"Kebahagiaan yang Tuhan berikan diantara kita tidak ada hentinya, satu lagi rezeki yang Tuhan berikan untuk melengkapi kebahagiaan kita, tumbuh dan sehat dalam perut mama ya nak."
🌹🌹🌹
Selama tiga minggu terakhir ini Safina curiga dengan tanda-tanda kehamilan yang dia bersama suami alami. Awalnya Safina tidak menanggapi hal ini dengan serius karena Safina pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya, tetapi saat mencoba tes kehamilan hasilnya negatif.
Sejak saat itu, Fachri selalu melarang Safina untuk melakukan tes kehamilan. Karena Fachri tidak mau melihat istri nya murung, karena hasil yang di dapatkan tidak sesuai dengan harapan.
Pagi ini, setelah suaminya berangkat bekerja Safina bergegas menuju apotek di dekat rumah nya. Tentu nya setelah meyakinkan diri dan memberanikan diri, dengan hasil yang harus di terima nya nanti. Baik sesuai harapan ataupun tidak.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya pegawai apotek yang melayani Safina.
"Saya mau beli testpack mba,"
"Oke baik tunggu sebentar." Pegawai apotek tersebut berlalu untuk mengambilkan keinginan Safina.
Lima menit kemudian pegawai apotek tersebut kembali membawa beberapa jenis tespack. Setelah menemukan tespack yang sesuai dengan keinginannya akhirnya Safina membayar barang yang di belinya.
Saat ini Safina tengah berjalan menuju rumahnya sendirian, Fachri sedang berada di caffe, karena mengingat banyak pekerjaan yang telah dia tinggalkan karena menemani istrinya yang tidak mau ditinggal.
Sesampainya di rumah Safina langsung mencoba tespack yang si belinya, saat ini Safina tengah berdiri di toilet sendirian harap-harap cemas sambil menunggu hasilnya. Safina sangat berharap hasil yang dia dapat positif, karena dia ingin buah hati segera hadir diantara mereka.
Setelah beberapa menit, Safina membawa tespack nya dan tertera dua garis di tespack yang digunakannya tadi.
"Alhamdulillah wasyukurillah," Ucap Safina terbata-bata dan bersyukur menatap tespack yang berada ditangannya dengan mata yang sudah basah karena menangis.
Safina menatap dirinya di depan cermin, sambil memperhatikan dirinya yang semakin berisi. Perutnya sebentar lagi akan membesar, malaikat kecil sebentar lagi hadir di kehidupannya. Dugaannya kali ini tidak salah, hasil yang dia dapat benar-benar sesuai dengan ekspektasi nya. Safina mengusap haru perutnya, yang terlihat masih rata.
"Masyaallah Tabarakallah. Sehat-sehat di perut mama ya,nak." Ucap Safina mengusap perutnya yang masih rata.
Setelah mengetahui dirinya tengah mengandung, Safina berinisiatif untuk datang ke caffe untuk memberitahu suaminya. Tespack yang tadi menunjukkan hasil positif, disimpan Safina di dalam kotak beserta tulisan yang menerangkan bahwa Fachri sebentar lagi menjadi ayah.
Buru-buru Safina mengganti pakaiannya dan memesan ojek online yang akan mengantarkannya ke caffe milik suaminya.
Setelah mengunci pintu rumah, Safina bergegas berangkat bersama ojek online yang telah sampai di depan rumahnya.
Dua puluh menit waktu yang harus ditempuh Safina untuk sampai di caffe milik suaminya. Setelah menyelesaikan pembayaran bersama ojol yang di tumpanginya Safina bergegas masuk ke dalam caffe."Fachri ada?" Tanya Safina kepada Andre salah satu barista yang bekerja di caffe milik Fachri.
"Ada bu, di atas."
"Oke, makasih." Safina berlalu dan naik ke lantai atas untuk menemui suaminya.
Tanpa mengetuk pintu Safina membuka ruangan tempat Fachri bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempurnakan Imanku (Completed)
SpiritualBagaimana jadinya jika cewek pecicilan, cengeng, ngambekan, ketus, dan paling takut kalo ditanya urusan tajwid. Mengharapkan mendapat suami idaman nusa bangsa dan agama. Tetapi tidak ada yang pernah tahu bagaimana kuasa Tuhan, apakah Dia berkehendak...