acara olahraga rutin tahunan yang diselenggarakan oleh brand minuman penambah ion tubuh itu, sukses di gelar di hari minggu pada tanggal 22 Juli.
Selama persiapan acara, Safina menyaksikan secara langsung bagaimana panitia menyiapkan dengan sebaik mungkin, supaya acara tersebut berjalan lancar dan selama hari itu juga Safina tidak hentinya memantau langsung isi instastory Fachri dan dengan keberanian yang kuat Safina mereply salah satu instastory yang dibuat Fachri walaupun tidak ada jawaban dari si penerima pesan.
Hari itu acara di laksanakan, Safina berdiri di samping garis finish menyaksikan satu persatu pelari yang berhasil mencapai garis finish, banyak sekali peserta yang terlihat lelah setelah melaksanakan lari dan tidak sedikit juga istri dan anak si pelari yang menunggu suami atau ayah nya di depan garis finish.
Sekitar pukul 11.30 Safina menyaksikan Fachri di garis finish tanpa ada keluarga atau sosok spesial yang menanti, Fachri finish sendirian.
Saat pertama kali Safina melihat Fachri mencapai garis finish, Safina sempat bertanya dan memastikan kepada Reni teman se-praktik kerja lapangan Safina bahwa yang Safina lihat adalah benar Fachri.
"Ren lihat deh, orang itu sama kan sama yang ada di foto ini?" Tanya Safina kepada Reni, sambil menunjukan foto yang ada di handphone nya untuk memastikan bahwa penglihatan Safina tidak salah.
"Iya saf bener ko, mirip sama yang ada di foto. Emang dia siapa Saf?" Jawab Reni sambil mengembalikan handphone Safina.
"Dia Fachri, Ren."
"Fachri siapa Saf?" Tanya Reni penasaran.
"Pelari, kan kamu juga liat dia tadi baru aja nyampe garis finish."
"Kalo itu, aku juga tahu." Ujar Reni sambil kembali memperhatikan orang-orang yang telah mencapai garis finish.
Setelah memastikan bahwa penglihatannya tidak salah, mata Safina tidak berhenti memperhatikan kemana Fachri pergi, kemana Fachri berjalan dan kepada siapa saja Fachri ngobrol.
"Mau foto bareng gak Saf?" Tawar Intan salah satu teman Safina yang juga ikut menonton acara tersebut.
"Enggak ah malu, lagian kalaupun minta foto emang dia siapa, artis bukan selebgram pun bukan." Tolak Safina walaupun sebenarnya keinginan besar untuk bisa berfoto bersama Fachri ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempurnakan Imanku (Completed)
SpiritualBagaimana jadinya jika cewek pecicilan, cengeng, ngambekan, ketus, dan paling takut kalo ditanya urusan tajwid. Mengharapkan mendapat suami idaman nusa bangsa dan agama. Tetapi tidak ada yang pernah tahu bagaimana kuasa Tuhan, apakah Dia berkehendak...