Flashback
Hariman POV
Aku, istri beserta anak balita ku berjalan menuju kediaman pak Andi. Aku dengar kalau anak pertamanya baru saja pulang dari Jepang dan aku diundang untuk menghadiri acara itu.
Kami melewati halaman depan rumah keluarga Andi. Aku jadi teringat pernah terjadi perdebatan antara aku dan anakku disini. Aku tak tau mengapa dia bisa sampai disini dan Kartika juga seperti sudah kenal dengan anakku.
"Mas ayo ke dalam" ajak istriku. Ah aku baru sadar ternyata sedari tadi aku melamun sambil menatap ke arah halaman depan.
"Iya"
Kami kembali berjalan beriringan lalu mengucapkan salam setelah berada di depan pintu.
Kedua mataku terpaku menatap seorang wanita muda yang sedang menggenggam tangan dimas. Aku dapat melihat dia mengeratkan genggamannya.
Ingin sekali aku berlari kearahnya lalu memeluk sambil meminta maaf. Kalau bisa aku bersujud di depan kakinya. Tapi aku tak bisa melakukan itu semua di sini. Terlalu banyak orang dan pastinya aku tak mau masalah ku dengan ya akan menyebar.
Tak lama melihat dia berbicara dengan Dimas dan berlalu pergi. Aku buru buru izin ke toilet sebagai alasan aku bertemu dengannya.
Aku langsung menghampirinya ketika dia sedang berada di dapur. Berjalan mendekat tanpa bersuara, hingga aku memutuskan berucap.
"Maaf, sekali lagi maaf"
Entah lah, hanya kata maaf yang bisa aku ucapkan sambil menunduk menatap lantai. Kurasa dia terkejut dan berbalik menoleh kepadaku.
Tapi kenapa dia seperti ketakutan?, Dia juga berjalan mundur? Apa aku menyeramkan? Atau dia masih takut setelah kejadian itu?
Oh, aku tak bisa terus begini.
Lama kelamaan dirinya mulai menjauh, aku tak mau dia pergi.
"Sekali lagi ayah minta maaf nak. Ayah sadar ayah salah" ucap ku.
Dia berlari kearah pintu coklat entah kemana, tapi aku merasa putus asa. Tidak, aku harus mencari cara lain agar dia mau memaafkan ku.
Flashback end
***
Kini Dimas, Kartika, Andi dan juga rasyha dengan duduk di depan tv. Para kerabat sudah pulang setelah acara selesai dan tersisa mereka di rumah tv juga Dinda yang berada di kamar.
"Assalamualaikum, bisa kita bicara dengan farasyha?" Ucap seorang wanita yang berumur kisaran 40 tahun sambil menggendong balita perempuan.
"H-hah hmm" gumam Kartika sambil melirik rasyha. Rasyha menggeleng setelah mengerti arti tatapan mamah mertuanya.
"Sebentar aja" mohon wanita tadi.
"Yasudah boleh, tapi di sini" wanita tadi mengangguk semangat mendengar jawaban Kartika dan memanggil suaminya agar lebih cepat masuk ke dalam rumah.
"Mas cepet"
Terlihat seorang pria berumur kisaran 42 tahun berjalan tergesa-gesa ke arah rasyha. Tangannya melebar seperti ingin memeluk, namun langsung di tepis kasar oleh rasyha.
"Kenapa?" Tanya Hariman bingung.
"Gak mau di pelung orang asing" ucap rasyha semakin mendekatkan duduknya ke samping Dimas.
"Ta-tapi--" ucapanya terputus dengan suara pria setengah abad yang kini duduk di sofa tunggal.
"Silahkan duduk tuan Hariman" persilahkan Andi kepada Hariman sambil melirik sofa kosong di sisi berbeda dengan rasyha dan lainnya.
"Ah baik"
Mereka saling diam, hingga suara dari salah satu mereka memecahkan keheningan.
"Apa sebenarnya tujuan mu datang kesini hari?" Tanya Andi bingung.
"Ada yang ingin aku dan istriku bicarakan kepada rasyha"
Mereka kecuali rasyha mengernyit bingung, ada hubungan apa rasyha dan Hariman?
"Oh silahkan, kami juga ingin mendengar" ucap Kartika merasakan bahwa ini pembicaraan yang sensitif dan bisa saja terjadi sesuatu hal uang tak diinginkan.
"Rasyha maaf untuk semua yang udah ayah lakukan kepada ibu dan Rayhan. Ayah tak akan pernah bosan untuk meminta maaf mu. Hanya maaf ikhlas yang mau ayah dapatkan dari mu nak" mulai Hariman sambil menunduk dan padanya menghadap rasyha yang ada di sisi kanannya.
Rasyha diam, dirinya ingin sekali menangis tapi dia harus kuat, tak boleh terlihat lemah dihadapan si bajingan ini.
Semua orang yang ada di sama terdiam, menunggu respon dari rasyha.
"Loh kok pada diem?" Suara seseorang dari arah tangga membuat mereka otomatis melihat kesana.
Di sana berdiri Dinda yang terlihat segar. Mungkin habis mandi.
"Sstt jangan berisik, udah sini kamu duduk" kata Kartika dengan suara kecil hampir bergumam.
"Cha ayo kamu jawab, jangan diem aja" Kat Andi yang sebenarnya dia belum mengerti apa yang sedang terjadi.
Belum sempat rasyha menjawab, Dimas sudah bicara.
"Tunggu tunggu tunggu, ini sebenernya ada apaan sih, kok kita gak ada yang tau?" Kata Dimas mulai menyuarakan yang sedari tadi mengalun di otaknya.
Hariman menghembuskan nafasnya berat dan mulai menceritakan apa yang terjadi.
"Mendengar Carita yang kau sampaikan, aku tak bisa berbuat apa apa. Semua aku serahkan pada rasyha saja" ujar Andi sambil melirik rasyha yang tengah menunduk.
Mereka semua terdiam menunggu rasyha mengeluarkan sepatah kata, tapi hingga beberapa menit berlalu rasyha tak kunjung membuka suaranya.
Hariman sudah ketir menunggu jawaban rasyha, sesekali dia mengusap peluh yang keluar di keningnya.
"Bagaimana rasyha, tolong bicara jangan terus diam" kata Kartika lembut.
"ga-gak tau, ra-rasyha bingung" ucap rasyha.
Hariman mengusap wajahnya gusar dan kembali menghembuskan nafasnya kasar. Dirinya bingung, bagaiman cara agar rasyha mau menerima permintaan maafnya.
"Rasyha, tolong ayah rasyha, maafin ayah ya. Ayah janji gak akan mengulang hal seperti ini lagi" mohon Hariman.
Rasyha tetap diam,dirinya lebih mendekatkan duduknya pada Dimas.
"Cha cepet jawab, biar semua cepet selesai. Lu gak mau kan masalahnya terus jadi penghalang lu sama ayah lu ini?" Kata Dimas sambil mengusap wajah rasyha.
"Huhh, i-iya rasyha ma-maafin" putus rasyha membuat Hariman senyum kesenangan dan langsung bangkit menghampiri rasyha lalu memeluknya.
Rasyha menegang, dirinya menerima respon merasakan dipeluk oleh ayahnya setelah sekian lama.
Air matanya kini sudah membanjiri wajah serta baju yang Hariman kenakan.
Istri Hariman,Karin, tersenyum melihat suaminya sudah berbaikan dengan anaknya. Matanya turun menatap anaknya yang sedang tertidur di pangkuannya. Tak terasa dirinya juga ikut menangis merasakan kebahagiaan yang dipancarkan oleh dua orang yang sedang melepas rindu dan berpelukan.
.
.
.
.Haiiiiiii..... Kambekk egein nih
☝️RIP BAHASA INGGRIS☝️JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN FOLLOW AKUN GUA.
KALO ADA YANG TYPO KOMEN YA, DIMANA KESALAHANNYA.
SIPP DAH
JAN KANGEN SAMA GUA YA.
SOK BAT YA GUA, KAYA ADA YANG KANGEN AJA😅😅
31 Maret 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
farasyha
Random[s l o w u p d a t e] 🐙- rank -🐙 🌻#1 akibat✨ 🌻#6 hamildiluarnikah✨ 🌻#9 sukaduka✨ 🌻#49 mba✨ 🌻#76 Dimas✨ 🌻#84 masasekolah✨ 🌻#143 masaremaja✨ 🌻#196 2020✨ 🌻#218 kasihsayang✨ 🌻#694 wattys✨ "dengan adanya kecelakaan yang terjadi di antara ki...