pt.12

4.2K 167 1
                                    

VOTE DONG!!!

Pagi harinya, rasyha dan Dimas masih setia dengan tidurnya. Keduanya menikmati setiap detik mimpi yang mereka rasakan, hingga ketukan pintu membangunkan salah satu diantara mereka.

Dimas segera memakai pakaiannya dan berjalan ke arah pintu.

"Kenapa Rey?" Tanya Dimas dikala dia sudah membuka pintu dan melihat Reyhan yang mengetuk pintu sedari tadi.

"Di suruh makan sama ibu Lo berdua" ujar nya.

"Iya nanti gua makan, tapi si rasyha belom bangun"

"Abis ngapain lu? Sampe kakak gua jam segini belom bangun" ujar Reyhan curiga.

"Jenguk anak gua, udah lu sana, gua mau mandi dulu" Reyhan segera pergi dan Dimas kembali masuk ke dalam kamar rasyha, memang untuk dua hari kedepan mereka akan tinggal di sini dan akan pindah ke rumah yang sudah orang tua Dimas cari. Rumah itu memang bukan rumah yang sudah di beli, tapi masih ngontrak.

Dimas tak mempermasalahkan hal itu,dirinya hanya ingin hidup mandiri, kedua orang tuanya pun mendukung, memang dari awal mereka ingin Dimas benar benar bertanggung jawab sendiri walau ada sedikit campur tangan mereka.

Kontrakan nya pun bukan kontrakan yang seperti biasa, kontrakan nya seperti rumah minimalis pada umumnya di kawasan perumahan namun bukan atas nama Dimas, karna dia hanya mengontrak.

Dimas keluar dari kamar rasyha dan berjalan ke arah kamar mandi sambil mengalungkan handuk di pundaknya dan tak lupa baju yang ia lampirkan di lengannya.

Selesai mandi Dimas bergegas kembali ke kamar rasyha dan berniat membangunkan wanita yang sekarang sudah berstatus sebagai istrinya.

"Ca bangun, mandi dulu abis itu sarapan bareng gua" Dimas sedikit menggoyang kan badan rasyha, rasyha yang di ganggu tidurnya pun mulai membuka kedua matanya.

"Masih ngantuk dim, nanti aja" rasyha mengeratkan selimut pada tubuhnya yang tidak berbalut pakaian satu pun.

"Udah siang ca, nanti lanjut lagi tidurnya"

Dengan perasaan malas, rasyha mengubah posisinya menjadi duduk dan otomatis selimut yang menutupi badannya turun hingga batas perut.

Dimas melihat pemandangan di depannya hanya mampu melebarkan matanya bahkan untuk menelan Saliva saja sangat susah.

"Lu kenapa dim?" Rasyha yang terheran pun bertanya kepada Dimas.

"I-itu ca, aduh gimana ya ngomong nya" Dimas menggaruk belakang tengkuk nya tak tau harus bicara bagaimana kepada rasyha.

"Itu apaan sih dim, yang jelas dong kalo ngomong" rasyha bingung sekaligus di buat kesal oleh Dimas.

"Duh,itu selimut nya merosot ca dan lu belom pake baju"

Rasyha melebarkan matanya dan segera menarik selimut untuk menutupi badannya.

"IH DIMAS,KOK LU LIATIN DARI TADI SIH" teriak rasyha yang malu badannya dilihat oleh Dimas.

Dimas terdiam "mending sekarang lu ambilin gua baju, SEKARANG!" sambung rasyha dan Dimas segera beranjak mengambil baju rasyha.

"Makasih, sekarang lu keluar!" Ujar rasyha jutek dan menyuruh Dimas untuk segera pergi dari hadapannya.

Rasyha segera memakai kembali bajunya setelah Dimas keluar dari kamar, dan segera rasyha pergi membersihkan dirinya.

***
Kini keduanya sedang menikmati sarapan, karena Reyhan sudah pergi sekolah dan ibu rasyha sudah berangkat ke toko kue miliknya.

"Dim kita libur sampe kapan sih? Gak lama kan?" Tanya rasyha saat keduanya menyelesaikan sarapan.

"Kalo kata papa kita libur cuma sampe hari Jumat aja" jawab Dimas

"Yaelah jawab aja sih seminggu😒, trus kita ngapain aja, bosen kalo cuma di rumah apa lagi cuma berdua doang kalo Reyhan sama ibu kerja"

"Kita tinggal disini cuma dua hari,abis itu kita pindah ke kontrakan yang udah papa bayar untuk sebulan ini" ujar Dimas

"Ooo gitu" gumam rasyha sambil menganggukan kepalanya.

Dimas berjalan ke arah ruang tv setelah menaruh piring di wastafel,
Rasyha pun beranjak dari tempat duduknya dan mencuci piring bekas ia makan dengan Dimas dan segera menyusul Dimas di ruang tv.

.
.
.
.
.
.
.

Maaf baru up lagi

VOTE DONG!!!

26 Januari 2020

farasyha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang