Pt.10

4.7K 154 0
                                    

Rasyha terbangun dari tidur nya, ia merasa sedikit pusing karena terlalu lama memejamkan mata. Pandangannya ia alihkan ke benda berbentuk lingkaran yang memiliki angka di setiap celahnya, ia terkejut melihat Jam menunjukkan pukul sembilan malam. Sudah lima jam ia tertidur.

Ia melihat sekeliling,merasa aneh karena ia tak mendapat tanda tanda adanya Dimas di kamar itu, lagi lagi ia terkejut karena pandangannya menangkap seorang lelaki dengan tampilan yang berantakan sambil memegang kepalanya yang mungkin terasa sakit.

"Dim,abis dari mana? Kok pulangnya malem?" Rasyha melihat kearah Dimas dan Dimas tetap tidak mengalihkan pandangannya.

"Dim kok lu jalannya sambil pegang kepala, kepala lu pusing?" Tanya nya lagi yang tak mau menyerah menghadapi Dimas yang tetap diam tanpa melihat nya.

"Dim---"

"BISA DIEM GAK SIH, KEPALA GUA LAGI PUSING. JANGAN BUAT TAMBAH PUSING LAGI. DAN INI BUKAN URUSAN LU JADI DIEM !!!!" belum selesai rasyha bicara, Dimas membentak rasyha yang terlihat dari raut wajah nya kalau ia sedang marah. Hal itu membuat rasyha takut dan perlahan mengeluarkan Isak tangis nya.

Sebenarnya Dimas mabok, ia tak ingat apa yang sudah ia lakukan sebelumnya. Semenjak sore tadi ia bertemu dengan wanita yang ia sebut 'kay', ia memutuskan untuk pergi ke salah satu club' yang ada di daerahnya. Ia muak dengan pembicaraan yang ia lakukan dengan 'kay' sore tadi, dan memilih untuk menenggak minuman beralkohol yang disajikan.

Hiks hiks

Merasa tak perduli dengan keadaan rasyha, ia memilih untuk keluar kamar dan mengistirahatkan tubuh nya di sofa ruang TV.

***
Rasyha tak menyangka ia akan di bentak oleh Dimas, padahal ia hanya menanyakan keadaan Dimas.

Selama beberapa menit ia menangis dan setelahnya ia memilih memejamkan mata karena besok adalah hari yang ditunggu tunggu keluarga nya dan juga keluarga Dimas.

Tapi tak tau bagaimana rasyha esok ketika bertemu dengan Dimas, semoga ia bisa menahan tangisnya selama acara berlangsung.

***

Dimas membuka kelopak matanya,ia melihat sekeliling dan fokusnya tertuju pada pintu kamar nya yang berada di lantai atas.

Batinnya merasa bahwa ia semalam melakukan sesuatu yang menyakiti hati orang lain, tapi ia tak tahu siapa orang itu dan apa yang ia lakukan.

Memorinya seakan hilang malam tadi, tapi seketika ia terbangun dari duduknya ketika mengingat bahwa ia akan menikah hari ini dengan rasyha.

"DEMI APA GUA LUPA HARI INI GUA NIKAH" teriaknya dengan nyaring yang membuat orang rumah terbangun dari tidurnya saat mendengar suara Dimas.

"Ngapain sih dim?!! Berisik tau. Masih jam dua pagi udah bikin ribut aja" kesal Kartika yang sudah berdiri di ambang pintu kamar nya.

"Ya maap mah,ini Dimas kaget ternyata hari ini Dimas nikah" ujarnya sambil tersenyum konyol.

"Iya hari ini, tapi kamu jangan teriak jam dua pagi juga kalii, ganggu mama lagi tidur tau gak"

"Santuy santuy.. yaudah mama tidur lagi aja sana, Dimas mau ke kamar dulu. Bye" Dimas berjalan ke arah tangga sambil melambai tangan ke mamanya yang sudah menatap dia dengan ekspresi bingung.

"Ini beneran anak gua apa makhluk halus, kelakuan nya enggak ketebak" batin Kartika.

***
Dimas mendudukan dirinya di ranjang,melihat lekat wajah pulas rasyha. Ingin rasanya ia mencium kening tersebut dan mengusap lembut wajahnya.

"Cantik" tanpa sadar Dimas bergumam melihat wajah rasyha.

Tersadar dengan ucapannya tadi,ia segera merebahkan diri di samping wanita yang hari ini akan sah menjadi istrinya.

Dimas terlelap di samping rasyha dan melingkarkan tangannya di pinggang rasyha.

***
Paginya rasyha membuka kedua matanya dan mengerjap beberapa kali kala melihat wajah pria yang ada dihadapannya ini. Dia ingat betul bahwa semalam pria ini tidak tidur dengannya melainkan pergi meninggalkan kamar setelah membentak rasyha.

Mengingat ulang kejadian semalam membuat ia agak takut berdekatan dengan Dimas. Ia takut kejadian semalam terulang kembali.

Tak lama pria tersebut mengerjapkan matanya yang mau tak mau membuat rasyha kembali menutup matanya menghindari berkontak mata dengan Dimas.

DIMAS POV

Gua liat rasyha lagi berusaha terlihat tidur, tapi gua tau kalo sebenernya dia udah bangun.

Gua liatin muka dia, tapi gak tau kenapa malah buat hati gua merasa bersalah, merasa gua harus minta maaf sama dia. Tapi gua gak tau apa yang udah gua lakuin ke dia sampe gua ngerasa kaya gini.

Gak lama gua liat ada air mata yang turun dari matanya yang masih merem.

Itu malah buat gua semakin sakit hati, hati gua kaya di sayat ngeliat dia nangis.

Akhirnya gua bangunin dia dan suruh dia melek walaupun gua tau kalo dia gak tidur.

"Cha bangun, kita harus siap siap. Hari ini kita mau nikah Cha" dan dia buka matanya.

Yang pertama kali gua liat, matanya merah trus basah gitu di pinggir matanya. Udah pasti sih ini mah dia nangis.

"Eh cha kok mata lu merah sih?, Lu nangis ya?"gua natap dia dengan pandangan curiga. Eh dianya cuma geleng-geleng kepala sambil ngusap air mata yang sisa di pipi nya.

NORMAL POV

Rasyha bergegas bangun dari tempat tidur mengabaikan panggilan Dimas yang butuh penjelasan kenapa dirinya menangis.

Mengulangi hal yang sama seperti semalam, rasyha kembali menangis di dalam kamar mandi, ia tak tahu kenapa dirinya begitu sakit di bentak oleh Dimas. Padahal dulu ketika ia di bentak oleh ayahnya dia tak nangis hanya sakit hati. Entah lah rumit sekali masalah nya.

Rasyha berfikir bahwa ini hanya bawaan bayi saja tapi kenapa rasanya begitu sakit ketika Dimas membentak nya.

Tak ingin berlama lama di dalam kamar mandi rasyha memutuskan segera membersihkan diri karena beberapa jam lagi ia akan sah menjadi istri seorang Dimas.

.
.
.
.
.

Sorry dikit, dan maaf bngt jarang update.
Pertama,gua baru selesai ulangan, ya walaupun seminggu yang lalu udah selesai. Tapi gua lagi mendinginkan otak dulu oke.

Kedua,gua gak ada ide. Mungkin efek ulangan.

Ketiga, lagi banyak urusan akhir akhir ini trus juga sekolah gua lagi ngadain pertandingan yang emng setiap abis ulangan semester selalu dilaksanakan. Hari Jumat juga gua mau ke Yogya.

Dah bye,😘

IG: @/ shfnlh
       @/ mochi.eeee
       @/ king.kth_

Second wp: @shafanailah127


20 Desember 2019

farasyha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang