25. Terungkapnya Masalalu

7.4K 480 4
                                    

"Masa lalu ada supaya kita belajar dari kesalahan yang pernah kita buat, bukan untuk di ungkit dan di jadikan masalah untuk masa depan."

🌹🌹🌹

Tidak terasa waktu semakin berjalan, pernikahan Safina dan Fachri sudah menginjak usia ke enam bulan. Selama itu Safina sudah mulai terbiasa dengan sikap Fachri yang suka tiba-tiba manja kepadanya. Safina juga sudah membiasakan diri untuk tidak mudah menangis menghadapi apapun. Dan akhir-akhir ini juga, Safina mulai membiasakan diri kerika Fachri tidak memiliki waktu untuknya.

Safina terkadang merasa sedih karena Tuhan belum menganugrahkan buah hati di antara mereka. Tetapi Fachri selalu meyakinkan Safina, mungkin Tuhan memberikan mereka waktu untuk saling mengenal lebih jauh.
Safina dan Fachri juga masih tinggal di rumah orangtua Fachri. Walaupun sebenarnya diam-diam Fachri sedang mencari rumah untuknya dan juga Safina hanya saja dia belum menemukan rumah yang cocok menurutnya.

Suami nya sedang bekerja dia akan pulang di sore hari atau di malam hari, untuk mengisi waktu senggangnya Safina tengah membereskan barang-barang yang ada di meja kerja suaminya. Hingga tidak sengaja Safina menemukan kotak berwarna biru yang di dalamnya berisi foto suaminya dan juga perempuan yang sudah Safina hafal betul siapa.

"Audri," Gumam Safina menatap beberapa lembar foto yang berada di tangannya.

Kemudian Safina menemukan surat yang terselip diantara foto-foto tersebut. Safina membawa surat tersebut dan membacanya.

"Hi, Muhammad Fachri Alamsyah.

Laki-laki yang sudah aku cintai sejak kita pertama kali bertemu sewaktu ospek masuk kampus dulu. Laki-laki yang sangat sopan dan sangat menghargai perempuan. Laki-laki yang selalu mengabaikanku tetapi tidak pernah membuatku untuk menyerah mendapatkan mu.

Terimakasih banyak ya sudah membuatku banyak belajar, membuatku banyak berubah menjadi lebih baik. Walaupun kamu sudah menghancurkan hati aku dengan undangan pernikahan yang kamu bagikan. Bahagia selalu ya laki-laki yang tidak berhentinya untuk selalu aku cintai.

Tertanda,
-Audri cantik, yang selalu mendo'akan kebaikan untukmu."

Setelah membaca surat tersebut Safina kembali menyimpan foto, beserta surat yang baru saja dia baca ke dalam kotaknya lagi. Kemudian menyimpannya kembali ke tempat semula dimana dia menemukannya.

"Apaan sih jadi cewek centil banget," Gerutu Safina setelah menyimpan kembali kotak yang tadi dia temukan.

Safina kembali membuka laci meja suaminya dan tidak sengaja matanya menemukan map berwarna merah dan berwarna biru. Di dorong rasa penasaran yang kuat, Safina membawa map tersebut dan membacanya.

"Cv ta'aruf," Ucap Safina membaca tulisan yang tertera di cover depan map tersebut.

Safina duduk di kursi kerja yang berada di kamar suaminya. Karena penasaran Safina membuka kedua map tersebut dan membaca siapa pengirim cv ta'aruf kepada suaminya.

"Rahma Shealyn Alyani, Hani Putri, Cewek mana lagi tuh," Gumam Safina setelah membaca siapa pengirim cv ta'aruf kepada suaminya.

Sibuk dengan pikiran dan berbagai macam opini yang berkecamuk, karena telah menemukan barang-barang yang cukup membuatnya terkejut. Tiba-tiba terdengar dering telepon dari handphonenya yang Safina simpan di atas meja.

Suami is calling...

Setelah melihat siapa nama peneleponnya buru-buru Safina membereskan barang yang dia temukan, dan mengangkat teleponnya.

Sempurnakan Imanku (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang