Chapter 36 End

2.2K 196 52
                                    

Aloha akhirnya aku kembali ke kota setelah sejak kamis aku tidur di desa karena adikku sunatan, mana yang nunggu chapter ending dari putri Suzy dan pangeran Myungsoo. Siapkan tisu ya karena ini chapter ending dari kisah mereka dengan si kembar yang muncul sebagai pelengkap kebahagiaan mereka yang sudah saling cinta.

Happy reading!!










































































Suzy yang kini sudah hamil besar mendekati melahirkan, jadi Suzy sulit untuk bergerak bebas. Setiap pagi dia hanya berolahraga mengelilingi taman dan juga istana karena dia membaca dari buku katanya banyak jalan kaki akan membuatnya mudah saat melahirkan. Dan tentu saja Myungsoo selalu menemaninya kemanapun.

"Apa kau tidak capek? Kau bahkan hampir mengelilingi seluruh istana ini" ucap Myungsoo yang berjalan disamping Suzy.

"Mana ada seluruhnya, ini baru 1/8 dari luas istana ini pangeran Myungsoo. Mau tidak ikhlas menemaniku?" tanya Suzy dengan menyebalkannya.

"Siapa bilang? Nyatanya setiap hari aku yang menemanimu berjalan-jalan keliling istana ini. Apa kau lupa?"

"Berjalan-jalan akan membuatku mudah saat melahirkan. Walau rasanya perut ini sangat berat membawanya kemana-mana"

"Sebentar lagi dia akan lahir dan membuat istana bahagia."

"Nde, bulan depan dia lahir. Rasanya sungguh cepat sekali mengandungnya padahal rasanya baru kemarin aku mengetahui kehamilan saat mengantar pangeran Eunwoo terapi kaki, tapi sekarang dia sudah mau keluar dari perutku ah.. Aku akan rindu momen ini"

"Ayo kembali, kau bisa smakin kelelahan karena terlalu lama berjalan. Kita sudah cukup jauh berjalan-jalannya"

"Nde, ayo"

Suzy turun dari kamarnya setelah mandi dibantu oleh Jin ae dan Nana. Suzy melihat ada ibu suri yang sedang berbincang dengan Myungsoo di sofa ruang tamu paviliun mereka.

"Eoh, putri. Kau sudah selesai? Ayo sini duduk" ucap ibu suri yang melambaikan tangannya pada Suzy. Myungsoo hanya tersenyum padanya ntah apa yang akan terjadi.

"Nde" ucap Suzy yang mengambil langkah untuk mendekat, dan mengamnil duduk disamping ibu suri.

"Bagaimana kabarmu dan cicitku ini?" tanya ibu suri yang mengelus perut Suzy yang sudah sangat besar.

"Kami baik-baik saja, hanya saja hamba mudah lelah dan letih di trisemester terakhir" jawab Suzy.

"Itu sudah biasa dialami wanita hamil saat mendekati hari kelahiran"

"Untung saja pangeran mau memijat punggung dan kaki hamba, yangmulia. Jadi tidak terlalu terasa sakit pinggang hamba"

"Wah, pangeran sungguh menjadi suami yang siaga"

"Tentu yangmulia, karena ini kelahiran anak kami yang pertama jadi hamba harus mengurus putri dengan baik agar anak kami terlahir dengan sehat juga"

"Kalian membuatku mengingat masa muda saja, saat hamil anak pertamaku yaitu ayah dari pangeran Eunwoo, kalian tahu dulu raja juga melakukan hal kecil yang romantis padaku hingga aku melahirkan ayah pangeran Himchan, raja Hwanhee dan putri bungsuku yang menetap di Jepang karena memilih menikahi laki-laki biasa. Ah kenapa aku jadi bercerita masalaluku padahal tujuanku kesini bukan untuk itu?"

"Tidak apa, mama"

"Putri, aku membawakan kue gingseng dengan beberapa rempah didalamnya. Aku selalu membuatkannya untuk keluarga istana yang hamil tua mendekati kelahiran. Seharusnya permaisuri yang melakukannya tapi dia sibuk bersama raja jadi aku sengaja membuatkannya untukmu. Makanlah? Ini bagus untukmu" ucap ibu suri mengambil kue berbentuk bola pingpong dan menyodorkan ke mulut Suzy. Suzy enggan menerimanya karena dia mencium bau jahe yang menyengat namun dia juga enggan menolak melihat ibu suri.

Sincerely Love - Myungzy √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang