pt.31

2.1K 104 3
                                    


ENJOY!

——————————————

"gila gua gak nyangka kalo pacar si ariq itu Kayla. Ketemu dimana lagi tuh bocah" kata Dimas yang masih tak percaya ternyata dunia tak selebar daun kelor. Bisa bisanya temannya sedari SMP berpacaran dengan mantannya. Mana mantannya sedikit gesrek lagi.

"Gak tau ah, males bahas dia" kata rasyha, lalu dia mengeluarkan handphone nya karena sedari tadi sahabat lamanya sudah mengirim pesan. Dimas melirik rasyha yang duduk di sampingnya.

"Udah ah mending gua mandi, dari pada jadi nyamuk orang lagi pdkt" sindir Dimas lalu pergi meninggalkan rasyha yang kebingungan.

"Lah dia ngapa?"

***

wagelasih horololo, chicken busi horololo, kokorowo♪

yoloyoloyoloyo yoloyoloyoloyo cangcimen cangcimen cangcimen, yoloyoloyoloyo yoloyoloyoloyo where my money ya♪

♪you make me feel spesial♪

♪assu nice, teretet teretet♪

♪de saranganen jijiri jijiri

Baru saja rasyha mau ngedance lagu jijiri, dari arah dapur Dimas udah teriak sambil lari. padahal rasyha sedang asik asiknya nyanyi walaupun liriknya gak tau dan ngasal tapi yang penting rasyha menikmati tanpa gangguan.

"STOP CHA JANGAN DI TERUSIN ENTAR LU BEROJOL CHA. DUDUK AJA". Dimas teriak gitu sambil lari bawa bawa sendok. Niatnya Dimas mau bikinin rasyha susu hamil jadi Dimas ada di dapur sedangkan rasyha di depan tv.

"Ish kenapa sih, ganggu aja dah. Itu wooseok ganteng banget" rasyha kesal karena tv yang sedari tadi dia gunakan untuk nonton YouTube di tutupin oleh Dimas. Baru saja rasyha ingin melempar bantal sofa ke muka Dimas, tapi Dimas udah pindah posisi ke samping rasyha.

"Bodo amat, mau itu wooseok atau apapun itu, tapi lu duduk aja gak udah joget joget atau jingkrak jingkrak" kata Dimas menaruh tangannya di pundak rasyha dan menuntun rasyha agar duduk di sofa.

"Ah rusuh lu, gak seru" gerutu rasyha menatap Dimas kesal. "Bodo amat, tunggu gua ambil susunya di dapur. Lu diem diem, gak boleh gerak, geser se-senti gua tabok" ancam Dimas lalu pergi ke dapur. Rasyha menghembuskan nafasnya kasar, dirinya ingin sekali menjambak rambut Dimas sampe botak kaya om Dedi Corbuzier. Tapi dia gak bisa, Dimas lumayan tinggi untuk dia yang boncel. Sebenernya enggak, cuma karena rasyha orangnya rendah hati jadi badannya ikut menyusut. Gak boong kok.

Dimas datang dengan segelas susu putih di tanganya dan sepiring biskuit Roma. Rasyha mengernyit bingung menatap Dimas, lalu setelah Dimas duduk di sampingnya rasyha langsung bertanya kepada Dimas.

"Dim kok bawa Roma kelapa? Kan kita lagi gak jadi zombie" kata rasyha polos menatap Dimas yang udah bingung menghadapi rasyha yang pagi ini sepertinya sedikit terbentur kepalanya, jadi agak geser.

"Emang zombie doang yang boleh makan Roma kelapa? Manusia juga lah" kata Dimas sambil memakan biskuit Roma yang ada di piring.

"Lah di iklannya gini 'pagi hari kaya zombie, waktunya Roma kelapa' gitu dim" kata rasyha sambil menirukan lagu dari iklan biskuit Roma. Dimas menepuk kepalanya jengah, lalu dirinya menggelengkan kepala.

"Sereh Cha sereh"

"Serah njir" lalu satu pukulan mendarat di leher Dimas.

***

Jam pulang sekolah sudah tiba, rasyha saat ini sedang berjalan dengan Rika menuju parkiran. Sebelum rasyha keluar kelas, Dimas memberi pesan kepada rasyha kalau ingin mengajak rasyha pergi. Setelah sampai di parkiran, rasyha menghampiri Dimas yang sedang duduk diatasnya motornya dan berpamitan dengan Rika.

"Gua duluan ya Rik, tiati digondol kucing" Rika hanya mengangguk sesudah dirinya mendengus. "Dikira gua ikan asin" kesal Rika. Rasyha tertawa melihat Rika kesal, lalu pergi dari sana.

"Jom dim, kita pergi" kata rasyha sambil duduk di atas motor. "Siap kak Ros" saut Dimas dan setelahnya satu geplakan mampir di punggung Dimas.

...

Kini mereka sudah sampai di mall dekat rumah mereka, lalu berjalan hanya untuk berkeliling.

"Mau apaan Cha?" Tanya Dimas yang berjalan di samping rasyha dan menatap wanita di sampingnya yang terus melirik toko toko di mall.

"Gak tau, kirain gua, lu mau ngajak keliling eh malah di ajak ke mall" kata rasyha "kan gua belom catet list belanjaan buat ngabisin duit lu" lanjut rasyha. Dimas hanya mendengus lalu mencubit pelan pipi rasyha.

"Kalo gua kaya tujuh turunan juga udah gua beliin nih mall, kalo sekarang mah kerja aja belom" kata Dimas setelah melepaskan cubitannya di pipi chubby rasyha.

"Yaelah kidding doang" saut rasyha.

Tuk!

"Benerin dulu cara ngomong lu" kata Dimas setelah memberi jitakan di kepala rasyha.

"Kdrt mulu lu, gua cerein tau rasa" kesal rasyha. "Kalo sampe lu berani kaya gitu, gua gorok ya" ucap Dimas menatap rasyha tajam.

"Piece by"

"Apaan tuh? Baby?" Tanya Dimas. "Ya kaga lah, udah pasti babi" kata rasyha sambil menekankan kata 'babi' lalu tertawa kencang. Dimas mendengus lagi "durhaka lu sama suami tampan"

"Pede gila" rasyha bergidik ngeri, lalu tak sengaja matanya melihat sahabat lamanya sedang membeli buku di toko buku. Tanpa menunggu lama, rasyha langsung menarik tangan Dimas dan menghampiri sahabatnya.

"ALFA!" Rasyha berteriak kencang ketika jaraknya sudah dekat. Lalu, rasyha memeluk tubuh lelaki di depannya dengan erat dan tak menghiraukan Dimas yang terdiam melihat rasyha berpelukan dengan lelaki lain.

"Lagi ngapain Cha? Gua tinggal ke Surabaya, perut lu makin mengembang ya cha" gurau Rizal sambil membalas pelukan rasyha. Rasyha menegang, rasanya ucapan Rizal bisa menerobos masuk ke dalam hatinya. Rasanya sesak.

"Hehe iya nih" kekeh rasyha menghilangkan ketegangan yang di rasakan dirinya sepihak.

Yang di temui rasyha adalah Rizal Alfarizi. Sahabat lama rasyha yang dulu tinggal di Surabaya.

Rizal melirik Dimas yang berdiri tak jauh di belakang tubuh rasyha. Rizal tersenyum sinis, kemudian memeluk rasyha kembali.

"Kangen banget gua Cha" kata Rizal sambil melirik Dimas yang diam sedari tadi. "Sama gua Al" saut rasyha. Rasyha melepaskan pelukan mereka berdua. Rasyha mantap Dimas yang hanya diam dan mengajaknya untuk berkenalan dengan Rizal.

"Dim, sini. Kenalin ini Alfa, temen lama gua yang tinggal di Surabaya" Dimas tersenyum mendengar ucapan rasyha lalu mengulurkan tangannya mengajak berkenalan.

"Dimas, pacar rasyha" ucap Dimas. Rizal tersenyum sedikit sinis lalu membalas uluran tangan Dimas.

"Gua Alfa sahabat rasyha"

.
.
.
.

ASEK! ASEK!
Dimas sama Rizal bertemu kawan,,tapi rizal nya sinis.
Gapapa deh, yang penting udah ketemu.

Oh,ya. Maaf kalo feel baca part ini gak jelas, kadang normal kadang juga terlalu sehari hari bahasanya. Maaf ya, karena ini ngetiknya gak di hari yang sama dan gak di mood yang sama, jadi kalo kata katanya agak ngereceh itu gua ngetiknya lagi mood ngelucu.

Mau buat konflik, tapi gak bisa:(
Gimana dong?

Kalo konfliknya gak ngena gapapa ya? Gua masih noob. Anjay kaya game aja noob.

Double up nih

JANGAN LUPA VOTMENT DAN FOLLOW AKUN GUA

MAKASIH😊

24 Mei 2020

farasyha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang