"Saat ini bahagiaku sederhana saja melihatmu masih terlelap di setiap pagiku."
🌹🌹🌹
Pasangan pengantin baru itu, kini telah berada di ruangan pribadi yang biasa disebut kamar. Kamar yang bercat warna biru di dalamnya, terdapat banyak lampu tumblr yang bergantung di tembok kamar dan juga banyak foto yang menghiasi dinding kamarnya.
Laki-laki yang kini sah menjadi suami, Safina Humaira tengah berada di kamar perempuan yang resmi menjadi istrinya. Mengamati isi kamar tersebut hingga pandangannya jatuh kepada foto seorang laki-laki yang mengenakan kemeja hitam dan memegang kamera.
Fachri ingat, itu fotonya yang diambil dua tahun yang lalu saat dia menjadi panitia ospek di kampus nya, foto itu sempat dia post di instagram. Kemudian Fachri mengamati sudut kamar Safina yang lain terdapat foto yang di tempel di tembok hingga pandangan Fahri tertuju pada foto candid dirinya yang telah mencapai garis finish, dia ingat moment itu adalah pertama kalinya Fachri bertemu Safina.
Ketika asik mengamati kamar yang bernuansa biru ini, Fachri tersadar ketika istrinya memasuki kamar,dengan tangan yang membawa baju ganti untuk Fachri.
"Lagi ngapain?" Tanya Safina menghampiri Fachri.
Perempuan yang sekarang resmi menjadi istrinya terlihat lebih segar, baju kebaya yang tadi dia kenakanpun sudah diganti dengan baju tidur berwarna biru, pikir Fachri mungkin istrinya baru saja selesai mandi.
"Oh enggak, ini lagi liat-liat." Jawab Fachri kikuk.
"Oalah, yaudah cepet mandi habis itu ganti bajunya," Suruh Safina mendorong tubuh Fachri ke toilet yang ada dikamarnya.
"Emang kamu udah mandi?" Tanya Fachri, mengambil handuknya yang tersampir di bahu Safina.
"Udah dong, nih udah wangi." Kata Safina mendekatkan tubuhnya ke Fachri.
"Mana sini cium." Ucap Fachri modus mencium pipi Safina.
Cupp..
Setelah mencium pipi istrinya, segera Fachri masuk ke kamar mandi meninggalkan Safina yang masih mematung memegang pipinya.
"Jantung mohon tenang." Gumam Safina duduk ditepi ranjangnya dengan tangan yang memegang pipinya.
Sudah terhitung tiga kali setelah mereka resmi menjadi suami istri Fachri mencium Safina, tetapi tetap saja Safina tidak bisa menyembunyikan pipinya yang memerah atau tingahnya yang selalu salah.
Lima belas menit kemudian Fachri keluar dari kamar mandi dengan handuk yang tersampir dipundaknya.
"Saf baju aku dimana?" Tanya Fachri menghampiri Safina yang asik bermain handphone.
Merasa namanya dipanggil Safina menghentikan aktivitasnya dan menoleh ke arah suaminya.
"Aaaaaaaaa," Safina berteriak dan menutup matanya ketika mendapati Fachri yang berdiri bertelanjang dada di depannya.
"Ehh ko malah jerit sih, kan belum di apa-apain." Ucap Fachri, kemudian duduk disamping Safina. Mencoba membuka tangan Safina yang menutupi matanya.
"Apaan sih, sana pake baju." Usir Safina menjauh dari jangkauan Fachri.
"Baju akunya dimana?" Tanya Fachri beranjak dari duduknya.
"Tuh di kasur," Tunjuk Safina tanpa menatap Fachri.
Selesai berpakaian, kini Fachri tengah merebahkan diri di atas ranjang milik Safina, ranjang yang bersprai doraemon benar-benar mirip seperti kamar anak sd (sekolah dasar).
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempurnakan Imanku (Completed)
EspiritualBagaimana jadinya jika cewek pecicilan, cengeng, ngambekan, ketus, dan paling takut kalo ditanya urusan tajwid. Mengharapkan mendapat suami idaman nusa bangsa dan agama. Tetapi tidak ada yang pernah tahu bagaimana kuasa Tuhan, apakah Dia berkehendak...