Seorang gadis yang mengenakan baju putih, rok tutu berwarna hitam polkadot, pasmina berwarna hazelnut dan sneakers putih, tengah duduk sendirian di depan maskot Kota Bandung sambil sesekali memperhatikan kendaraan yang berlalu lalang di hadapannya.
"Hi, boleh aku numpang duduk di sini?" Tanya seorang laki-laki yang mengenakan pakaian olahraganya, sepertinya laki-laki itu baru saja selesai olahraga di lapang Gasibu.
Fokus gadis tersebut terhenti, ketika mendapati orang lain berdiri di sampingnya.
"Soalnya cuma kursi ini yang kosong." Sambung laki-laki tersebut, ketika melihat ekspresi bertanya-tanya dari gadis yang duduk di hadapannya.
"Oh silahkan, duduk aja." Jawab gadis tersebut, sembari menggeser posisi duduknya.
"Aku Fachri," Ujar laki-laki tersebut memperkenalkan diri kepada gadis yang duduk di sampingnya.
Gadis yang sedari tadi menunduk, langsung menoleh ketika mendengar laki-laki tersebut memperkenalkan dirinya.
"Muhammad Fachri Alamsyah, namamu siapa?" Sambung laki-laki tersebut memperkenalkan dirinya.
"Namaku Safina, Safina Humaira." Dengan rasa gugup yang menyelimuti dirinya, Safina menjawab dan memperkenalkan dirinya.
Karena saat laki-laki tersebut memperkenalkan dirinya, Safina menyadari bahwa laki-laki yang sekarang duduk di sampingnya adalah laki-laki yang selalu Safina khayalan dan harapkan untuk menjadi suami kelak.
"Aku mengenalmu, kamu yang selama ini aku cari, kamu yang tanpa permisi selalu datang di dalam pikiranku, aku tidak mau setiap hari beriznah pikiran karena kamu terus-terusan di kepalaku. Jika aku memintamu untuk menyempurnakan imanku apakah kamu bersedia?"
Dengan mata berkaca-kaca Safina menoleh, tidak ada jawaban selain airmata yang lolos keluar dari kedua matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempurnakan Imanku (Completed)
SpiritualBagaimana jadinya jika cewek pecicilan, cengeng, ngambekan, ketus, dan paling takut kalo ditanya urusan tajwid. Mengharapkan mendapat suami idaman nusa bangsa dan agama. Tetapi tidak ada yang pernah tahu bagaimana kuasa Tuhan, apakah Dia berkehendak...