"Bersamamu aku banyak belajar, salah satunya belajar arti kesabaran terlebih lagi ketika menghadapi sifat labil dan manjamu yang membuat aku harus ekstra sabar menghadapinya, untungnya aku mencintai tidak hanya kelebihanmu tetapi juga kekuranganmu."
🌹🌹🌹
Setelah dua bulan yang lalu Safina dan Fachri resmi bertunangan, bolak balik Ciamis - Bandung/Bandung - Ciamis rasanya sudah menjadi rutinitas bagi Safina dan Fachri. Karena dua bulan ini Fachri dan Safina disibukan dengan persiapan pernikahan nya, belum lagi Fachri yang dua minggu sebelum menikah harus melaksanakan wisuda.
Mereka benar-benar mempersipkan pernikahan berdua mulai dari memilih wedding organizer, cincin pernikahan, undangan, pakaian pernikahan dan juga catering. Setelah selesai mengurus segala hal mengenai administrasi di KUA akhirnya tiba giliran Safina dan Fachri fitting baju pernikahan.
Untuk akad nikah Safina dan Fachri sepakat akan melaksanakannya di kediaman Safina di Ciamis, dengan menggunakan adat sunda mengingat mereka terlahir sebagai orang sunda asli, walaupun terdapat darah Jawa di dalam diri Safina dan darah Palembang di dalam diri Fachri.
Sedangkan untuk resepsi, akan di adakan di Bandung di salah satu villa di daerah Lembang, dua hari setelah akad pernikahan di gelar, dengan konsep outdoor sesuai dengan permintaan Safina, Fachri benar-benar mewujudkan pernikahan impian Safina.
Saat ini Safina dan Fachri tengah berada di butik baju pegantin ternama yang berada di kota Bandung, ditemani Isnan yang bertugas sebagai driver mereka.
"Assalamualaikum, siang mba kita mau fitting baju yang sudah kita pesan," Jelas Safina kepada salah satu penjaga yang ada dibutik tersebut.
"Waalaikumussallam, mari saya antar mba," Safina dan Fachri berjalan mengikuti penjaga boutiq tersebut.
Sesampainya di ruangan designer yang merancang kebaya pernikahan Fachri dan Safina akhirnya mereka memutuskan untuk berdiskusi.
"Halo mba. Gimana mba kebaya saya sudah selesai? Sudah bisa saya coba?" Tanya Safina kepada designer nya.
"Bisa mba, mari saya antar." Ajak designer tersebut sambil beranajak menuju ruang fitting.
"Kamu tunggu ya, aku titip tas." Pamit Safina kepada Fachri, kemudian meyusul mba Hana designer yang merancang kebayanya.
Sepuluh menit kemudian Safina keluar dari ruang fitting dengan kebaya yang melekat di tubuhnya.
"Gimana bagus gak?" Tanya Safina kepada Fachri sambil menunjukan kebaya yang dikenakannya.
Fachri terpukau melihat Safina yang baru saja keluar dari ruang fitting, lamunan Fachri buyar ketika suara Safina memecahkan fokus pandangannya.
"Oh iya bagus kok, eh tapi gimana itu kalo kebayanya jangan terlalu ketat?" Tanya Fachri kepada mba Hana.
"Maksudnya ketat gimana mas?"
"Jangan terlalu pas badan, dan memperlihatkan lekuk tubuh,"
"Oh soal itu, bisa saya ubah sedikit ukurannya mungkin sekitar seminggu lagi insyaallah selesai," Jelas mba Hana.
"Nanti di kepala aku juga bakal pake siger kok jadi gak akan sepolos ini." Terang Safina kepada Fachri.
"Oh, iya bagus."
"Mari mba, sekarang giliran baju resepsinya." Kata mba Hana mengajak Safina untuk mencoba pakaian resepsinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempurnakan Imanku (Completed)
SpirituellesBagaimana jadinya jika cewek pecicilan, cengeng, ngambekan, ketus, dan paling takut kalo ditanya urusan tajwid. Mengharapkan mendapat suami idaman nusa bangsa dan agama. Tetapi tidak ada yang pernah tahu bagaimana kuasa Tuhan, apakah Dia berkehendak...