Chapter 02

2K 243 81
                                    

Pagi-pagi sekali Suzy sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah dimana dia mengajar. Saat Jin ae, Hyo ki dan Nana datang Suzy sudah bersiap. Mereka tidam berani mencegah Suzy yang tidak menjawab saat mereka menawarkan sarapan.

"Putri Suzy ini masih terlalu pagi untuk anda bersiap ke sekolah?" tanya pengawal yang ingin mengantarnya.

"Jangan putri, nona saja paman. Aku belum resmi dan belum tentu kami akan menikah" jawab Suzy yang akan keluar gerbang istana.

"Hamba tidak berani"

"Terserah, aku hanya mau pergi ke sekolah paman jadi kau dan yang lain tidak perlu mengawalku, aku tidak mau ruang gerakku terbatas." ucap Suzy yang langsung masuk mobil dan menjalankan mobilnya keluar istana. Suzy merasa apakah dia bisa bertahan sementara pangeran saja tidak mengharap kehadirannya. Namun Suzy dapat melihat jika pengawal mengikutinya.

Myungsoo kini sudah mengambil alih beberapa tugas kenegaraan, raja sudah benar-benar mempersiapkannya untuk menjadi calon pemimpin negara ini. Myungsoo melakukan tugasnya dengan baik tanpa kesulitan.

"Bagaimana dengan tuan putri? Apa yang dia lakukan." tanya Myungsoo yang duduk sambil memeriksa dokumen-dokumen yang menumpuk didepannya.

"Dia pergi tanpa pengawalan" jawab Seungho, asisten yang slalu mengikutinya kemanapun dia pergi.

"Dia masih mengajar?"

"Nde pangeran. Beliau pergi pagi-pagi sekali namun para pengawal kehilangan jejaknya, mereka kesekolah namun gerbang masih tertutup karena terlalu pagi. Sepertinya putri memang benar-benar tidak mau dikawal penjaga"

"Pantau terus dari jarak jauh. Dan laporkan perkembangannya padaku nanti."

"Baik Pangeran Myungsoo"

Menjelang jam makan siang, Myungsoo mengajak Seungho untuk melihat kamar yang ditinggali Suzy sebelum mereka menikah. Asisten Suzy, Jin ae dan dayang Suzy bernama Hyo ki dan Nana menyambut kedatangannya.

"Mohon maaf pangeran, tuan putri belum kembali ke istana" ucap Jin ae sedikit takut begitun kedua dayangnya.

"Hmm. Aku hanya ingin melihat-lihat saja kamar yang ditempati oleh calon istriku" ucap Myungsoo memperhatikan sekelilingnya, sebelum dia masuk ke dalam kamar Suzy. Menjelajah, dia melihat tumpukan pekerjaan Suzy dimulai dari silabus, buku mengajar dan beberapa tugas koreksi yang belum Suzy selesaikan. Myungsoo, melihat foto Suzy yang terpampang dimeja kamar yang belum ditunjukan sejak dia masuk istana.

"Jin ae, tumpukan apa itu pojokan kamar. Kenapa banyak sekali bungkusan dan perhiasan yang berantakan, kenapa tidak dirapikan?" tanya Myungsoo yang tertarik pada banyak bungkusan dan perhiasan yang berada dipojok sudut kamar samping almari.

"Itu pemberian permaisuri dan ibu suri, tuan putri merasa belum memerlukannya jadi dia meminta kami membereskan dan menyimpannya disana." jawab Jin ae.

"Tolong pindahkan semua barang milik putri Suzy ke kamar sebelahku hari ini, aku tidak mau tahu malam ini harus beres semuanya."

"Tapi putri belum kembali pangeran, apa aow..." ucap Nana yang langsung dicubit Jin ae.

"Kami akan melaksanakannya pangeran" ucap Jin ae menyela Nana.

Myungsoo pergi, Jin ae mengajak Hyo ki dan Nana merapikan baju Suzy untuk dipindahkan ke tempat Myungsoo karena tidak mau terkena masalah.

"Eonni, kenapa kau mengiyakan? Bagaimana jika putri marah pada kita?"

"Apa kau bekerja di istana ini baru sehari. Kau tahu bukan bahwa pangeran Myungsoo itu bagaimana? Sudah cepat rapikan kalau kau tidak mau dipecat dan hari ini hari terakhirmu bekerja"

Sincerely Love - Myungzy √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang