Stranger [Park Seonghwa] pt.2

4.1K 171 122
                                    

Semangat ya, 7k words nih, hehe

.

.

.

.

.

Namaku Shin Heeyoung, seorang wanita introvert yang baru saja melompati batas yang aku buat sendiri untuk menyelamatkan nama baik pria yang baru aku kenal, Park Seonghwa. Aku melawan egoku untuk datang ke kantor polisi, tanpa bukti ataupun kesaksikan valid. Aku hanya berharap mereka percaya bahwa pria itu bukanlah orang jahat dan dia dilepaskan dari tuduhannya.

Aku tidak tau apakah hal yang aku lakukan ini benar. Aku baru saja memberikan alamat Seonghwa, tempat di mana aku sering datang untuk menemuinya. Dia mungkin berada di sana. Apa itu berarti dia akan tertangkap? Kalau memang begitu, seharusnya semua akan lebih mudah diproses karena Seonghwa tidak bersalah. Jika dia lari, maka kecurigaan akan terus bersamanya. Lebih baik menyelesaikan kesalahpahaman ini segera. Aku seratus persen yakin Seonghwa tidak mungkin mengakhiri hidup seseorang begitu saja.

Setelah malam itu, aku membuat sebuah perjanjian bersama Seonghwa. Sebenarnya sebagian besar adalah idenya karena dia yang mengusulkan lebih dulu. Aku mengikuti saja apa yang dia katakan karena dia tidak salah.

"Gunakanlah apa yang kau dapatkan malam tadi untuk menulis. Aku yakin kau pasti bisa membuat perbedaan besar dan hasilnya akan lebih baik dari sebelumnya. Kau mau lakukan hal ini lagi?"

Aku yang saat itu dalam mode mendengarkan saja tentu panik saat pertanyaan Seonghwa muncul ke permukaan. Pertanyaan semacam itu hanya membuatku bingung. Aku tidak bisa setuju begitu saja karena aku malu, dan aku pun tak mau menolak dengan alasan... entahlah. Saat itu aku menyalahkan keamatiranku dalam hal cinta.

"Begini saja. Bulan depan, di tanggal yang sama, kau boleh datang lagi. Itupun kalau kau mau. Kalau kau datang lagi nanti, aku akan ajari kau sesuatu yang baru."

"Me-mengapa... harus bulan... depan?"

Seonghwa tersenyum padaku, lalu dia mengusap pucuk kepalaku, "Kau pernah membeli sesuatu secara online?" Aku mengangguk. "Beberapa kali saja atau sering?"

"Beberapa kali saja."

"Hm... kau pernah dengar ada orang yang kecanduan belanja online, kan? Menurutmu mengapa mereka bisa sampai begitu?"

Aku menggeleng saja. Sebenarnya aku bisa saja memikirkan jawabannya, tetapi seperti sebelumnya, aku lebih suka dalam mode mendengarkan.

"Hal yang paling mengasyikan dari belanja online itu menurutku adalah waktu menunggunya. Semakin mahal barang yang kita beli, semakin menjengkelkan waktu menunggunya. Lalu saat barang itu datang dan hasilnya memuaskan, waktu yang kita habiskan untuk menunggu terbalaskan dan belanja online akan jadi hal yang sangat menyenangkan. Sama seperti seks. Semakin lama menunggunya, semakin menyenangkan hasilnya. Lagipula kau tidak boleh melakukannya terlalu sering atau kau akan kecanduan. Kecanduan belanja online dan seks sama-sama berbahaya, tau. Jadi kau tidak boleh melakukannya! Aku sangat sibuk untuk harus bertemu setiap saat dan aku juga tidak mau kau melakukan seks dengan orang lain jadi... intinya kita bertemu lagi bulan depan dan sampai saat itu bersabarlah menunggu dan jangan lakukan dengan siapapun kecuali aku. Mengerti?

Selain tentang dirinya yang mengerti sekali tentang seks, Seonghwa itu benar-benar mirip dengan karakter komik yang biasa aku buat. Dia seseorang yang terlalu percaya diri-walaupun sebenarnya dia benar tampan-tipe orang yang suka menjadi pusat perhatian dan senang apabila ada lawan jenis yang menyukainya. Meskipun begitu dia tidak akan menjalin hubungan karena semua rasa kagum yang didapatkannya itu hanya untuk kepuasan pribadi saja, tanpa ada rasa ingin menjadi manusia biasa apalagi menikmati kisah romansa.

Wattpad and Chill 18🚫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang