"Jadilah perempuan yang mandiri. Kelak jika menikah hidup tidak harus selalu bergantung pada suami."
🌹🌹🌹
Selain bertemu dengan Fachri, interview kerja untuk pertama kali adalah alasan dimana jantung Safina berdetak dua kali lipat lebih cepat dari biasanya. Setelah bercerita dan meminta izin kepada kedua orang tuanya, Safina akhirnya berdiri di depan butik yang satu bulan lalu dia kunjungi untuk menyimpan lamaran.
Dengan pakaian khas orang yang melamar kerja Safina memasuki butik tersebut dan melaksanakan interview dengan pemiliknya.
"Assalamuallaikum," Ucap Safina tersenyum dan memasuki ruangan.
"Waalaikumsalam, silahkan duduk," Jawab perempuan berpakaian syar'i itu, tersenyum dan mempersilahkan Safina untuk duduk.
"Terimakasih, bu." Safina duduk berhadapan dengan perempuan yang diyakini adalah pemilik butik itu.
"Silahkan perkenalkan diri anda," Perempuan itu tersenyum dengan ramah.
"Perkenalkan nama saya Safina Humaira, Biasa dipanggil Safina. Alamat, Jalan Tubagus Ismail no 31 Ciamis. Saya lulusan SMK jurusan Administrasi Perkantoran."
"Apa tujuan kamu bekerja?"
"Saya tidak munafik bu, tujuan saya bekerja adalah untuk mencari uang."
"Apa alasanmu melamar ke tempat ini?"
"Alasan saya melamar ke tempat ini, karena ketika saya mendapat info loker dan kebetulan saya berminat jadi saya melamar kesini."
"Berapa gajih yang kamu inginkan jika diterima bekerja disini?"
"Saya meminta sesuai umr disini dan sesuai dengan pekerjaan yang saya kerjakan."
"Apakah dalam waktu dekat ini ada rencana untuk menikah?"
"Kalo untuk saat ini belum ada, tapi untuk beberapa tahun ke depan, niat untuk menikah itu ada."
"Lantas jika kamu menikah, bagaimana dengan pekerjaanmu?"
"Jika suami saya mengijinkan saya bekerja, saya tetap akan bekerja tetapi jika tidak, saya akan menuruti kata suami saya."
Sekitar tiga puluh menit Safina selesai melakukan interview tibalah saat dimana Safina mendapatkan informasi apakah dia diterima atau tidak. Safina menunggu pengumuman dengan harapan cemas, tibalah giliran namanya yang dipanggil ternyata Safina diterima bekerja di butik tersebut.
Butik tersebut adalah butik yang menjual pakaian khusus syar'i awalnya Safina ragu untuk melamar ketempat itu karena Safina merasa tidak sesuai kualifikasi. Hingga akhirnya salah satu teman Safina melamar ke butik tersebut dan meyakinkan Safina.
Setelah mendapatkan kabar jika dirinya diterima dan bisa mulai bekerja keesokan harinya Safina bergegas pulang. Perjalanan ditempuh sekitar sepuluh menit untuk Safina sampai di rumahnya.
Mandi, makan dan melakukan sholat ashar adalah hal pertama yang dilakukan Safina ketika dia sampai rumah. Merasa tidak ada yang perlu di kerjakan Safina membaringkan tubuhnya di ranjang kesayangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempurnakan Imanku (Completed)
EspiritualBagaimana jadinya jika cewek pecicilan, cengeng, ngambekan, ketus, dan paling takut kalo ditanya urusan tajwid. Mengharapkan mendapat suami idaman nusa bangsa dan agama. Tetapi tidak ada yang pernah tahu bagaimana kuasa Tuhan, apakah Dia berkehendak...